Rusia menggelarkan sistim rudal S-400 ke Suriah

(VOVworld) – Kantor Berita “RIA Novosti” dari Rusia, Kamis (26/11) mengutip kata jurubicara Angkatan Udara Angkasa Luar Federasi Rusia yang memberitakan bahwa sistim rudal penangkis udara yang modern, S-400 telah dipindahkan dari peluaran kota Moskwa ke pangkalan Angkatan Udara Hmeymim di Suriah. Sebelumnya, pada Rabu (25/11), Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyetujui permintaan dari Kementerian Pertahanan Rusia untuk menggelarkan sistim rudal S-400 di Suriah. Gerak-gerik ini dilakukan setelah pesawat temput F-16 dari Turki menembak jatuh pesawat tempur jet Su-24 milik Rusia yang sedang ikut beroperasi melawan organisasi teroris “Negara Islam” (IS) di Suriah.


Rusia menggelarkan sistim rudal S-400 ke Suriah - ảnh 1
Rusia menggelarkan sistim rudal S-400 di Suriah
(Foto: sputnik)


Ketika berbicara di depan sidang kabinet pada Kamis (26/11), Perdana Menteri (PM) Rusia, Dmitry Medvedev memberitahukan bahwa negara ini melakukan balasan terhadap Ankara dengan langkah-langkah militer dan diplomatik setelah kasus penembakan pesawat tersebut. PM Medvedev menegaskan bahwa Pemerintah mendapat tugas melaksanakan serentetan langkah balasan di banyak bidang, diantaranya menghentikan proyek-proyek kerjasama ekonomi, membatasi transaksi keuangan dan perdagangan, menyesuaikan pajak ekspor-impor, melakukan langkah balasan di bidang pariwisata dan transportasi, termasuk pula dengan jalan udara dan jalan laut serta kontak kemanusiaan dengan Turki. Kerangka waktu pelaksanaan langkah-langkah ini bergantung pada perkembangan hubungan dan situasi internasional.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Kamis (26/11), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki memberitahukan telah memanggil Duta Besar Rusia di negara ini untuk memprotes serangan-serangan terhadap berbagai perutusan dan perusahaan Ankara di Rusia. Kemlu Turki memberitahukan bahwa semua perutusan dan perusahaan Turki di Rusia telah menjadi sasaran serbuan dari berbagai demonstrasi. Sebelumnya, Rabu (25/11), portal “Gazeti.Ru” memberitakan bahwa para demonstran yang memprotes Angkatan Udara Turki menembak jatuh pesawat tempur Su-24 milik Rusia telah melempari Kedutaan Besar Turki di ibukota Moskwa dengan batu. Yang bersangkutan dengan kasus yang menegangkan hubungan dua negara ini, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa jika mengetahui pesawat ini milik Moskwa, maka negara ini mungkin akan mengambil tindakan lain, dari pada menembak jatuh pesawat tersebut.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain