Israel menegaskan tidak melakukan gencatan senjata sebelum menghancurkan semua terowongan di Jalur Gaza

(VOVworld) – Pada saat dunia sedang berusaha menjadi mediator bagi satu permufakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, Menteri Hukum Israel, Tzipi Livni pada Selasa (22 Juli) menyatakan bahwa negara ini tidak akan melakukan gencatan senjata sampai saat menghancurkan semua terowongan yang digunakan para milisi Hamas untuk melakukan serangan-serangan lintas perbatasan. Ketika berbicara di portal Ynet tentang operasi serangan “Pembelaan Perbatasan” yang dilakukan Israel dari 11 Juli ini, Menteri Tzipi Livni menyatakan bahwa pemusnahan semua terowongan di Jalur Gaza merupakan target strategis Israel, oleh karena itu negara ini tidak akan melakukan gencatan senjata sebelum mencapai target tersebut. Selain itu, dia menegaskan “tidak akan ada gencatan senjata untuk memenuhi syarat-syarat yang tak bisa diterima yang dikeluarkan Hamas”.

Israel menegaskan tidak melakukan gencatan senjata sebelum menghancurkan semua terowongan di Jalur Gaza - ảnh 1
Mesjid dihancurkan dalam operasi militer Israel tersebut
(Foto: vietnamnet.vn)

Dalam upaya mendorong gencatan senjata di Jalur Gaza, pada Selasa malam (22 Juli), Raja Qatar, Tamim bin Hamad al-Thani telah melakukan kunjungan mendadak di Arab Saudi untuk berbahas dengan Raja Abdullah tentang masalah-masalah di kawasan. Ini untuk pertama kalinya dua raja tersebut bertemu setelah meledaknya perdebatan diplomatik antara dua negara kawasan Teluk ini yang bersangkutan dengan organisasi Ikhwanul Muslimin di kawasan sejak Maret lalu. Pada saat Arab Saudi mendukung gagasan gencatan senjata Mesir yang sudah diterima Israel, Qatar sebaliknya menyatakan dukungan terhadap syarat yang diajukan Hamas yaitu harus menjamin pembongkaran total blokade terhadap Jalur Gaza./.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain