Sektor kota kuno Hanoi dulu dan sekarang

(VOVworld) – Kota Hanoi terkenal dengan sektor kota kuno dengan nama aslinya “Hanoi dengan 36 jalan”. Di sini, jalan ini sambung-menyambung dengan jalan lain sehingga menciptakan satu ciri yang sangat tersendiri bagi kota Hanoi. Dari abad ke-15, arus-arus orang yang berbondong-bondong membanjiri kota Hanoi untuk melakukan usaha dagang telah menciptakan desa-desa kerajinan, dimana setiap nama jalan dimulai dengan kata “Hang” yang berkaitkan dengan satu jenis kerajinan tangan tradisional. Mengalami masa ratusan tahun, sektor kota kuno Hanoi tetap mempertahankan nilai-nilainya yang sangat tersendiri dan tidak mirip dengan daerah-daerah lain. 


Sektor kota kuno Hanoi dulu dan sekarang - ảnh 1
Sektor kota kuno Hanoi dulu
(Foto: vnexpress.net)

Pada tahun 1010, Raja Ly Thai To telah memutuskan memindahkan ibu kota kerajaan dari Hoa Lu (provinsi Ninh binh) ke benteng Dai La dan memberikan nama  Thang Long (artinya Naga terbang ke atas) kepada ibu kota kerajaan baru. Dalam maklumat tentang pemindahan ibu kota kerajaan pada musim semi tahun itu, Raja menulis: Daerah suci Thang Long adalah daerah tempat berhimpun dari 4 penjuru, ibu kota kerajaan nomor 1 bagi para Raja untuk selama-lamanya”. Ibu kota kerajaan Thang Long pada waktu itu, disamping sektor benteng kerajaan (Hoang Thanh) yang diperuntukkan bagi Raja dan para hulubalang juga punya 61 kecamatan desa yang mengelola aktivitas kehidupan rakyat. Sejarawan, Profesor Nguyen Quang Ngoc memberitahukan: “Ini adalah daerah simpul dari jalan-jalan dan simpul dari pertukaran barang dagangan. Di daerah ini, penduduk dan ekonomi berkembang, maka orang memilih daerah ini menjadi tempat bermukim dan berangsur-angsur terbentuk satu pusat perdagangan”.

Sebagai ibu kota kerajaan seluruh negeri, Thang Long (yang adalah kota Hanoi sekarang) menjadi daerah yang menyerap inti sari dari desa-desa kerajinan tangan yang paling pandai di seluruh negeri. Kelompok-kelompok tukang kerajinan tangan dari semua daerah datang ke ibu kota kerajaan dan berangsur-angsur terbentuk desa-desa kerajinan tangan yaitu kota Hanoi dengan 36 jalan dewasa ini. Meski menegakkan usaha di ibu kota kerajaan, tapi, para tukang kerajinan tangan ini tetap mempertahankan hubungan erat dengan kampung halaman kejuruan mereka. Mereka berproduksi, menjual barang, mengorganisasi kehidupan, membangun rumah dan lain-lain, tapi tetap mempertahankan banyak adat istiadat, aktivitas spiritualitas, pesta dan lain-lain yang  kental dengan selar dari daerah-daerah pedesaan. Pada periode Kolonialis Perancis menjajah Vietnam, perancangan kota Hanoi mulai mengalami perubahan. Khususnya, sektor kota kuno diatur kembali, mempunyai sistim pelepasan air, ada trotoar,  jalan-jalan diaspal dan punya sistim lampu peneranga. Rumah-rumah di dua tepian jalan dibangun dengan batu bata dan atapnya mengguunakangenting. Di samping rumah-rumah kuno tradisional telah muncul rumah-rumah yang dibangun dan dihias menurut tipe Eropa. Setelah ibu kota Hanoi dibebaskan pada tahun 1954, sebagian besar rumah di sektor kota kuno pada pokoknya digunakan menjadi tempat tinggal. Pada tahun 1986, melaksanakan garis politik dari Negara untuk mengembangkan ekonomi pasar, memperluas temu pergaulan ekonomi, merangsang warga memperluas dan mengembangkan ekonomi, melakukan perdagangan, maka sektor kota kuno dipulihkan dan berkembang secara lebih megah terbanding dengan sebelumnya. Di kabupaten kota Hoan Kiem yang terletak di sektor kota kuno, dewasa ini masih ada 47 jalan diantara 74 jalan yang namanya dimulai dengan kata “Hang” dan walupun ada perubahan tentang jasa kejuruan dan barang dagangan, tapi banyak jalan tetap mempertahankan nilai-nilai sejarah dan kebudayaan tradisional. Bapak Tran Viet Anh, Wakil Kepala Badan Pengelola Sektor Kota Kuno Hanoi memberitahukan: “Dewasa ini, secara bendawi masih ada beberapa proyek arsitektur, ruang arsitektur, terutama jaringan jalan dan situs peninggalan sejarah yang bersangkutan dengan sektor kota kuno tetap dipertahankan. Secara nonbendawi ada banyak. Pertama ialah jalan-jalan kerajinan tradisional, kedua, adat istiadat, langgam hidup, cara beraktivitas warga di sektor kota kuno. Ini merupakan nilai-nilai yang sangat penting”.

Ketika berjalan-jalan di sektor kota kuno Hanoi, hanya membaca nama jalan yang dimulai dengan kata “Hang”, kita bisa mengetahui bahwa di jalan ini pada masa dulu ada kejuruan apa, misalnya, di jalan Hang Bac tetap ada kejuruan prosessing emas dan perak, di jalan Hang Dong ada kejuruan mengecor perunggu dan lain-lain.

Kalau berjalan-jalan di jalan-jalan kecil, kadang-kadang wisatawan juga menemui proyek-proyek arsitektur kuno yaitu balai desa, pagoda, kuil dan situs peninggalan desa kerajinan. Di tempat-tempat ini senantiasa berlangsung aktivitas spiritualitas seperti  upacara memuja pendiri kejuruan dan pesta khas dari warga jalan kerajinan. Di sektor kota kuno sekarang masih tersimpan banyak bentuk aktivitas spiritualitas, kebudayaan dan kesenian rakyat. Akan tetapi, hal yang lebih atraktif bagi banyak wisatawan ialah dapat menyaksikan langgam hidup yang tenteram, mencerminkan langgam hidup, adat dan kebiasaan dalam aktivitas warga di sektor kota kuno. Bapak Vinh, warga lansia di jalan Hang Giay memberitahukan: “Warga kota Hanoi menyukai ketenteraman, justru ketenteraman itu menciptakan jalan-jalan dan jalan-jalan kerajinan di kota ini. Setiap keluarga melakukan satu kejuruan, tapi keluarga mana yang menjumpai masalah, semua orang tahu dan seluruh jalan akan memberikan bantuan, semua orang  melakukan hubungan yang harmonis bagaikan warga sesama desa”.

Dewasa ini, banyak nama jalan yang dimulai dengan kata “Hang” telah memindahkan bisnisnya ke jenis barang baru. Perubahan merupakan hal yang wajar, tapi dalam ritme dan langgam hidup warga di sektor kota kuno tetap membawa wisatawan bisa merasakan jiwa jalan kerajinan dulu. Sektor kota kuno tidak hanya membawa nilai sejarah dan arsitektur, di situ tetap tersimpan banyak memori tentang kehidupan ibu kota kerajaan Thang Long dulu. Hal itu menciptakan nilai dan ciri budaya khas sendiri untuk sektor kota kuno Hanoi. 


Komentar

Yang lain