(VOVworld) – Para pemain catur cina di kota Hanoi punya satu kata-kata bahwa “Jika belum main catur cina di Pagoda “Vua” berarti belum dianggap pemain catur yang hebat”. Jika menjadi juara secara terus-menerus dalam 3 turnamen, maka nama pemain catur itu akan dipahat pada prasasti batu peringatan yang terletak di kompleks peninggalan sejarah ini. Oleh karena itu, saban tahun, ratusan pemain catur sekali lagi datang kemari untuk mendaftarkan diri pada turnamen yang dibuka setiap kali Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek dan musim Semi tiba.

Pagoda “Vua” terletak di jalan Thinh Yen, kabupaten Hai Ba Trung, kota Hanoi yang dibangun pada zaman dinasti Ly dengan nama “Hung Khanh Tu”. Dalam pagoda ini ada tempat pemujaan dewa “De Thich” yang dianggap sebagai pemain catur yang paling hebat di dunia fana dan di langit. Konon pada zaman dinasti Le, karena merasa kagum pada “De Thich”, seorang putra raja zaman dinasti Le yang gandrung dengan permainan catur cina telah membuka turnamen dan adat istiadat ini tetap dilestarikan sampai sekarang. Pada setiap tanggal 6 sampai tanggal 9 bulan satu tahun imlek, para pemain catur sekali lagi berduyun-duyun datang ke pagoda “Vua” untuk ikut pertandingan.

Le Dinh Boi, Ketua Kelab Catur Cina Pagoda “Vua” memberitahukan: “Babak penyisihan diadakan dari tanggal 6 sampai tanggal 8 bulan satu tahun imlek, sedangkan tanggal 9 ialah babak final. Dari tanggal 6 sampai 8, permainan catur menggunakan papan catur. Tapi pada tanggal 9 mulai diadakan permainan catur dengan manusia. Para pemain catur yang datang dari berbagai tempat akan melakukan pertandingan dengan peraturan nasional”.

Hampir seluruh halaman pagoda “Vua” dijadikan papan catur manusia pada babak final. Catur manusia di sini dimaksudkan adalah catur cina yang menggunakan manusia sebagai anak caturnya. Catur manusia ini satu ragam catur cina dimana manusia akan memainkan anak catur yang terdiri dari 32 orang, diantaranya ada 16 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Para “anak catur” laki-laki akan mengenakan pakaian merah atau kuning, sedangkan “anak catur” perempuan mengenakan pakaian hitam atau hijau. Sebelum pertandingan dimulai, semua “anak catur” ini akan berlatih jurus-jurus silat untuk siap mendemonstrasikan pertandingan dengan lawannya. Le Dinh Boi memberitahukan: “Bentuk permainan catur manusia di pagoda “Vua” selalu berubah. Misalnya pada tahun ini pemain catur tidak bergerak, tapi hanya menggerakkan anak catur di satu papan catur tetap, pada saat itu anak catur manusia akan bergerak menurut setiap perintah itu. Sedangkan ada tahun-tahun dimana pemain catur akan turun ke papan catur manusia dan menggerakkan anak catur manusia sendiri. Bentuk-bentuk ini selalu diubah-ubah supaya penonton bisa merasa lebih hidup-hidup”.


Hal yang istimewa dalam Festival catur manusia ialah ada sangat banyak penonton, tapi semua orang selalu diam supaya tidak mengganggu pemain catur. Pertandingan ini semakin lebih menegangkan ketika setiap gerakan disertai dengan suara genderang dari kedua pihak. Oleh karena itu, setiap pertandingan catur cina merupakan satu adu otak dan kecepatan. Para pemain catur tidak hanya datang dari kota Hanoi saja, tapi juga dari berbagai provinsi di sekitarnya, bahkan dari Vietnam Selatan. Para pemain catur dari negara lain juga datang untuk ikut pertandingan karena ini merupakan satu turnamen yang berprestise tinggi. Le Dinh Boi mengatakan: “Hal utama dari Festival Catur Manusia di pagoda ini ialah para pemain catur bisa bertemu dengan para pemain di dalam dan luar negeri. Dulu ada juga pemain catur yang datang dari negara-negara seperti Kanada, Singapura, dll untuk ikut bertanding”.

Ibu Nguyen Thi Oanh, seorang warga di jalan Thinh Yen, kota Hanoi memberitahukan: “Festival Catur Manusia di pagoda Vua merupakan keindahan budaya tradisional Vietnam. Hal yang khas dalam festival ini ialah adu otak antara para pemain handal untuk memilih orang pandai yang dikagumi oleh semua orang, dll”.

Catur manusia merupakan satu bentuk adu otak, memanifestasikan sifat komunitas dan tanggung jawab dari pemain catur, kental dengan ciri budaya Vietnam. Bersama dengan semua festival lain yang diselenggarakan pada kesempatan Hari Raya Tet dan musim Semi tiba, Festival Catur Manusia pagoda Vua turut membuat suasana pada awal tahun tambah bergelora dan meriah./.