Pagoda Pitu Khosa Rangsay-Sandaran bagi kaum mahasiswa miskin daerah dataran rendah sungai Mekong

(VOVworld) – Pagoda Khmer Theravada, Pitu Khosa Rangsay atau disebut pagoda Vien Quang di jalan Mac Dinh Chi, kecamatan An Cu, kabupaten Ninh Kieu, kota Can Tho (Vietnam Selatan) tidak hanya merupakan tempat bagi para biarawan yang mengamalkan agama saja, tapi ini juga adalah tempat dimana para mahasiswa miskin untuk mendapat syarat dalam hal tempat tinggal, makan, belajar dan dididik menjadi manusia. Pagoda ini telah melakukan banyak aktivitas praksis untuk membantu kaum miskin, para mahasiswa dan pelajar. 


Pagoda Pitu Khosa Rangsay-Sandaran bagi kaum mahasiswa miskin daerah dataran rendah sungai Mekong - ảnh 1
Pagoda Pitu Khosa Rangsay
(Foto: dulich4phuong.net)

Terletak tersembunyi di jalan Mac Dinh Chi, kecamatan An Cu, kabupaten Ninh Kieu, perkarangannya tidak luas, tapi ini merupakan tempat bagi para biarawan dalam mengamalkan agama, disamping itu juga ada rumah yang berlantai dua tempat para pelajar dan mahasiswa belajar. Kim Thanh Lam, mahasiswa tahun pertama Sekolah Tinggi Kedokteran dan Farmasi Can Tho memberitahukan bahwa ketika mengetahui situasi keluarga saya yang menjumpai kesulitan, ayah saya mengidap penyakit jiwa, maka para biarawan di daerah telah memperkenalkan pagoda ini kepada saya untuk tinggal dan belajar. Dia mengatakan: “Saya merasa sangat gembira mendapat perawatan dari para biarawan di pagoda ini agar saya punya syarat belajar secara lebih baik. Kalau tidak bisa tinggal dan belajar di sini, mungkin pembelajaran saya bisa terhenti sementara”.

Sesama keadaan tersebut, juga ada Danh Dat Minh, mahasiswa tahun ke-3 dari Universitas Can Tho. Karena syarat ekonomi keluarganya menjumpai kesulitan, maka ketika diketahui bahwa anaknya berhasil lulus masuk univertias ini, keluarganya sangat khawatir karena tidak mampu memikirkan  pembelajaran anaknya di universitas ini. Mengerti keadaan keluarga dia, maka Mahasthavira Ly Hung, pemimpin pagoda Pitu Khosa Rangsay telah menerimanya untuk mondok di pagoda selama masa dia belajar. Danh Dat Minh memberitahukan: “Para biarawan di sini telah memberikan banyak bantuan kepada saya, maka saya bisa mengurangi banyak biaya tentang tempat tinggal dan hidup serta banyak biaya lainnya. Kalau tidak mendapat bantuan dari para biarawan di sini, maka masalah pembelajaran saya akan terhenti”.

Dua keadaan tersebut berada dalam jumlah lebih dari 600 mahasiswa yang menjumpai kesulitan di provinsi-provinsi daerah dataran rendah sungai Mekong yang mendapat bantuan dari Mahasthavira Ly Hung sejak dulu hingga sekarang. Mahasthavira Ly Hung memberitahukan bahwa dulu dia juga mengalami kesulitan dalam belajar dan mendapat perhatian dari para biarawan di pagoda ini. Oleh karena itu, dia ingin memberikan balasan dengan pekerjaan-pekerjaan kongkrit, diantaranya ada masalah membangun rumah dan membantu para mahasiswa belajar. “Dulu, kehidupan warga etnis minoritas Khemer mengalami banyak kesulitan. Kakek-nenek dan ayah-ibu senantiasa merasa khawatir tentang pembelajaran anak-anaknya. Orang-orang yang haus belajar, tapi keluarganya miskin maka tidak punya syarat untuk membantu mereka belajar di perguruan tinggi. Bertolak dari rasa kasih sayang itu, saya memutuskan mengizinkan mahasiswa yang miskin mondok di pagoda”.

Dari tahun 1996 hingga sekarang, saban tahun, Mahasthavira Ly Hung menerima tanggung-jawab membantu 50 mahasiswa yang menjumpai kesulitan dan sedang kuliah di perguruan-perguruan tinggi untuk mondok di pagoda. Pagoda juga memberikan bantuan dalam hal akomodasi dan fasilitas-fasilitas lain dalam kehidupan.

Bapak Ly Xinh, Kepala Badan Etnis provinsi Can Tho memberitahukan bahwa pagoda ini tidak hanya membantu para mahasiswa miskin tapi juga memberikan pendidikan tentang moral, tradisi kebudayaan dan aksara Khmer kepada mereka. Saban tahun, pagoda ini juga menggerakan biaya untuk memberikan bea siswa kepada para mahasiswa miskin, membantu kaum miskin, membangun jalan-jalan di banyak daerah di daerah dataran rendah sungai Mekong. Bapak Ly Xinh mengatakan: “Bersama dengan usaha mengamalkan agama, Mahasthavira Ly Hung sangat aktif ikut serta dalam pekerjaan amal, kemanusiaan sosial, menggerakkan kaum Buddhis berpadu tenaga untuk membantu kaum miskin. Khususnya, Mahasthavira Ly Hung juga memperhatikan masalah memberikan pendidikan kepada kaum miskin, kalau anak-anak mereka tidak cukup syarat untuk belajar, dia juga menggerakkan dana dan materiil untuk membantu mereka”.

Sejak dulu hingga sekarang, Mahasthavira Ly Hung telah membantu ratusan mahasiswa mendapat syarat untuk belajar dan membantu ribuan calon ujian dalam hal tempat tinggal dalam ujian-ujian masuk perguruan tinggi. Ada banyak mahasiswa telah tamat universitas dan kembali memberikan andil kepada daerah serta memberikan biaya untuk bersama dengan pagoda membantu para mahasiswa untuk mendapat syarat belajar.  


Komentar

Yang lain