Program kesenian memperingati ultah ke-45 pelaksanaan Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh

(VOVworld) – Pada Sabtu malam (30 Agustus) di kota Hanoi diadakan program kesenian khusus untuk memuliakan Presiden Ho Chi Minh, seorang Pahlawan pembebasan bangsa, seorang budayawan dunia dengan dihadiri para pemimpin Partai, Negara, Majelis Nasional Vietnam, dll.

Program ini menegaskan  nilai besar dari fikiran Ho Chi Minh, Amanat Terakhir yang suci serta keteladanan moral Presiden Ho Chi Minh, menyemangati seluruh Partai, seluruh rakyat dan seluruh tentara untuk bertekad mensukseskan pelaksanaan Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh pada periode revolusi baru.

Program kesenian memperingati ultah ke-45 pelaksanaan Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh - ảnh 1
Program kesenian tersebut
(Foto: vov.vn)

Pada program ini, Dinh The Huynh, Anggota Polit Biro Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV), Kepala Departemen Komunikasi dan Pendidikan KS PKV mengatakan: “Selama 45 tahun ini, seluruh Partai Komunis, seluruh rakyat dan seluruh tentara Vietnam bersatu padu melaksanakan Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh, mencapai kemenangan-kemenangan yang cemerlang pada setiap periode revolusi; bersamaan itu kita juga menyedari secara mendalam bahwa Partai Komunis dan rakyat Vietnam juga harus berusaha lebih banyak lagi untuk menyelesaikan harapan-harapan Presiden Ho Chi Minh. Dalam Amanat Terakhirnya, Presiden Ho Chi Minh mengatakan bahwa “kebudayaan menerangi jalan negara dan rakyat”. Penegasan ini telah menetapkan peranan, posisi dan fungsi kebudayaan, kesusastraan serta tugas para seniman terhadap Tanah Air, rakyat dan usaha revolusi bangsa dan Partai kita”.

Semua acara kesenian tentang kejayaan Partai Komunis, tentang jasa besar Presiden Ho Chi Minh dipertunjukan oleh para seniman secara mendalam dan penuh perasaan.

Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh mengandung kata-kata yang abadi. Demikian penilaian Evgeni Kobelev, seorang Rusia yang telah bertahun-tahun belajar dan bekerja di Vietnam serta menghasilkan banyak karya penelitian tentang Vietnam. Dalam buku yang berjudul: “Kawan Ho Chi Minh” yang diterbitkan dalam bahasa Rusia, Vietnam, Inggeris, Laos, Mongolia dan berbagai bahasa lainnya, dia menyinggung isi Amanat Terakhir yang ditinggalkan Presiden Ho Chi Minh kepada rakyat Vietnam sebelum Beliau wafat. 

  Pada Minggu (31 Agustus), Radio Suara Vietnam menyiarkan program siaran istimewa langsung dari pukul 8h00 sampai 11h00 di Kanal Situasi Politik Terpadu sehubungan dengan peringatan ultah ke-45 pelaksanaan Amanat Terakhir Ho Chi Minh. Dengan tema “Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh: Amanat Terakhir tentang manusia dan demi manusia”, program ini terdiri dari 3 bagian dengan isi-isi seperti Amanat Terakhir yang luhur dari Presiden Ho Chi Minh; Amanat Terakhir Paman Ho – Ideologi kemanusiaan yang mendalam tentang manusia dan demi manusia dan Pelaksanaan Amanat Terakhir Paman Ho serta masalah-masalah praktek yang ditetapkan pada masa kini. 

Melalui berbagai reportase, lagu dan analisa dari para undangan, saksi sejarah dalam program, pendengar dapat mengetahui lebih jelas tentang latar belakang kelahiran dan nilai-nilai besar dari Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh; tentang faktor manusia- demi manusia dalam Amanat Terakhir; tentang faktor persatuan dalam pembangunan Partai dan pelaksanaan Amanat Terakhir serta masalah-masalah praktek yang dihadapi pada masa kini.

Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh mengandung kata-kata yang abadi. Demikian penilaian Evgeni Kobelev, seorang Rusia yang telah bertahun-tahun belajar dan bekerja di Vietnam serta menghasilkan banyak karya penelitian tentang Vietnam. Dalam buku yang berjudul: “Kawan Ho Chi Minh” yang diterbitkan dalam bahasa Rusia, Vietnam, Inggeris, Laos, Mongolia dan berbagai bahasa lainnya, dia menyinggung isi Amanat Terakhir yang ditinggalkan Presiden Ho Chi Minh kepada rakyat Vietnam sebelum Beliau wafat. 

Ketika diinterviu wartawan tetap Radio Suara Vietnam di Rusia sehubungan dengan peringatan ultah ke-45 pelaksanaan Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh, Evgeni Kobelev menilai: “Amanat Terakhir ini meninggalkan kesan yang sangat kuat karena ia tidak hanya ditulis oleh seorang politisi yang hebat saja, tapi juga merupakan pesan kepada seluruh rakyatnya, kepada seluruh bangsanya dan seluruh dunia. Setelah diterbitkan di Vietnam, Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh telah segera diterjemah-kan ke dalam bahasa Rusia dan dimuat di koran “Pravda”. Dia telah berpengaruh secara kuat terhadap perasaan banyak orang.

Pada saat itu, ketika berbicara dengan wartawan tetap Radio Suara Vietnam di Amerika Serikat, Profesor Ilmu Sejarah asal Amerika Serikat, William Duiker menegaskan: Presiden Ho Chi Minh adalah satu faktor pokok yang menciptakan tenaga pendorong, tekad dan keberhasilan gerakan revolusi Vietnam./.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain