Selar-selar Vietnam setelah waktu 20 tahun masuk ASEAN

(VOVworld)- Pada pekan ini, seluruh VOV5 telah menerima 193 surat dan Email dari 36 negara dan teritorial, khususnya Program Siaran Bahasa Indonesia telah menerima 18 surat dan Email dari saudara-saudara, diantara-nya ada saudara M.Sumantri di Jawa Barat, M. Zainal di Jambi, Rudy Hartono di Kalimantan Barat, Dwi Budhi Rahardjo di Wonosobo, Handy Fortan di Bandung dan beberapa pendengar lain. Pada acara kita hari ini, kami mau berbincang-bincang dengan saudara Dwi Budhi Rahardjo, saudara Rudy Hartono dan  menyampaikan iktisar  tentang selar-selar Vietnam setelah 20 tahun masuk ASEAN menurut permintaan saudara Meini di Jakarta. Marilah saudara-saudara bersama-sama mengikutinya.

Selar-selar  Vietnam setelah waktu 20 tahun masuk ASEAN - ảnh 1
Ilustrasi.
(Foto:m.baohay.vn)


Pada pekan ini, kami telah menerima surat saudara Dwi Budhi Rahardjo di Wonosobo beserta laporan hasil pemantauan siaran Radio “dari 10- 31 Juli 2015, pada pukul 20.00-20.30 WIB frekuensi 12020 Khz dan pukul 21.30-22.00 WIB frekuensi 9840Khz dengan pesawat Sangean ATS505 antena telescopic dengan penilaian SINPO 44444, terimakasih karena Email saya  dibacakan di acara Kotak Surat Anda pada tanggal 18 Juli 2015 dan yang menjadi perhatian saya adalah caara memperingati Prajurit Penyandang cacad dan Martir pada tanggal 27 Juli 2015 karena negara dan masyarakat Vietnam sangat hormat dan menaruh perhatian kepada prajurit yang telah mengabdi Negara, heroisme terus ditanamkan sampai generasi sekarang, sehingga Vietnam menjadi negara yang maju secara ekonomi dengan cepat”. Saudara yang budiman! Kami berterimakasih kepada Anda karena telah selalu memantau semua program siaran VOV untuk bisa lebih mengerti tentang negeri dan orang Vietnam. Kami berharap terus menerima surat dan laporan hasil pemantauan siaran Radio dari Anda, terutama pendapat-pendapat dan penilaian-penilaian atas  rubrik-rubrik program siaran kami hari demi hari.

Pada pekan ini, kami juga menerima surat saudara Rudy Hartono di Kalimantan Barat, diantaranya ada laporan hasil pemantauan siaran Radio bulan Juli  2015 dengan penilaian SINPO 45444 dan 44444. Dalam surat, Anda menulis: Bulan Juli 2015 merupakan bulan yang bahagia bagi umat muslim, baik di Indonesia maupun di dunia untuk merayakan Idul Fitri setelah satu bulan penuh manahan haus dan lapar di siang hari (berpuasa). Perayaan hari raya merupakan wadah untuk umat muslim bersilaturahmi, bermaaf-maafan  diantara sesama serta menjadi kumpul tahunan keluarga yang mulanya berjauhan dan moment Idul Fitri menjadi berkumpul  seluruh sanak saudara. Moment indah ini tentu tak terlupakan”. Saudara yang budiman! Memang benar-benar, ini merupakan kesempatan  bagi orang-orang yang tinggal dan bekerja jauh untuk bisa berkumpul dengan keluarga. Mudah-mudahan, saudara sekeluarga  menikmati  satu tahun  baru  untuk bekerja lebih berhasil-guna dan mencapai banyak kemenangan dalam kehidupan.                                                                  

Saudara-saudara yang budiman! Bendera Nasional Vietnam dinaikkan di Bandar Seri Begawan  (Ibukota Brunei Darussalam), menandai perihal Vietnam resmi menjadi anggota ke-7 ASEAN. Selama 20 tahun ini, Vietnam memberikan banyak sumbangan dan gagasan untuk mencatat selar yang mendalam, turut memperkuat solidaritas dan kerjasama, meningkatkan posisi internasional dari ASEAN. Ketika menyinggung masuk-nya Vietnam  ke dalam ASEAN, Deputi Perdana Menteri (Deputi PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh  menekankan: “Ini merupakan haluan  dan strategi  Vietnam yang amat tepat. Keputusan itu menegakkan lingkungan yang stabil dan damai dalam waktu 20 tahun ini. Ini juga merupakan haluan Vietnam untuk melaksanakan politik menganekaragamkan dan menganekaarahkan hubungan dengan negara-negara lain”.

Segera setelah masuk ASEAN, Vietnam telah menandatangani Perjanjian Kawasan Asia-Tenggara Denuklirisasi  Bersamaan itu, merupakan slah satu  negara-negara pendiri Forum Regional ASEAN (ARF). Konferensi Tingkat Tinggi ke-6 ASEAN telah mencatat selar Vietnam dengan program “Aksi Hanoi”, membantu ASEAN mempertahankan kerjasama, memperkokoh posisi  pada saat  yang sulit, akibat krisis keuangan tahap 1997-1998. Vietnam terus menjabat dengan baik Keketuaan Komite Tetap ASEAN masa bakti 2000-2001 dengan Pernyataan Hanoi tentang mempersempit kesenjangan dalam perkembangan, satu upaya penting untuk mendorong integrasi kawasan. Vietnam dengan aktif ikut menyusun dan menandatangani naskah-naskah  dokumen besar untuk membawa ASEAN berpindah ke tahap integrasi dan pembangunan seperti  Pernyataan Kerukunan Bali II, Piagam ASEAN, Peta Jalan pembangunan Komunitas ASEAN tahap 2009-2015…

Semua langkah-langkah yang paling berinisiatif dan proaktif yang dijalankan Vietnbam yalah mengarah ke usaha pekerjaan menstabilkan ketegangan di Laut Timur, Vietnam selalu berupaya memasukkan masalah Laut Timur ke dalam agenda  ASEAN untuk menjamin  supaya bentrokan- bentrokan ditangani dengan semangat konstruktif.  Sebagai salah satu diantara para pelopor dalam pembentukan ARF,  Vietnam menjadi jembatan penghubung antara ASEAN dengan para mitra, misalnya Tiongkok, Rusia, India dan Uni Eropa.

Tahun 2010 mencatat sumbangan khusus yang diberikan Vietnam sebagai Ketua ASEAN dengan keputusan-keputusan politik yang besar - tahun yang menciptakan prasyarat kepada ASEAN untuk benar-benar mulai menjalankan Peta jalan pembangunan Komunitas Bersama. Dalam proses pembangunan komunitas, Vietnam selalu tergolong dalam kelompok negara-negara anggota lain dalam mencapai prosentasi tinggi yang menyelesaikan target yang sudah ditetapkan, menuju ke pembentukan Komunitas ASEAN pada akhir tahun 2015. Pada tahap sekarang, Vietnam terus memberikan prioritas tinggi dan komitmen kuat supaya bersama-sama dengan negara-negara anggota lain secara terfokus membawa komunitas ASEAN ke dalam praktek, bersamaan itu menyiapkan langkah- langkah perkembangan selanjut-nya dari Komunitas ASEAN pasca tahun 2015.


Komentar

Yang lain