Hubungan Vietnam- Indonesia: Setahun setelah masuk Komunitas ASEAN

(VOVworld) - Vietnam dan Indonesia adalah dua negara yang menjalin hubungan erat, mempunyai banyak kesamaan  dan berbagi  kepentingan di kawasan. Hubungan ini sedang berada dalam tahap perkembangan yang paling baik setelah dua negara meningkatkan hubungan menjadi Kemitraan Strategis pada tahun 2013. Kerjasama di bidang-bidang, politik, keamanan, pertahanan, ekonomi, sosial-budaya tahun ini mencatat prestasi-prestasi yang patut menggembirakan. Tercapainya prestasi ini adalah karena ada terbentuknya Komunitas ASEAN (31/12/2015) dan kemauan baik dari pimpinan dua negara dalam mendorong lebih lanjut lagi kerjasama bilateral. 

Hubungan Vietnam- Indonesia: Setahun setelah  masuk Komunitas ASEAN - ảnh 1
Presiden Vietnam, Tran Dai Quang (kanan) dan Wakil Presiden Indonersia, Jusuf Kalla.
(Foto: vov.vn)

Di sela-sela Pekan Tingkat Tinggi ke-24 Forum Kerjasama Asia-Pasifik (APEC) pada November yang lalu, di Lima, Ibukota Peru, Presiden Vietnam, Tran Dai Quang telah melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuff Kalla. Pada pertemuan ini, dua pemimpin sepakat melakukan koordinasi di semua forum multilateral, khusus-nya dalam mempertahankan lingkungan damai dan stabil di kawasan, mendorong memecahkan sengketa di Laut Timur dengan langkah damai di atas dasar hukum internasional dan membangun Komunitas ASEAN yang berkesinambungan.

Seiring dengan politik, keamanandan pertahanan merupakan satu titik cerah dalam hubungan antara dua negara pada tahun 2016, dimanifestasikan dalam serentetan kunjungan dan temu kerja tingkat paling tinggi Kementerian Pertahanan dua negara, serta berbagai temu pertukaran dan pembagian pengalaman secara permanen antara tentara dan polisi dua negara.

Hubungan Vietnam- Indonesia: Setahun setelah  masuk Komunitas ASEAN - ảnh 2
Menteri Keamanan Publik Vietnam, To Lam menerima
 delegasi Polisi Nasional Indonesia.
(Foto:cand.com.vn).

Kongkritnya yalah, pada awal Juni 2016, Letnan Jenderal To Lam, Menteri Keamanan Publik Vietnam mengepalai delegasi Kementerian Keamanan Publik Vietnam mengunjungi dan melakukan temu kerja dengan badan-badan fungsional Indonesia. Pada Agustus 2016, Menteri Pertahanan Nasional Indonesia, Ryamizard Ryacudu dan Wakil Kepala Polisi Nasional Indonesia, Jenderal Syafruddin telah melakukan kunjungan kerja di Vietnam dan melakukan temu kerja dengan badan-badan fungsional Vietnam. Dalam kunjungan kerja di Vietnam kali ini, Wakil Kepala Polisi Nasional Indonesia, Jenderal Syafruddin menegaskan: “Hubungan bilateral Vietnam-Indonesia semakin dipererat. Tugas dua Kementerian Keamanan kita pada waktu mendatang yalah mengabdi dan membela  kepentingan rakyat dan dua negara Vietnam- Indonesia pada khusus-nya dan ASEAN pada umumnya, bertekat membawa hubungan bilateral ke satu ketinggian baru, memberikan sumbangan memperkuat persatuan dan penyatuan dalam ASEAN’.

Disamping itu, hubungan ekonomi Vietnam-Indonesia pada tahun ini juga bersemarak. Indonesia adalah salah satu diantara negara-negara yang melakukan investasi besar di Vietnam. Terhitung sampai awal Oktober 2016, total modal investasi Indonesia di Vietnam sebanyak 4,8 miliar dolar Amerika Serikat dengan 54 proyek, kebanyakan-nya di bidang-bidang, seperti industri pengolahan, perumahan, bahan makanan, minuman, kesehatan, jasa sosial, eksploitasi batu bara, semen, gudang transportasi, pertanian, kehutanan, perikanan dan lain-lain... ...

Pada EXPO Vietnam 2016 yang berlangsung di kota Ho Chi Minh dari 30/11-3/12/2016, Indonesia adalah negara kehormatan dengan partisipasi dari 66 gerai. Jumlah gerai Indonesia yang paling banyak sejak dulu sampai sekarang merupakan bukti kongkrit bagi kerjasama perdagangan antara dua negara pada tahun ini. Bapak Nguyen Tuan, Wakil Direktur Pusat Promosi Perdagangan dan Investasi, Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh memberitahukan:“Nilai perdagangan bilateral Vietnam-Indonesia pada tahun 2015 telah mencapai target 5,6 miliar dolar Amerika Serikat, di antaranya, kota Ho Chi Minh mencapai 1,09 miliar dolar Amerika Serikat. Selama 10 bulan awal tahun 2016, nilai perdagangan bilateral Indonesia-Vietnam mencapai kira-kira 4,4 miliar dolar Amerika Serikat (kota Ho Chi Minh menduduki kira-kira 21 persen), di antara-nya ekspor Indonesia ke Vietnam mencapai 2,27 miliar dolar Amerika Serikat, nilai impor Indonesia dari Vietnam mencapai 2,12 miliar dolar Amerika Serikat. Dua negara menargetkan akan mencapai  6 miliar dolar Amerika Serikat nilai perdagangan bilateral  pada akhir 2016”.

Pariwisata juga merupakan satu potensi besar yang perlu dimanfaatkan karena Vietnam dan Indonesia adalah dua negara yang mempunyai jumlah penduduk besar di kawasan, Indonesia: kira-kira 255 juta jiwa, Vietnam: kira-kira 90 juta jiwa. Kedua negara memiliki pemandangan-pemandangan alam yang indah dan kebudayaan unik. Setiap tahun, ada kira-kira 50.000 turis Vietnam berwisata di Indonesia, dan kira-kira 80.000 turis Indoensia berwisata di Vietnam. Duta Besar Indonesia di Vietnam, Ibnu Hadi memberitahukan: "Sekarang ini telah ada  jalur penerbangan langsung Ho Chi Minh-Jakarta. Saya berharap supaya Vietnam Airlines pada tahun mendatang akan membukla lagi lini penerbangan langsung Hanoi-Jakarta dan menyambungkan kota Hanoi dengan banyak kota wisata  lain, misalnya Bali atay Yogyakarta. Vietnam adalah satu negeri  yang aman dan tenang tenteram. Hal ini membuat turis Indonesia sangat menyukai Vietnam. Mudah-mudahan, semakin ada banyak turis dua negeri saling mengunjungi dan mencaritahu satu sama lain.                                                       

Aktivitas diplomasi rakyat antara rakyat dua negeri pada tahun ini juga berlangsung secara bergelora. Kedutaan Besar Indonesia di Vietnam berkoordinasi dengan Asosiasi Persahabatan Vietnam-Indonesia (VIFA) dan Asosiasi Persahabatan Indonesia Vietnam (IVFA) menyelenggarakan secara bergelora berbagai program peringatan  Hari Nasional dua negara dan banyak program temu pergaulan kebudayaan dan kesenian. Pada awal 2016, bapak Nguyen Dang Tien, Ketua Asosiasi Persahabatan Vietnam-Indonesia (VIFA) telah melakukan kunjungan kerja di Indonesia. Nguyen Dang Tien, mantan Direktur Jenderal VOV,  Ketua VIFA, memberitahukan: “Asosiasi Persahabatan Vietnam-Indonesia pada berbagai masa bakti ioni telah berupaya memupuk perasaan, temu pergaulan rakyat antara dua negara. Dalam masa bakti ini, titik beratnya yalah mendorong hubungan menjadi semakin praksis dan efektif. Pada latar belakang komunitas ASEAN baru terbentuk, tugas kedua Radio Nasional dalam menjalankan sosialisasi citra dua negeri kepada komunitas ASEAN pada khususnya dan komunitas internasional pada umum-nya  menjadi lebih diperlukan”.

Vietnam pada tahun 2017 akan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi APEC dan konferensi-konferensi yang bersangkutan dengan tema: “Menciptakan tenaga pendorong baru, bersama-sama memupuk masa depan bersama”. Keputusan ini mendapat dukungan kuat dari negara-negara anggota ASEAN. Di antara-nya Indonesia mengapresiasi tinggi peranan dan kewibawaan Vietnam dan pimpinan dua fihak telah sepakat melakukan koordinasi menyelenggarakan dengan baik Tahun APEC Vietnam 2017.


Komentar

Yang lain