Memelihara kecintaan anak-anak terhadap sajak

(VOVworld) – Hari Sajak Vietnam ke-15 yang berlangsung di Kuil Van Mieu-Quoc Tu Giam, Kota Hanoi elah berakhir pada 11/2 (malam bulan purnama tanggal 15 bulan satu kalender Imlek). Gema dari hari sajak tahun ini tidak hanya lahirnya sajak-sajak yang bagus, pemikiran dan hasrat para penyair Vietnam saja, tapi juga adanya satu “ruang sajak dari anak-anak Vietnam”,  tempat memasang sayap kepada anak-anak Vietnam untuk datang ke dunia persajakan. 


Memelihara kecintaan anak-anak terhadap sajak - ảnh 1
Hari Sajak Vietnam ke-15 di Kuil Sastra Van Mieu-Quoc Tu Giam
(Foto: tuoitrethudo.vn)



Kalau pada Hari Sajak ke-14 yang untuk pertama kalinya ada arena sajak untuk anak-anak, memperkenalkan sajak-sajak yang beken bagi anak-anak Vietnam atau sajak-sajak yang menonjol dari para penyair cilik telah menciptakan satu hal yang baru dan suasana antusias bagi para pembaca cilik, maka pada Hari Sajak ke-15 ini, “Ruang sajak dari anak-anak Vietnam” telah muncul. Karena pada kesempatan ini, anak-anak tidak hanya membaca sajak, menikmati sajak saja tapi juga dapat membuat sajak. “Saya sangat menyukai sastra dan sajak, ia membuat saya lebih puitis. Saya melihat bahwa hari sajak sangat menyenangkan, bergelora dan saya semakin lebih menyukainya. Saya berjanji  akan berpartisipasi pada hari sajak ini dari tahun ke tahun”.

“Bermanfaat dan senang bagi anak-anak kami untuk  mengenal sajak Vietnam maupun sajak dari anak-anak dewasa ini. Karena anak-anak dewasa ini biasanya menggemari soal-soal lain, sedikit mengenal sajak. Program-program seperti ini akan membuat anak-anak lebih menyukai dan menggemari sajak”.

Belum pernah anak-anak mempunyai satu ruang sajak yang istimewa seperti kali ini, 1/3 arena sajak di Kuil Sastra Van Mieu-Quoc Tu Giam diperuntukkan bagi ruang sajak dari anak-anak  di samping ada ruang sajak untuk provinsi-provinsi dan kota-kota. Pada kesempatan ini, anak-anak dapat menonton dan mencari tahu tentang sastra untuk anak-anak dari semua penjuru Tanah Air, dapat melakukan temu pergaulan, pertemuan dan mendekati kesusastraan secara ringan. Yaitu kisah sajak dari anak-anak, dari ruang sekolahan dan keluarga ke impian-impian melalui sajak. Ketika membawa anaknya ke Hari Sajak Vietnam kali ini, saudari Ngo Thi My Duyen, warga Kota Hanoi mengatakan: “Dari masa pelajar dan mahasiswa, saya telah mengenal Hari Sajak Vietnam yang diadakan oleh Asosiasi Pengarang Vietnam pada malam bulan purnama bulan satu kalender Imlek, saya juga sangat memperhatikan hari sajak ini. Pada tahun ini, ketika anak saya  telah masuk klas 1, tahu membaca dan mencari tahu tentang semua hal, maka saya ingin membawa anak saya ke sini untuk mencari tahu tentang ciri budaya yang sangat baik ini dan saya juga ingin memperkenalkan kepada anak saya  sajak untuk mempupuk jiwa anak saya”.

Menurut penyair Le Phuong Lien, Wakil Kepala Badan Kesusastraan Anak-Anak dari Asosiasi Pengarang Vietnam, satu arena sajak untuk anak-anak menjadi “Ruang sajak dari anak-anak Vietnam” telah memberikan satu warna yang baru dan remaja kepada Hari Sajak Vietnam. Ini juga merupakan kemajuan baru untuk untuk membawa kesusastraan untuk anak-anak turut membangun karakter manusia, menciptakan satu lingkungan budaya sejak sangat dini untuk anak-anak, memanifestasikan perhatian tidak hanya dari Asosiasi Pengarang Vietnam saja, tapi seluruh masyarakat terhadap kesusastraan untuk anak-anak. Kesusastraan untuk anak-anak merupakan masa depan kesusastraan Vietnam. Penyair Le Phuong Lien mengatakan: “Saya pikir bahwa eksperimen pada tahun ini juga memberikan satu warna yang menyenangkan bagi arena sajak. Hari Sajak Vietnam ini memanifestasikan kepada semua orang tentang satu arus kesastraan anak-anak dalam ruang bersama sajak Vietnam. Semua orang bisa menonton berbagai aktivitas kesastraan untuk anak-anak di seluruh negeri. Para orang tua pelajar dan pelajar juga bisa melakukan temu pergaulan”.

Bisa dilihat bahwa soal Asosiasi Pengarang Vietnam memperhebat sosialisasi dan memperkenalkan sajak untuk anak-anak pada Hari Sajak Vietnam selama ini telah menjadi lapangan main, membantu anak-anak lebih mendekati persajakan. Ini juga membuka kecintaan  anak-anak terhadap kesusastraan, membangkitkan perasaan anak-anak dalam menciptakan sajak dan memberikan sumbangan dalam mengembangkan persajakan Vietnam.  

Komentar

Yang lain