(VOVworld) – Lokakarya dengan tema: “Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam –Republik Korea: Isi komitmen, dampaknya terhadap badan usaha Vietnam” diadakan pada Jumat (22 Mei), di kota Ho Chi Minh. Pada lokakarya ini, wakil Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam menganalisis kesempatan-kesempatan dan tantangan ketika melaksanakan Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Republik Korea.

Menurut Pham Khac Tuyen, Kepala Seksi Asia Timur Laut, Direktorat Pasar Asia-Pasifik, Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam, selain kesempatan-kesempatan, badan usaha Vietnam juga menghadapi banyak tantangan ketika berpartisipasi pada Perjanjian ini. Dia mengatakan: “Badan usaha perlu meningkatkan kualitas produk untuk memasuki kanal-kanal distribusi besar Republik Korea. Biasanya, badan-badan usaha Republik Korea pada pokoknya yang membeli barang dagangan dari badan-badan usaha berdasarkan pada tiga faktor besar,yaitu: kualitas barang dagangan, harga dan waktu penyerahan barang”.

Menurut FTA Vietnam-Republik Korea, Republik Korea akan memangkas kira-kira 97% nilai tarif impor terhadap kelompok-kelompok barang pertanian dan perikanan dari Vietnam seperti: udang, kepiting, ikan, buah-buahan tropis dan barang dagangan industri seperti tekstil dan produk tekstil, barang dari kayu, produk pemesinan. Sebaliknya, Vietnam akan memangkas pajak kira-kira 93% nilai impor terhadap kelompok barang dagangan industri, diantaranya ada kelompok-kelompok: bahan mentah tekstil dan produk tekstil, bahan mentah plastik, suku cadang elektronik dan lain lain./.