Rafidiono Rahmat – pemuda emas dari negeri seribu pulau

(VOVworld) – Tidak sulit bagi kami untuk bertemu dengan Rafidiono Rahmat, pemuda yang berusia 24 tahun datang dari Indonesia di tengah-tengah ratusan peserta acara penutupan Kompetisi ke-10 Ketrampilan Kerja ASEAN-2014 yang baru saja diadakan di kota Hanoi. Dengan mengenakan topi cowboy, kacamatanya besar, celana capri dan sepatu yang berwarna-warni, Rafidiono Rahmat adalah salah seorang kompetitor yang merebut medali emas pada kejuruan “Grafik Desain”.

Rafidiono Rahmat – pemuda emas dari negeri seribu pulau - ảnh 1
Dio, unik dengan gayanya
(Foto: vov) 

Rafidiono Rahmat atau juga dipanggil oleh temannya dengan nama dekat “Dio”, sejak kecil selalu ingin tahu dan gandrung dengan gambar-gambar dan grafik yang didesain di komputer-komputer kecil. Tapi, impiannya ini baru menjadi kenyataan ketika dia masuk sekolah pertama spesialis, pada usia 17 tahun. Dia mengatakan: "Sebenarnya sudah dari awal memang mau masuk grafic design, memang suka lihat poster-poster, gimana cara bikinnya, saya bilang kepada orang tua: pak saya mau bikin seperti ini bagaimana caranya, mau masuk ke mana? Orang tua saya justru mendukung dan mengarahkan saya ke sana”

Itulah titik awal Dio dan prestasi yang diraihnya di kemudian hari menjadi kebanggaan diri sendiri dan keluarga dia, serta seluruh Indonesia ketika Dio berhasil membawa pulang medali emas untuk Tanah Airnya. Dia memberitahukan bahwa untuk mencapai prestasi ini, dia sudah mengalami banyak susah payah dan tidak henti-hentinya berusaha. Untuk masuk tim nasional yang ikut bertanding pada Kompetisi kali ini, Dio dan teman sesama anggota timnya, Aditya Rifai harus melewati 2 kompetisi seleksi tingkat daerah dan tingkat nasional, kemudian ikut latihan khusus dengan bimbingan para pakar grafik. "Untuk latihan sama expert kurang lebih dari 1 tahun lebih. Kita berlatih bagaimana berlatih supaya lebih teliti, bagaimana mental disiplin. Biasanya kita dari jam 8 sampai jam 6 sore, cuman menjelang keberangkatan ini, 3 bulan terakhir, kita sampai pulang malam terus, lembur, bahkan sampai paling malam jam 12”. Tutur Dio.

Rafidiono Rahmat – pemuda emas dari negeri seribu pulau - ảnh 2
Dio (kanan) dan teman setimnya, Aditya Rifai
(Foto: vov)

Darma, salah seorang pakar yang ikut melatih dan memberikan bimbingan kepada Dio dan Aditya memberitahukan bahwa semua kesulitan yang mereka hadapi sudah dibalas dengan medali-medali emas, dengan kebanggaan bangsa dan kebanggaan untuk para pakar sendiri ketika dapat berjalan seperjalanan dengan para kompetitor. Kata Darma: "Dio itu kalau saya lihat dalam semua kompetitor grafic design ini dia yang menyentrek selama ini. Dari segi pidanan, dari segi tastenya juga. Jadi ada sesuatu yang unik. Ada sesuatu keunikan sendiri dari dia. Kalau dari segi kedisiplinan memang rajin-rajin malas gitu. Kalau dari yang unik ini mungkin dari kaca matanya, dari stylenya. Jadi seorang grafic designer harus bisa mengekspresikan diri sendiri dan dia bisa melakukan hal ini”.

Berbagi pandangan yang sama, Arnold, seorang pakar yang ikut melatih Dio memberitahukan bahwa untuk menghasilkan satu produk grafik tidak hanya membutuhkan pengetahuan saja, tapi juga perasaan jiwa dan kestabilan psikologi. Itulah hal-hal yang dilakukan seorang pakar untuk membantu para kompetitor selalu stabil dalam segala situasi.

Rafidiono Rahmat – pemuda emas dari negeri seribu pulau - ảnh 3
Tim Grafik Desain Indonesia: Arnold, Dio, Aditya dan Darma
(Foto: vov)

Arnold memberitahukan: "Kita mengajar segala kemungkinan dalam semua situasi, apakah di training di tengah lapangan supaya orang lewat itu tidak mengganggu tidak terganggu di dalam ruang yang sangat dingin atau panas. Jadi dia akan terbiasa untuk berkonsentrasi dalam keadaan apapun juga”.

Dio dan Aditya telah memberikan sumbangan yang kecil pada total 9 medali emas yang digondol tim Indonesia pada kompetisi kali ini. Dengan prestasi itu, Dio dan teman akan terus mewakili Indonesia dan kawasan untuk ikut bertanding pada Kompetisi ke-43 Ketrampilan Kerja Dunia yang akan diadakan di San Paulo, Brasil pada Juni 2015 mendatang. Ini akan terus menjadi satu tantangan baru bagi dia dan temannya./. 

Komentar

Yang lain