Presiden Erdogan berkomitmen akan melakukan reformasi angkatan bersenjata

(VOVworld) - Ketika diinterviu oleh Kantor Berita “Reuters”, pada  Kamis (21 Juli), Presiden Recep Tayyip Erdogan mengakui bahwa kudeta yang gagal pada pekan lalu menunjukkan kekurangan-kekurangan besar dalam pekerjaan intelijen dan berkomitmen akan melakukan reformasi angkatan bersenjata negara ini. Dia mengatakan bahwa kudeta yang gagal ini harus menjadi “pelajaran” bagi angkatan bersenjata negara ini. Setelah kudeta tersebut, tentara Turki harus direstrukturisasi dan memerlukan barisan perwira  baru. Oleh karena itu,  pada waktu mendatang akan muncul struktur  militer baru.


Presiden Erdogan berkomitmen akan melakukan reformasi angkatan bersenjata - ảnh 1
Tentara Turki mencegat jembatan Bosphorus, kota Istanbul
(Foto: Gokhan Tan/Getty Images​​)

Juga pada hari yang sama, ribuan demonstran pendukung Pemerintah Turki mengadakan pawai di jembatan Bosphorus, kota Istanbul untuk memprotes kudeta militer yang gagal dengan maksud menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada akhir pekan lalu. Hampir sepekan setelah kudeta diganyang, Presiden Recep Tayyip Erdogan tetap selalu berseru kepada rakyat supaya melakukan demonstrasi terus-menerus untuk mengutuk kudeta, bersamaan itu mencegah bahaya terjadinya lagi satu kudeta lain. Para demonstran membawa obor dan slogan-slogan yang berisi menentang ulama Fethullah Gulen - yang dituduh oleh Pemerintah berdiri di belakang intrik kudeta baru-baru ini. Semua aktivitas lalu lintas di jembatan harus berhenti sementara selama demonstrasi berlangsung.

Dalam satu perkembangan lain, pada hari yang sama, Uni Eropa menyatakan kekhawatiran tentang keputusan Turki untuk mengumumkan perintah situasi darurat dalam waktu 3 bulan, bersamaan itu mengimbau kepada negara ini supaya menghormati aturan-aturan undang-undang dan hak asasi manusia.


Komentar

Yang lain