Tiongkok harus menghentikan segera dan selama-lamanya aktivitas membangun pulau buatan di Laut Timur

(VOVworld) - Tiongkok harus menghentikan segera dan selama-lamanya aktivitas membangun pulau buatan di Laut Timur. Hal ini ditekankan Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat, Ashton Carter dalam pidatonya yang disampaikan pada Sabtu pagi (30 Mei) di depan Konferensi Tingkat Tinggi ke-14 tentang Keamanan Asia (Dialog Shangri-La) yang sedang berlangsung di Singapura. Menhan Ashton Carter menekankan bahwa cara berperilaku yang dilakukan Tiongkok di kawasan sekarang “melampau” patokan-patokan internasional. Dalam pidato yang dinilai sangat penting dan menyerap perhatian dari banyak negara di kawasan, Menhan Cashton Carter menekankan: “Amerika Aserikat memprotes usaha meneruskan semua tindakan militerisasi” di Laut Timur.

Tiongkok harus menghentikan segera dan selama-lamanya aktivitas membangun pulau buatan di Laut Timur - ảnh 1
Menhan Ashton Carter membacakan pidatonya di Shangri-La-14
(Foto: VNA)

Sebelumnya pada Jumat (29 Mei), dalam pidato pembukaan Dialog Shangri-La ke-14 dengan dihadiri para pejabat pertahanan senior dari 26 negara Asia – Pasifik ini, Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong mengimbau kepada Tiongkok dan ASEAN supaya mendorong penanda-tanganan Kode Etik di Laut Timur (COC) secepat-cepatnya guna bisa menghancurkan putaran yang berbelit-belit sekarang dan tidak membiarkan sengketa terus merusak hubungan. Dia menegaskan bahwa hasil yang sebaik-baiknya ialah menaati hukum internasional, diantaranya ada Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS-1982). Menurut dia, untuk jangka panjang, tertib kawasan yang stabil tidak mungkin dipertahankan hanya oleh satu negara adi kuasa tunggal, tapi harus mendapat kesepakatan dan pengakuan dari komunitas internasional.

Pidato tersebut dikeluarkan PM Lee Hsien Loong beberapa hari setelah Tiongkok mengumumkan Buku Putih Pertahanan dengan banyak kata-kata bersifat deterensi dan ancaman terhadap negara-negara tetangga dan telah terbentur dengan protes yang keras dari Menhan Amerika Serikat, sehingga bisa menimbulkan kecemasan tentang kemungkinan terjadinya bentrokan di laut antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Panglima Baru Markas Komando Pasifik Tentara Amerika Serikat, Laksamana Harry Harris, baru-baru ini juga mendeskripsikan klaim kedaulatan Tiongkok di Laut Timur sebagai “tidak masuk akal”. Dia menyatakan bahwa jika mendapat perintah, semua kekuatan pasukan Amerika Serikat akan bersedia “bertempur untuk membela kepentingan-kepentingan Amerika Serikat di kawasan Asia – Pasifik yang luas ini”.

Juga pada Jumat (29 Mei), Ketua Komisi Militer Senat Amerika Serikat, Senator John McCain mengeluarkan rekomendasi yang antara lain meminta suplai ratusan juta dolar Amerika Serikat untuk membantu melatih dan mempersenjatai Angkatan-Angkatan Bersenjata ASEAN guna menghadapi tantangan-tantangan wilayah./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain