Badan usaha Vietnam dan kesempatan dari Perjanjian FTA Vietnam-Republik Korea

(VOVworld) – Setelah lebih dari 2 tahun dengan 8 putaran perundingan resmi dan 8 putaran perundingan tingkat Kepala Perunding, Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Republik Korea (VKFTA) baru saja ditandatangani di kota Hanoi. Dengan komitmen membuka pintu besar dari fihak Republik Korea, badan-badan usaha Vietnam  mempunyai syarat  memanfaatkan secara tuntas kesempatan, mengubah prioritas menjadi hasil ekonomi. 

Badan usaha Vietnam dan kesempatan dari Perjanjian FTA Vietnam-Republik Korea - ảnh 1
Perjanjian FTA Vietnam-Republik Korea ditandatangani
(Foto : VOV).

Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Republik Korea (VKFTA) merupakan Perjanjian perdagangan bebas bilateral yang komprehensif antara Vietnam dan Republik Korea, mendatangkan pengaruh positif kepada Vietnam di bidang-bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan sosial. Kongkritnya, Republik Korea melakukan liberalisasi terhadap 95,4% jumlah jenis pajak ke pasar Republik Korea, khususnya terhadap barang hasil pertanian, kehutanan, perikanan, tekstil dan produk tekstil serta permesinan. Sebaliknya, Vietnam memangkas 89,2% jumlah jenis pajak barang impor dari Republik Korea terhadap barang industri seperti bahan mental untuk tekstil, suku cadang perlistrikan, mobil, dan lain-lain. Hal ini membantu Vietnam mengurangi kebergantungan pada sumber pasokan dari beberapa negara yang lain. Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Vu Huy Hoang memberitahukan: "Dengan penandatanganan Perjanjian ini, kemungkinan ekspor barang unggulan Vietnam ke Republik Korea, khususnya perikanan, hasil pertanian, barang-barang  industri olahan akan mecapai pertumbuhan yang cepat pada waktu mendatang dan sebaliknya, barang kebutuhan impor Vietnam, khususnya untuk melayani cabang industri elektronik, industri menufaktur, yang memasok bahan bagi bidang tekstil dan produk tekstil, alas kaki, barang unggulan Republik Korea juga meningkat dalam hal jumlah ekspor ke Vietnam”.


Badan usaha Vietnam dan kesempatan dari Perjanjian FTA Vietnam-Republik Korea - ảnh 2
PM Vietnam Nguyen Tan Dung dan Presiden Republik Korea, Park Geun Hye
 menyaksikan upacara penandatanganan ini
(Foto :VOV).

Menurut Menteri Vu Huy Hoang, di samping penandatanganan FTA, Vietnam dan Republik Korea telah berbahas tentang beberapa langkah untuk terus mendorong hubungan kerjasama perdagangan, ekonomi dan investasi antara dua negara. Republik Korea berkomitmen membantu Vietnam mengembangkan cabang industri penunjang dan menciptakan syarat bagi hasil pertanian diantaranya ada hasil perikanan, sayur-sayuran dan buah-buahan Vietnam yang diekspor ke Republik Korea jumlahnya semakin meningkat dengan pajak prioritas.

Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa Perjanjian VKFTA bersifat penunjang tinggi bagi produk tekstil ketika Vietnam mengimpor bahan mentah untuk tekstil dari Republik Korea dan mengekspor produknya ke pasar ini. Masalahnya sekarang yalah badan-badan usaha Vietnam perlu cepat menguasai kesempatan dari Perjanjian VKFTA ini. Deputi Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Tran Quoc Khanh mengatakan: “Saya fikir badan usaha Vietnam telah melakukan persiapan cukup baik sudah barangtentu. Defisit perdagangan masih ada, tetapi dengan laju pertumbuhan ekspor yang cepat seperti sekarang, maka tetap ada dasar untuk berharap bahwa Vietnam akan bisa mengurangi defisit dan menyeimbangkan neraca perdagangan antara Vietnam dan Republik Korea”.

Penantanganan Perjanjian FTA Vietnam-Republik Korea merupakan satu langkah kongkrit untuk melaksanakan strategi berinisiatif melakukan integrasi internasional, diantaranya integrasi internasional merupakan titik beratnya, menunjang proses penggeseran dan restrukturisasi badan usaha, mempercepat proses industrialisasi, modernisasi Tanah Air. Perjanjian ini juga memberikan sumbangan yang positif pada pengembangan hubungan kemitraan strategis Vietnam-Republik Korea menurut arah stabil, jangka panjang, turut mempertahankan dan memperkokoh lingkungan yang damai dan stabil di kawasan./.

Komentar

Yang lain