(VOVworld) - Kantor Berita Yonhap dari Republik Korea mengutip sumber berita kantor berita sentral Korea (KCNA) yang mengatakan:  Pyong Yang, pada Sabtu (25/6) telah memprotes Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mengeluarkan pernyataan pers untuk mengutuk peluncuran rudal jarak menengah terkini yang dilakukan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK). Setelah RDRK, pada Rabu (22/6) meluncurkan rudal balistik yang dianggap sebagai rudal balistik jarak menengah buatan negara ini sendiri, DK PBB telah mengadakan pertemuan darurat dan mengeluarkan pernyataan pers yang menganggap gerak-gerik RDRK sebagai “pelanggaran serius” atas resolusi-resolusi PBB yang melarang Pyong Yang  mengembangkan rudal balistik. DK PBB juga berseru untuk memperkuat  sanksi-sanksi terhadap RDRK setelah peluncuran rudal ini.

Acara berita  tentang peluncuran rudal yang dilaksanakan oleh RDRK  ditayangkan oleh Televisi Republik Korea 
(Foto: AP)

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Kementerian Pertahanan Republik Korea memberitahukan: Negara ini bersama-sama dengan Amerika Serikat dan Jepang, pada Jumat (24/6) sepakat terus mengkoordinasikan kebijakan dan tukar-menukar informasi untuk menghadapi ancaman-ancaman rudal dan nuklir dari RDRK. Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa permufakatan ini telah dicapai dalamsatu pertemuan tingkat Deputi Menteri Pertahanan tiga negara via televisi untuk berbahas tentang cara menghadapi peluncuran-peluncuran rudal balistik jarak menengah terkini yang dilakukan RDRK.