Badan - badan usaha Thailand memperhatikan industri penunjang Vietnam

(VOVworld) - Pameran ke-8 Mesin Industri Vietnam - tahun 2016 (Vietnam Manufacturing Exhibition) yang diselenggarakan oleh Perusahaan Thailand, Reed Tradex dengan dihadiri oleh kira-kira 200 brand asal 20 negara sedang berlangsung di kota Hanoi. Ini merupakan pertemuan untuk semua badan usaha produksi industri di Vietnam dengan para mitra asing untuk tukar menukar barang-barang dan melakukan transfer teknologi yang digunakan dalam industri penunjang. Bagi badan-badan usaha Thailand, ini merupakan kesempatan mencari mitra dan memperluas pasar pada bidang dimana Thailand lebih banyak berpengalaman dari pada Vietnam. 

Badan - badan usaha Thailand memperhatikan industri penunjang  Vietnam - ảnh 1
Upacara pembukaan Pameran ke-8 Mesin Industri Vietnam tahun 2016
 (Vietnam Manufacturing Exhibition) di kota Hanoi.
( Foto: www.moit.gov.vn)

Perusahaan Tanggung Jawab Terbatas SP Vision Technology dengan khusus memasok jasa merancang dan merakit mesin- mesin pengukur optik dan Perusahaan Prolog Titanium yang dengan khusus memproduksi dan memasok bermacam-macam jenis barang-barang dari Titan merupakan dua diantara 28 perusahaan Thailand yang sedang berpartisipasi pada pameran di Vietnam kali ini. Berbeda dengan hampir semua perusahaan Thailand lain yang mendapat investasi dan transfer teknologi asing melalui pembentukan pabrik di Thailand, Perusahaan Tanggung Jawab Terbatas SP Vision Technology dan Perusahaan Prolog Titanium merupakan badan-badan usaha yang dipimpin orang Thailand. Selain kemampuan memasok jasa di dalam negeri, dua perusahaan ini sedang mengusahakan kesempatan melakukan usaha di Vietnam. Saudara Sampong Lerpolpairoj, Direktur Bisnis Perusahaan Tanggung Jawab Terbatas SP Vision Technology dan saudara Apichat Kongsirirerng, Direktur Bisnis dan Marketing Perusahaan Prolog Titanium memberitahukan: “Ini adalah untuk kedua kalinya, dua perusahaan kami  menghadiri pameran di kota Hanoi. Tujuan  kami kali ini yalah memperluas pasar industri pada bidang-bidang dimana Thailand bisa memproduksinya. Di Vietnam, ada banyak sepeda motor. Di Thailand juga begitu, oleh karena itu, model produksi  suku cadang dan peralatan punya kesamaan. Kami menganggap bahwa Vietnam merupakan satu pasar yang besar dan patut diperhatikan. Kami sedang mencari distributor untuk membantu kami menjual barang-barang secara lebih lancar.
"Ini adalah untuk ketiga kalinya, Perusahaan SP berpartisipasi pada pameran ini. Untuk kali pertama,  kami hanya mempelajari pasar Vietnam saja, Sampai sekarang ini, bisa melihat bahwa pasar Vietnam sangat potensial. Cabang industri penunjang di Vietnam mengalami perkembangan. Kami ingin mengusahakan mitra urusan pasar di Vietnam”.

Bisa menguasai kebutuhan konektivitas dari badan-badan usaha dan kebutuhan teknologi  mutakhir dalam mengembangkan cabang industri penunjang Vietnam, Perusahaan Reed Tradex- organisator pameran papan atas di Asia Tenggara telah menyelenggarakan pameran Vietnam Manufacturing Exhibition di Hanoi dari tahun 2008, pada waktu Vietnam mulai menaruh perhatian pada pengembangan industri penunjang produksi mobil, sepeda motor, barang-barang logam dan produksi membuat acuan. Duanggdej Yuaikwarmdee, Wakil Direktur Tatalaksana, merangkap Direktur Utama Vietnam, Perusahaan Tradex memberitahukan: “Pameran Vietnam Manufacturing Exhibition untuk pertama kalinya diselenggarakan di Thailand untuk melayani cabang produksi mobil di dalam negeri, dibentuk lebih awal dan sudah sejak  lama terbanding dengan negara-negara lain di kawasan. Setelah itu, Vietnam membuka pintu bagi patungan dalam cabang industri mobil, Pemerintah Vietnam mengajukan strategi pengembangan industri otomotif untuk mengembangkan ekonomi. Kebutuhan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi semakin tinggi. Oleh karena itu, kami telah menyelenggarakan pameran ini di Vietnam. Vietnam adalag negara kedua di kawasan ASEAN yang  menyelenggarakan pameran ini. Sedangkan, negara-negara lain, misal-nya Myanmar, Kamboja dan Laos sedang berfokus mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian dan bahan makanan”.

Menurut statistik dari Kedutaan Besar Thailand di Hanoi, sampai sekarang ini, ada 2.000 badan usaha Thailand  ingin melakukan investasi dan mendaftarkan nama kepada Kedutaan Besar Thailand di Vietnam. Dalam waktu dua bulan awal tahun ini, para investor Thailand telah melakukan investasi sebanyak 788 miliar dolar Amerika Serikat  pada 428 proyek di Vietnam. Sebagian besarnya  berfokus pada proses produksi industri dengan 220 proyek senilai 7 miliar dolar Amerika Serikat. Diantaranya ada Perusahaan Thai Sumit, perusahaan bermodal Jepang, dengan khusus memproduksi suku cadang mobil yang paling besar di Thailand. Duangdej Yuaikwarmdee memberitahukan: “Proyek investasi di Vietnam yalah proyek investasi yang dilakukan Perusahaan Thai Sumit di Vietnam Utara. Karena Pemerintah Vietnam telah mengeluarkan strategi pengembangan industri perakitan mobil di Vietnam Utara. Maka bisa dikatakan bahwa pabrik dari Perusahaan Thai Sumit merupakan bengkel yang besar di Ibukota Hanoi”.

Selain Perusahaan Thai Sumit, perusahaan-perusahaan bermodal asing dari Thailand juga sangat memperhatikan pasar Vietnam. Viroj Sirithanasart, Ketua Asosiasi Produksi Acuan Thailand menilai bahwa Vietnam mempunyai keunggulan menyerap badan-badan usaha Thailand. Dia memberitahukan: “Vietnam mempunyai tenaga kerja yang berlimpah-limpah, siap menerima teknologi-teknologi baru. Biaya investasi produksi di Vietnam lebih rendah terbanding dengan biaya produksi di Thailand. Cabang industri Vietnam sedang berkembang”.

Menurut Viroj Sirithanasart, pameran Vietnam Manufacturing Exhibition merupakan kesempatan bagi badan-badan usaha Vietnam untuk belajar pengalaman dari Thailand dalam pengembangan industri penunjang. Oleh karena itu, para organisator telah menyelipkan forum tentang pengaruh dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi  Strategis Trans Pasifik (TPP) dan Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam – Uni Eropa (EVFTA) untuk cabang-cabang industri penunjang Vietnam dalam kerangka pameran ini. Semua aktivitas ini akan menciptakan syarat bagi badan-badan usaha dua negara untuk berbahas, berbagi pengalaman  dan mencari kesempatan kerjasama di bidang industri penunjang.


Komentar

Yang lain