Real estate-Titik cerah dalam investasi Singapura di Vietnam

(VOVworld) – Hubungan Vietnam-Singapura telah berkembang secara terus-menerus sejak dua negara menggalang hubungan bilateral pada 1/8/1973. Dalam waktu empat dekade berpadu tenaga, terhitung sampai dengan 6/2016, Singapura telah menjadi investor FDI yang besarnya nomor tiga di antara lebih dari 160 negara  investor di Vietnam, bersamaan itu juga adalah investor yang besar nomor satu dalam kawasan ASEAN di Vietnam. Arus modal FDI dari Singapura sekarang ini telah diinvestasikan pada hampir semua cabang ekonomi di Vietnam. Di antaranya, real estate dianggap sebagai bidang yang potensial papan atas yang disasar oleh para investor Singapura. 


Real estate-Titik cerah dalam investasi Singapura di Vietnam - ảnh 1
Zona industri VSIP di provinsi Bac Ninh
(Foto: VSIP.com)

Menurut statistik dari koran Investasi Vietnam, hingga dengan 6/2016, di antara 10 badan usaha Singapura yang melakukan investasi di Vietnam, ada 5 badan usaha di antaranya, melakukan investasi di bidang real estate. Total modal FDI terdaftar dari Singapura terhitung sampai waktu di atas mencapai kira-kira 38 miliar dolar Amerika Serikat, di antaranya aktivitas real estate menyerap 11 miliar dolar Amerika Serikat, menduduki hampir 30% jumlah  total modal, hanya setelah bidang industri manufaktur dan pengolahan. Bidang pertama yang dipilih oleh para investor real estate Singapura ialah infrastruktur zona industri, yang paling sukses ialah Zona Industri Vietnam-Singapura (VSIP) yang dianggap sebagai simbol persahabatan dan kerjasama yang baik antara dua negara.

Proyek Zona Industri VSIP pertama dilaksanakan oleh Perusahaan Perkembangan Sembcorp Singapura mulai beroperasi pada tahun 1996 di provinsi Binh Duong (Vietnam Selatan). Dalam waktu 20 tahun ini, sekarang sudah ada 7 VSIP di Vietnam Utara, Vietnam Tengah dan Vietnam Selatan. Semua zona industri ini telah menyerap total modal investasi sebanyak 9 miliar dolar Amerika Serikat dari 630 perusahaan multinasional, di antaranya ada banyak grup besar di dunia seperti Microsoft, Pepsi, Unilever dan lain-lain. Di samping itu, VSIP juga mencapai sukses ketika turut memperbaiki kehidupan rakyat setempat dan menciptakan lebih dari 174.000 lapangan kerja. Nguyen Duc Cao, Wakil Kepala Badan Pengelola Zona Industri SIP Bac Ninh memberitahukan: “Sembcorp adalah investor pada zona industri yang sangat profesional dan menaati secara ketat semua undang-undang tentang pembangunan dan lingkungan hidup. Mereka juga memberikan pola pikir baru kepada para pengelola Vietnam, bersamaan itu tutut  membawa brand provinsi Bac Ninh melanda seluruh dunia”.

Setelah sukses yang dicapai oleh Sembcorp, generasi investor real estate kedua dari Singapura di Vietnam menyasar pada segmentasi hotel yang bermutu tinggi dengan hadirnya grup CapitaLand beserta serentetan proyek seperti Hanoi Tower, Sofitel Plaza Hanoi dan lain-lain. Setelah mencapai sukses di bidang perhotelan bermutu tinggi, CapitaLand terus  menuju ke bidang perumahan dan sektor perkotaan. Hingga sekarang ini perusahaan tersebut telah memiliki hampir 10.000 apartemen  di 4 kota besar di Vietnam yaitu Kota Hanoi, Kota Ho Chi Minh, Kota Da Nang dan kota Hai Phong. Menurut Chen Lian Pang, CEO dari CapitaLan Vietnam, pasar Vietnam punya banyak hal yang kondusif bagi perusahaan ini untuk melakukan investasi. “Ketika memutuskan investasi di luar negeri, kami harus meneliti beberapa masalah. Yang pertama, kestabilan politik, Vietnam sangat sukses di segi ini. Kedua, jumlah penduduk, Vietnam punya jumlah penduduk cukup besar dengan jumlah penduduk kira-kira 90 juta jiwa, hal ini sangat baik. Ketiga, tentang pertumbuhan GDP, Vietnam juga negara yang mencapai pertumbuhan  cukup baik”.

Di samping kemudahan-kemudahan, para investor Singapura juga harus menghadapi beberapa tantangan tertentu. Tentang masalah ini, Seck Yee Chung, Wakil Ketua Asosiasi Badan Usaha Singapura di Vietnam memberitahukan: “Pertama-tama ialah masalah dapat mendekati satu tempat yang kondusif. Kedua, persaingan di pasar real estate Vietnam semakin lebih sengit. Ketiga, warga negara Vietnam pada umumnya sudah terbiasa dengan pola pikir tradisional yaitu ingin memiliki rumah di permukaan tanah atau vila. Perlu ada waktu agar semua orang lebih mengerti dan menggemari rumah apartemen dengan cukup fasilitas dan jasa ikutan yang diberikan oleh para investor Singapura”.

Menyusul segmentasi infrastruktur zona industri, perumahan dan perkotaan, berbagai proyek pusat perdagangan dan peristirahatan juga menjadi kecenderungan yang menyerap perhatian dari para investor Singapura. Duta Besar Vietnam untuk Singapura, Nguyen Tien Minh menyetujui pandangan yang menyatakan bahwa kecenderungan investasi yang kuat ini sepenuhnya menguntungkan Vietnam. Dia mengatakan: “Singapura adalah satu negara yang berkembang sangat kuat di bidang real estate. Negara ini punya sangat banyak produk real estate yang terkenal. Oleh karena itu, akan sangat baik kalau mereka membawa produk-produk seperti itu ke Vietnam. Oleh karena itu, kita berkesempatan belajar untuk mengembangkan produk-produk real estate dan jasa perhotelan serta pariwisata Vietnam ke satu ketinggian baru”.

Selama ini,  panas yang dipancarkan dari proyek-proyek real estae di Vietnam milik para investor Singapura masih belum ada indikasi turun suhu. Banyak prakiraan menyatakan bahwa badan-badan usaha Singapura sedang menyediakan sumber modal yang besarnya sampai ratusan juta dolar Amerika Serikat untuk terus melakukan investasi di pasar ini, guna menjemput bola berbagai perjanjian perdagangan bebas di mana Vietnam menjadi anggotanya pada waktu mendatang.  

Komentar

Yang lain