Komponis Nguyen Duc Toan, seorang talenta dari dunia permusikan Vietnam

(VOVworld) – Tahun 2016 dianggap sebagai satu tahun yang sedih bagi dunia hiburan Vietnam ketika kaum penggemarnya menyaksikan wafatnya banyak seniman dan komponis yang berbakat. Baru-baru ini, kaum penggemar musik terus melepaskan kepergian Kolonel, komponis, pelukis Nguyen Duc Toan, seorang talenta besar dari dunia permusikan Vietnam. Beliau wafat pada 7/10/2016, meninggalkan rasa kasih sayang kepada sanak keluarga, teman-teman dan kaum penggemar musik. 


Komponis Nguyen Duc Toan, seorang talenta dari dunia permusikan Vietnam - ảnh 1
Almarhum komponis Nguyen Duc Toan
(Foto: sggp.org.vn)



Kolonel, komponis, pelukis Nguyen Duc Toan lahir pada tahun 1929 di kota Hanoi dalam satu keluarga yang mempunyai tradisi tentang musik dan kesenian. Ayahnya adalah seorang pengukir dan para saudara-daudaranya sekandung hampir semuanya seniman musik. Pada tahun 1944, dia belajar seni lukis di Akademi Seni Rupa Indocina. Pada permulaan, bagi dia melukis merupakan bidang yang sangat dia gemari. Tapi kemudian, dia pernah menyatakan bahwa  dia menjadi komponis sebagai satu hal yang kebetulan. Setelah terjun dalam Revolusi Agustus 1945 di kota Hanoi, dia bersama dengan banyak seniman-seniwati lain datang ke pangkalan revolusi Viet Bac untuk terus ikut serta dalam perang perlawanan menentang Kolonialis Perancis. Kehidupan di pangkalan revolusi serba sulit dan serba kurang, terutama bagi para pelukis seperti beliau.  Ketika kekurangan kertas dan tinta, dia  biasanya main drama dan gitar untuk bernyanyi bersama dengan para prajurit sehingga lahirlah dan lagu-lagu pertama karya dia.

Dalam perang perlawanan menentang Kolonialis Perancis, dia dikenal melalui lagu yang terkenal “Kampung halaman Adinda di daerah lereng gunung” dan lagu-lagu “Pada sore hari di garis belakang” serta “Padi baru”. Setelah tahun 1954, lagu “Marilah Kalian mengunjungi kampung halamanku” menandai perubahan dalam penciptaan musik beliau. Pada periode ini, beliau mencipta serentetan lagu tentang para martir seperti “Berterimakasih kepada saudari Vo Thi Sau”, “Meneladani Ly Tu Trong” dan “Lagu Ngo May”. Dalam perang perlawanan menentang Imperialis Amerika Serikat, beliau mencipta lagu-lagu “Menggali bunker”, “Lagu tentang sopir”, “Lagu memuji saudari Tran Thi Ly”, “Lagu memuji saudara Nguyen Van Troi” dan lain-lain.

Dari tahun 1968-1970, komponis Nguyen Duc Toan belajar di Konservatorium Musik Kiev (Ukraina). Di sana, beliau telah menciptakan karya musik instrumental seperti Sonata untuk instrumen biola (diaransi dan diluncurkan di Moskwa), orkes simfoni Tanah Air (ansambel musik Novosibirk) dan lain-lain. Ketika pulang kembali ke Tanah Air, beliau mencipta lagu-lagu seperti “Lagu pembangunan”, “Asmara Adinda adalah samudera”, “Di dermaga pelabuhan pada sore hari”, “Kota Hanoi, satu jantung yang berwarna merah”. Lagu-lagu ciptaan beliau mencerminkan periode-periode sejarah, usaha pembaruan dan rasa cinta terhadap kampung halaman dan Tanah Air. Lagu-lagu ciptaannya selalu menunjukkan  ciri-ciri romantis, asmara, rasa optimisme dan kepercayaan terhadap hari depan Tanah Air.

Dalam banyak lagunya, beliau juga memberikan selengkapnya perasaan untuk memuji  ciri yang indah dari orang kota Hanoi, tempat berkaitan dengan hidup beliau dalam waktu lebih dari separo masa hidup beliau. Khususnya, lagu yang paling menonjol ialah lagu “Kota Hanoi, satu jantung yang berwarna merah”. Banyak orang Hanoi sangat menggemari lagu ini, karena beliau telah menyatakan perasaan mereka terhadap ibu kota Hanoi-jantungnya seluruh negeri. Wafatnya komponis Nguyen Duc Toan meninggalkan rasa kasih sayang bagi sanak keluarga, teman-teman dan kaum penggemar musik. Komponis Huy Thuc, rekan yang sekaligus teman  akrab beliau mengatakan: “Saya berkaitan dengan komponis Nguyen Duc Toan dari tahun-tahun 60-an abad lalu. Kemudian, kami menjadi lebih berkaitan, karena kedua kami adalah komponis tentara, bersama-sama mencipta lagu-lagu dan melakukan aktivitas dalam tentara. Saya merasa sangat  sayang sekali terhadap almarhum yang berbakat”.

Selain musik, komponis Nguyen Duc Toan juga menciptakan banyak karya lukisan lak dengan  warna yang hangat dan sangat puitis. Sebagai komponis sekaligus pelukis, maka dalam karya musiknya ada banyak hal yang istimewa. Pelukis Dinh Tien Hai, dosen  Sekolah Tinggi Seni Rupa Industri Vietnam menilai: “Hal yang khusus ialah dalam banyak karyanya, orang juga melihat dalam karya musiknya ada seni lukis. Lagu-lagu yang memuji para pahlawan ciptaannya, benar-benar merupakan lukisan-lukisan tentang para pahlawan yang dia ciptakan dengan musik. Sebagian besar karyanya adalah lagu-lagu romantis, tapi orang juga melihat adanya konektivitas antara seni lukis dan  seni musi. Di situ, dia melukis gambar-gambar musik”.

Dengan sumbangan-sumbangannya kepada dunia permusikan Vietnam, pada tahun 2000, komponis Nguyen Duc Toan mendapat Penghargaan Ho Chi Minh tentang Seni-Sastra yang diberikan oleh Negara Vietnam. Aset paling bernilai yang dia tinggalkan ialah lebih dari 100 karya musik tetap hidup untuk selama-lamanya bersama dengan waktu dan selalu dihormati dan dicinta oleh kaum penggemar musik Vietnam. 


Komentar

Yang lain