Pagi hari di pasar ikan Giao Hai, provinsi Nam Dinh

(VOVworld) - Giao Hai adalah salah satu di antara kecamatan-kecamatan di daerah bantalan zona cadangan biosfer di sebelah Selatan daerah dataran rendah sungai Hong, pintu gerbang masuk ke Taman Nasional Xuan Thuy, provinsi Nam Dinh, Vietnam Utara.  Kecamatan Giao Hai punya banyak persyaratan alam dan budaya unik di daerah  muara dan daerah pantai.  Diantaranya, pasar ikan Giao Hai tidak hanya merupakan satu pasar semata-mata untuk pertukaran dan jual-beli hasil perikanan, melainkan juga membawa panorama pemandanan yang eksotis dan khas dari budaya pasar daerah pantai. 

Pagi hari di pasar ikan Giao Hai, provinsi Nam Dinh - ảnh 1
Para pedagang membeli ikan segar di pasar Giao Hai
(Foto: baonamdinh.vn)


Pada pukul 5.00 pagi hari, ketika  saat setengah bangun setengah tidur dan beristirahat  di rumah yang sudah berpenanggalan lebih dari separo abad lalu, saudara Trinh Van Hau, seorang personel wisata masyarakat di daerah ini telah mengetuk pintu dan memesan supaya menyiapkan  alat-alat  yang perlu untuk mengunjungi pasar ikan.

Udara  masih penuh embun dan fajar sedang menyingsing, di atas jalan desa dari rumah kuno ke pasar ikan,  di dua tepi jalan, embun sedang memenuhi rerumputan pada malam tadi, kelihatan warna hijau. Saudara Trinh Van Hau dengan antusias memberitahukan: “Pada pukul 5.00 pagi hari, udara akan segera cerah, perahu-perahu yang bersimpang-siur di dermaga tampak sangat indah. Dermaganya ramai. Pada saat itu, para turis datang berkunjung,  maka akan tampak suasana ramai dengan  para nelayan pada saat perahu-perahu masuk ke dermaga”.

Di atas tanggul pantai yang lurus, kalau dilihat dari jauh, kelihatan  perahu-perahu yang ramai, tampak orang-orang sedang berjual-beli dan bertukar barang dagangan. Perahu-perahu penangkap ikan telah melepaskan sauh dan beristirahat setelah satu malam perjalanan panjang di laut.  Para nelayan yang  menangkap ikan  pada malam tadi juga sudah mulai tidur, meninggalkan ikan-ikan yang telah mereka tangkap kepada sanak keluarga untuk dipasarkan.

Jual-beli di pasar berlangsung secara ramai dan cepat. Di pasar ini, harga biasanya harga mati dan para pembeli  adalah orang-orang sudah dikenal. Ketika melihat ikan-ikan segar yang dibawa dari perahu-perahu ke pasar Giao Hai, saudarai Nguyen Thi Mo memberitahukan: Ikan-ikan di pasar ini selalu segar dan terjamin akan dimakan. Dia mengatakan: “Dari bulan September sampai bulan Maret tahun berikutnya adalah panenan musim dingin, musim kerja di kecamatan ini. Di pasar ini, ada bermacam jenis perikanan seperti udang, rajungan, ikan gurita, cumi-cumi dan lain-lain…Hasil perikanan di sana segar, tidak diolah selain didinginkan dengan es ”.

Para penjual dan pembeli di pasar ini tampak terlalu kenal satu sama lain karena  kepercayaan dalam jual-beli, oleh karena itu, perikanan yang dibawa dari perahu-perahu akan diberikan kepada para pedagang. Begitulah ramainya pasar di sini, tapi setelah satu jam lebih,  pasar berangsur-angsur menjadi sepi. Berbagai jenis  ikan, udang, cumi-cumi dimasukkan ke kota dari spons dengan diberi  es dan diikat keras di sepeda-sepeda motor atau di truk-truk untuk dijual di pasar-pasar lain. Pada  sore hari,  dari pukul 16.00,  pasar  sore  mulai dan diulangi satu siklus jual-beli seperti itu.

Diprakirakan, di dermaga ikan Giao Hai, ada kira-kira 1000 alat penangkap ikan dari  bermacam jenis yang merapat ke dermaga. Ongkos perahu untuk setiap kali pergi ke laut dalam waktu 12 jam menelan uang kira-kira 3 juta dong Vietnam. Karena  penangkapan dilakukan tidak jauh dar pantai maka jangka waktunya pendek, sehingga pendapatan ikan yang ditangkap hanya mencapai kira-kira 6 juta dong Vietnam sekali, kecuali pada musim cumi-cumi, ubur-ubur, maka jumlah ikan yang ditangkap lebih banyak. Menangkap ikan banyak bergantung pada cuaca dan musim, tapi kaum nelayan Giao Hai tetap setia dengan penangkapan ikan, meski berhasil atau tidak berhasil. 

Kata-kata prasaja dari  warga  Giao Hai  semakin membuat para pembeli ketika pergi ke pasar ikan semakin menaruh banyak simpati dan mencintai bumi dan manusia tempat ini.  Pada pukul 6.00  pagi hari, pasar ini berangsur-angsur sepi orang. Mata hari sudah naik lebih tinggi, memancarkan terik sinar mata hari pada pagi hari  ke pasar, menandai dimulainya satu hari baru. Kehidupan yang cukup sandang, cukup pangan dan tenteram di satu daerah pedesaan seperti diteruskan dengan terik sinar  mata hari pada saat fajar menyingsing.


Komentar

Yang lain