Usaha pemanaman bawang merah dan bawang putih di kabupaten pulau Ly Son, provinsi Quang Ngai

      (VOVworld) -  Kabupaten pulau Ly Son, propinsi Quang Ngai dimanjakan oleh alam dengan hasilan-hasilan khas yang bernilai, yaitu pohon bawang merah bawang putih  yang kecil, tetapi memberikan rasa dan bau-nya yang harum dan kualitasnya tidak bisa ditemukan di mana pun. Kabupaten pulau Ly Son, propinsi Quang Ngai sudah sejak lama disebut sebagai “Kerajaan dari bawang merah dan bawang putih”. 



Usaha pemanaman bawang merah dan bawang putih di kabupaten pulau Ly Son, provinsi Quang Ngai - ảnh 1
Usaha menanam bawang putih di kabupaten pulau Ly Son
(Foto :VOV5)


      Pulau Ly Son masa kini jauhnya kira-kira 25 Km dari daratan di sebelah Timur Laut dan juga merupakan kabupaten pulau satu-satunya dari propinsi Quang Ngai. Seluruh kabupaten pulau Ly Son luasnya kira-kira 10 kilometer persegi, tapi satu pertiga arealnya digunakan untuk menanam bawang merah dan bawang putih. Pada awal bulan April tahun 2017, meskipun cuaca panas terik seperti membakar kulit, tapi dimana saja di kabupaten pulau ini kelihatan para petani yang sedang memaneni bawang putih pada akhir masa tanam dan menyiapkan lahan untuk masa tanam  baru. Bapak Truong Van Tien, seorang petani di kecamatan An Hai menceritakan: “Lapangan pasir putih seperti itu, tapi dibawah-nya kami menguruk dengan tanah bazan, dan pasir putih di atas untuk menanam bawang merah. Pasir putih disambil dari laut yang membantu bawang merah tumbuh menjadi umbi dan menjadi berkilau. Ini juga merupakan jenis tanah yang membuat bawang merah dan bawang putih di kabupaten pulau Ly Son mempunyai rasa dan aroma yang khusus dan tidak bisa  ditemukan di daerah yang lain”.

        Karena bawang putih hanya ditanam untuk satu masa tanam saja (dari bulan Mei sampai bulan Juni) pada musim semi, oleh karena itu, bawang merah ditanam secara tumpang sari dengan bawang putih. Dari waktu ke watu, usaha penanaman bawang merah dan bawang putih di kabupaten pulau Ly Son menjadi usaha pokok dan juga merupakan sumber pendapatan utama untuk para warga di pulau ini. Banyak kepala keluarga petani bisa lepas dari kemiskinan, cepat memperkaya diri berkat usaha penanaman bawang merah dan bawang putih. Keluarga bapak Duong Van Giap merupakan salah satu di antara kepala-kepala keluarga yang paling pandai menanam bawang merah dan bawang putih di pulau ini. 26 Ha bawang merah  dan bawang putih milik keluarga dia selalu mendapat produktivitas tinggi, saban tahun menghasilkan pendapatan kira-kira 500 juta dong Vietnam. Tapi, menurut Bapak Duong Van Giap, tidak semua masa tanam mengalami syarat yang kondusif. Dia memberitahukan: “Cuaca di pulau ini sangat keras, kalau hujan banyak akan menimbulkan kempohan, seluruh masa tanam mungkin akan mengalami puso, oleh karena itu, harus sangat hati-hati dalam  pekerjaan merawat masa tanam bawang putih. Kami harus menarik pengalaman melalui berbagai kursus pelatihan. Harus rajin memeriksa ladang, menemukan hama untuk meminta bantuan petugas Asosiasi Petani dalam mengobati-nya”.

        Kalau masa tanam tidak sukses, bawang-bawang putih yang masih ada di ladang selalu merupakan jenis bawang putih “satu siung” (pohon bawang putih yang hanya mempunyai satu umbi saja) yang dinamakan warga daerah yalah “bawang putih sendirian”. Ini merupakan jenis bawang putih yang kaya dengan gizi dan digunakan untuk memproduksi bawang hitam dalam pengobatan, mempunyai nilai yang berlipat sepuluh kali terbanding dengan bawang putih biasa. Kalau harga 1 Kg bawang putih biasa senilai 70.000 dong Vietnam saja, maka  harga 1 Kg bawang putih sendirian itu senilai 700.000 dong Vietnam. Saudara Hinh, seorang penanam bawang putih di kabupaten pulau Ly Son memberitahukan: “Jenis bawang putih ini sangat bernilai. Orang selalu membelinya untuk mengobati penyakit reumatik dan penyakit penyakit kardiovaskular…oleh karena itu, harga-nya sangat tinggi. Bawang putih satu siung ini jarang ada dan sulit ditemukan. Kadang-kadang, kami hanya menemukan beberapa umbi di seluruh ladang”.

      Masa-masa tanam bawang merah dan bawang putih lewat, disamping kesulitan-kesulitan tentang cuaca, ada saat harga bawang putih turun sampai angka rekor sehinga para petani menjumpai kesukaran berat dan putus asa. Tapi, para petani di pulau Ly Son belum pernah berfikir tentang menghentikan usaha penanaman bawang putih. Bagi para warga di kabupaten pulau Ly Son, usaha penanaman bawang putih dan bawang merah membawa arti kejiwaan, memanifestasikan rasa utang budi anak-cucu dalam mewarisi usaha dari para pendahulunya. Para petani kabupaten pulau Ly Son telah mencurahkan keringat dan air mata untuk ditukar dengan kekhususan bawang merah dan bawang putih Ly Son, agar produk khas ini terus dimuliakan di dalam negeri dan menuju ke dunia internasional.

Komentar

Yang lain