Menguak tabir pasar malam Luang Prabang

(VOVworld) - Pasar malam Luang Prabang terletak di jalan Sisavangvong di dekat Museum Kerajaan. Ketika mengunjungi pasar ini wisatawan dapat mencicipi masakan-masakan tradisional baik di daerah setempat maupun di seluruh negeri Laos mereka juga bisa menemukan banyak jenis barang kerajinan tangan tradisional. Itu sungguh-sungguh merupakan satu pengalaman interesan  bagi wisatawan. Luang Prabang.


Menguak tabir pasar malam Luang Prabang - ảnh 1
Luang Prabang
 (Foto: www.alekseitrofimov.eu).


Di atas jalan beton yang panjangnya kira-kira satu Km saja, ketika waktu senja tiba,  jalan-jalan di jalan Sisavangvong seolah-olah seperti terbangun, bicara  dan tawa dari para wisatawan, tawaran dan sapakan bergema, sehingga menciptakan suasana yang bergelora di pasar malam Luang Prabang. Pasar malam ini didirikan pada Desember 2002. Pasar ini mulai dibuka dari pukul 17.00-22.00 dan menjadi tempat berkumpul-nya wisatawan yang paling banyak di Luang Prabang. Semua jenis kendaraan juga dilarang masuk sepanjang waktu  pasar ini berlangsung. Para wisatawan bisa melihat para penjual selalu gembira, tersenyum akrab terhadap para wisatawan. Saudari Martini, seorang wisatawan asal Amerika Serikat dan saudara Dann, wisatawan asal kota London (Inggris) memberitahukan:“ Pasar malam tersebut menjadi destinasi yang luar biasa, saya telah mengalami banyak hal di sini. Anduk-anduk  yang dijual di pasar ini indah sekali. Ketika datang di pasar malam ini, saya bisa mengerti kebudayaan Laos, satu negeri yang  indah permai.Warga di sini alim dan baik hati”. Dia memberitahukan: “ Ini adalah untuk pertama kalinya saya  berkunjung di Luang Prabang. Tempat ini luar biasa. Saya telah mengunjungi candi, pagoda dan pasar malam …Di pasar malam ini, ada banyak orang Indonesia dan orang Vietnam yang berbelanja, sangat interesan. Laos adalah satu negeri yang aman tenteram”.       


Di pasar malam Luang Prabang ada kira-kira 500 gerai yang dibagi menjadi dua  zona utama, satu zona penjualan barang souvenir dan satu zona penjualan masakan tradisional. Di ujung jalan yalah zona penjualan barang souvenir, misal-nya kain ikat,barang kerajinan tangan, kaos, lukisan  tentang simbol Luang Prabang dan lain-lain…Di beberapa gerai penjualan kain ikat, warga daerah setempat menyulam lukisan, membuat kalung tangan dengan disaksikan oleh wisatawan, agar mereka bisa memahami proses menghasilkan produk tradisional. Di pasar ini juga dijual beberapa produk  dari negara lain. Bapak Do Tien Sam, wisatawan Vietnam memberitahukan:“Bagi saya, ciri yang menonjol dari pasar malam ini ialah di semua produknya diberi selar dengan gambar gajah, symbol dari negara Laos. Saya juga membelikan kepada cucu saya satu stel pakaian dengan selar gambar gajah”.


Masuk ke dalam kira-kira 50 meter lagi, di gang-gang kecil ada tempat penjualan masakan trasisional Laos, misal-nya ikan panggang, ayam panggang dan salad pepaya…semuanya menggandoli kaki dari para wisatawan. Semua jenis masakan ini bisa dihidangkan di tempat dan  juga bisa  dibawa secara kondusif. Ada satu ciri khas yang menyerap kedatangan wisatawan domestik maupun mancanegara y di pasar ini ialah cara penjualan menurut bentuk bufet. Di setiap gerai besar dipasang papan yang bertuliskan: “ Welcome Luang Prabang Buffet”.

 
Saudari Chittavong, penjual masakan panggang Laos di pasar malam tersebut mengatakan:“Saya menjual ikan panggang di pasar ini sudah kira-kira setahun ini. Wisatawan  yang datang di pasar ini menyukai masakan-masakan khas Laos. Mereka sering memilih ikan panggang, ayam panggang yang dimakan bersama dengan nasi ketan atau masakan kudapan dengan bir Laos. Saban malam hari, saya bisa menjual 15 Kg ikan jadi”. Pada pukul 22.00, wisatawan lebih sedikit. Berjalan-jalan dan melihat garai-gerai di pasar malam Luang Prabang ini benar-benar menjadi satu hal yang interesan bagi wisatawan ketika mengunjungi satu ibukota kuno yang klasik  dan ramai ini.

Komentar

Yang lain