Provinsi Quang Ngai potensial tentang pusaka budaya di bawah permukaan air

(VOVworld) – Selama ini, para ahli arkheologi menemukan banyak kapal kuno beserta barang keramik, porselen, artefak dan benda-benda yang tenggelam di daerah laut provinsi Quang Ngai (Vietnam Tengah). Hal itu memperlihatkan bahwa daerah laut ini  menyimpan banyak rahasia yang punyai nilai arkheologi di bawah permukaan air, satu bidang yang cukup baru di Vietnam. 


Provinsi Quang Ngai potensial tentang pusaka budaya di bawah permukaan air - ảnh 1
Menggali kapal kuno yang tenggelam di provinsi Quang Ngai
(Foto: nhandan.com.vn)

Para ahli arkheologi dari Perusahaan Persero Investasi dan Perkembangan Doan Anh Duong, satu badan usaha yang khusus mencari dan mengentas artefak di bawah permukaan air baru-baru ini telah berhasil menemukan 7 bungkahan batu yang panjangnya kira-kira 1,5 meter dan puluhan gumpalan batu berbentuk bulat yang terletak secara terpencar-pencar di daerah laut pulau Be, kecamatan An Binh, kabupaten Ly Son, provinsi Quang Ngai. Pencatatan permulaan memperlihatkan bahwa ini adalah batu pasir (Sa Thach) dan punya bekas  setengah jadi dan pembuatan. Lempengan-lempengan batu ini mungkin merupakan bahan mentah pembangunan dari berabad-abad lalu. Kira-kira 200 meter jauhnya dari tempat yang menemukan batu pasir, para ahli arkheologi juga menemukan banyak  kepingan keramik dan porselen yang berwarna biru dan putih yang berpenanggalan kira-kira dari 400 tahun sampai 500 tahun lalu. Doan Sung, penasehat perusahaan tersebut memberitahukan: “Para ahli mandi di laut dan menyelam untuk memandangi karang di bawah permukaan air laut, tapi dengan tidak sengaja menemukan bekas bangkai dua kapal yang tenggelam. Benda keramik dan porselen ditetapkan pada abad ke-15 atau ke-16. Hanya mandi di laut saja tapi telah berhasil menemukannya, maka hal itu membuktikan bahwa potensi di pulau Ly Son sangat besar kalau kita melakukan survei dan memberikan penilaian secara tepat tarafnya”.


Provinsi Quang Ngai potensial tentang pusaka budaya di bawah permukaan air - ảnh 2

Artefak  dari kapal yang tenggelam di provinsi Quang Ngai
(Foto: cand.com.vn)

Menurut Profesor Muda, Doktor Nguyen Giang Hai, Kepala Institut Arkheologi Vietnam, sejak dahulu kala, penduduk kawasan Asia Tenggara telah berhasil menggalang kapal-kapal untuk menyeberangi laut dan melakukan perdagangan dengan negara-negara lain di dunia. Di atas perjalanan itu, daerah laut di Asia Tenggara menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal dari para pedagang Barat dan Timur. Selama tahun-tahun ini, bekas bangkai kapal-kapal yang tenggelam dan ditemukan terletak secara terpencar-pencar di daerah-daerah laut Vietnam. Khususnya di daerah Vietnam Tengah dan provinsi Quang Ngai yang punya tepian pantai panjang dan banyak pulau menjadi jembatan penghubung yang penting untuk mengkonektivitaskan kebudayaan-kebudayaan di dunia. Hal ini  membangkitkan memori tentang jalan maritim yang telah ada sejak berabad-abad lalu. Dari tahun 1999 hingga sekarang, provinsi Quang Ngai telah menemukan bangkai 10 kapal kuno yang tenggelam di daerah laut kabupaten Binh Son dan pulau Ly Son. Kapal-kapal kuno ini berpenanggalan dari abad ke-8 sampai abad ke-18 dan terkumpul dalam areal yang luasnya 24 kilometer per segi dan jauhnya kira-kira 200 meter sampai 400 meter dari tepian pantai. Profesor Muda, Doktor Nguyen Giang Hai, Kepala Institut Arkheologi Vietnam menilai: “Menurut penilaian kami, provinsi Quang Ngai sangat potensial dengan pusaka budaya di bawah permukaan air. Penemuan-penemuan belakangan ini, misalnya di Binh Chau atau di pelabuhan Sa Ky baru-baru ini merupakan penemuan-penemuan sangat menyenangkan. Hal itu menegaskan akan potensi tentang pusaka budaya di bawah permukaan air yang dimiliki provinsi Quang Ngai”.


Provinsi Quang Ngai potensial tentang pusaka budaya di bawah permukaan air - ảnh 3

Artefak dari kapal yang tenggelam di provinsi Quang Ngai
(Foto: cand.com.vn)

Diantara jumlah artefak yang digali di  bawah permukaan air laut provinsi Quang Ngai, selain 10.000 artefak yang adalah barang keramik, porselen dan benda-benda yang berpenanggalan sejarah yang berbeda-beda, para ilmuan juga berhasil menggali 10 pucuk kanon dan hampir 1.000 butir peluru kanon.

Akan tetapi, sekarang ini, provinsi Quang Ngai masih belum berhasil memilih metode optimal untuk mengkoservasikan dan menjaga pusaka-pusaka ini. Nguyen Dang Vu, Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata provinsi Quang Ngai memberitahukan: “Ada banyak perbedaan  pendapat untuk bisa  menjaga bangkai kapal di situ sebagai benda hidup. Ada pendapat yang meminta supaya harus membawa bangkai kapal ke museum untuk kebutuhan penelitian, pameran dan pariwisata. Kami juga menunggu sampai diadakannya lokakarya arkheologi di bawah permukaan air agar para ilmuwan membantu kami mencari arah yang  setepat-tepatnya”.

Berkumpulnya banyak situs, artefak budaya di bawah permukaan air di provinsi Quang Ngai adalah hal yang langka. Penemuan-penemuan terbaru tentang pusaka di bawah permukaan air di provinsi Quang Ngai memperlihatkan secara lebih jelas akan “jalan sutera” di Laut Timur, membuka arah penelitian baru terhadap para ahli arkheologi maupun potensi pengembangan wisata bahari di provinsi Quang Ngai./.  


Komentar

Yang lain