Integrasi ASEAN dan penyerahan hak ekonomi kepada kaum wanita di kawasan sungai Mekong

(VOVworld) - Kawasan Asia-Pasifik mengalami kerugian kira-kira 90 miliar dolar Amerika Serikat saban tahun, karena kaum wanita melepaskan peluang untuk ikut serta pada proses pengembangan ekonomi. Hal ini menunjukkan perlunya merangsang lebih lanjut lagi sumbangan kaum wanita dalam aktivitas-aktivitas ekonomi. Pada latar belakang Komunitas Ekonomi ASEAN akan dibentuk pada akhir tahun 2015, menjanjikan akan mendorong perdagangan dan investasi dalam ASEAN, apakah kaum wanita bisa berpartisipasi dan menggunakan secara baik peluang ini, dari situ meningkatkan peranan kaum wanita. 

Dalam  forum tentang “Integrasi ASEAN dan penyerahan hak ekonomi kepada kaum wanita  di kawasan sungai Mekong” yang  baru-baru ini berlangsung di kota Hanoi, para peserta   menegaskan: Integrasi ASEAN mungkin menjadi satu pacuan kuat bagi  kaum wanita untuk ikut serta pada perkembangan ekonomi. Hugh Borrowman, Duta Besar Australia untuk Vietnam memberitahukan: “Pada tahun 2015, Komunitas ASEAN akan dibentuk. Hal ini akan memberikan perubahan, peluang-peluang ekonomi kepada ASEAN. Hal yang penting ialah semua perekonomian perlu memaksimalkan kekuatan tenaga kerja untuk ikut serta pada proses ini, diantaranya ada kaum wanita-orang-orang yang menduduki separo jumlah penduduk”.

Integrasi ASEAN dan penyerahan hak ekonomi kepada kaum wanita di kawasan sungai Mekong - ảnh 1
Asosiasi Wanita ASEAN 
(Ilustrasi : seatimes.com)

Jelaslah bahwa menggerakkan partisipasi dari semua kekuatan di kalangan masyarakat, diantaranya ada kaum wanita tidak hanya akan mengembangkan ekonomi dari semua negara anggota, melainkan juga turut meningkatkan posisi ASEAN, membantu ASEAN lebih melakukan integrasi pada dunia. Oleh karena itu, pembentukan Jaringan Wirausaha Wanita ASEAN telah diungkapkan dalam Rencana Induk dari Komunitas  ASEAN. Pada bulan April lalu,  jaringan ini telah dibentuk di Vietnam untuk menciptakan satu forum bagi para wirausaha untuk berbagi, bekerjasama dan mendorong kamampuan bisnis untuk para anggota, mengarah ke  penguatan kemampuan bisnis untuk kaum wanita.  Sekarang, banyak negara anggota ASEAN juga telah mencapai keberhasilan dalam proses meningkatkan peranan kaum wanita. Doktor Kantha Phavi, Menteri urusan kaum Wanita Kamboja menegaskan: banyak lembaga swadaya masyarakat di Kamboja telah berpindah dari  bentuk bantuan, melalui proyek-proyek perkembangan amal ke organisasi-organisasi “badan usaha sosial” yang berprestise. Dia memberitahukan: “Secara alamiah, menurut perjalanan waktu, proyek  ini berakhir, sumber bantuan yanghabis waktu menciptakan kesenjangan kosong dalam memasok jasa layanan  ketika tetap ada kebutuhan. Ini merupakan saat  diamana beberapa  lembaga swadaya masayarakat  memutuskan akan menjadi  badan-badan sosial. Sekarang, di Kamboja, ada beberapa badan usaha sosial sangat dikenal seperti Hagar, Friends or Artian Angkor sedang melakasanakan secara sukses restoran-restoran perkotaan, jasa layanan makan minum kelas tinggi atau mengekspor barang-barang kerajinan tangan-artistik yang punya nilai tinggi. Semuanya menciptakan peluang-peluang memperoleh pendapatan tinggi dan jasa layanan baik bagi kaum wanita”.

Namun, sekarang jumlah wanita  sebagai pemilik badan usaha besar di kawasan ASEAN belum banyak. Dalam forum: “Integrasi ASEAN  dan Penyerahan hak kepada kaum wanita di kawasan sungai Mekong”, Ibu Gillian Brown, pakar independen telah mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi untuk memperkuat  partisipasi dari kaum wanita dalam aktivitas-aktivitas ekonomi. Dia memberitahukan: “Memperluas proses mengundang tender, berkaitan dengan penguatan transparansi akan merangsa partisipasi kaum wanita. Satu cara yang lain ialah merangsang organisasi-organisasi, badan-badan usaha menggunakan tenaga kerja wanita, khususnya di bidang bisnis. Kita juga harus memberikan pengetahuan dan kamampuan melakukan usaha bisnis kepada kaum wanita. Selain itu, kita perlu memperhatikan lebih lanjut lagi kaum wanita yang bekerja di perkarangan-perkarangan, merangsang perusahaan-perusahaan produksi memenuhi secara lebih baik  kebutuhan tenaga kerja wanita”.

Pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 menjanjikan akan menciptakan banyak peluang kerjasama investasi dan bisnis antar-negara ASEAN satu sama lain dan antara negara-negara ASEAN dengan negara-negara lain dan kawasan-kawasan lain di dunia. Namun, apakah kaum wanita ASEAN bisa menggunakan peluang ini untuk mengembangkan ekonomi dan meningkatkan peranan atau tidak, semuanya bergantung pada bantuan dari semua pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan kaum wanita ASEAN sendiri./. 


Komentar

Yang lain