Sistim jalan kereta api Monorail – Solusi lalu lintas Indonesia di masa depan

(VOVworld) - Rencana  membangun sistim jalan kereta api Monorail di Jakarta (ibukota Indonesia) mulai digelarkan setelah lima tahun ditunda karena kesulitan-kesulitan keuangan. Periode pertama sistim jalan kereta api Monorail ini direncanakan akan beroperasi pada tahun 2016. Pemerintahan kota Jakarta berharap supaya jasa lalu lintas publik ini akan mengurangi kemacetan lalu lintas di ibukota Jakarta  sekarang. 

Sistim jalan kereta api Monorail di kota Jakarta adalah satu bagian  dalam,  rencana  supra pembangunan  sistim jalan lalu lintas  publik dengan kecepatan tinggi  (Mass Rapid Transit – MRT). Dengan partisipasi dari perusahaan-perusahaan Jepang dan Tiongkok, proyek dengan total biaya kira-kira USD 800 juta ini akan membangun satu sistim jalan kereta api yang panjangnya 108,7 Km bersama-sama dengan infrastruktur seperti stasiun, tempat bongkar-punggah barang-barang dll… Sistim jalan kereta api dibangun menurut dua metode yaitu jalan kereta api di bawah tanah (Subway) dan jalan kereta api di ketinggian yang menyambungkan dua daerah Selatan –Utara Ibukota Jakarta. Menurut rencana, proyek ini  dilaksanakan  menurut tiga periode: Periode pertama akan dilakukan pada akhir tahun ini. Dalam periode ini,  sistim jalan kereta api ini dibangun dengan 7 stasiun di ketinggian dan 6 stasiun di bawah permukaan tanah dari Jakarta Selatan ke daerah pusat Jakarta dan akan dioperasikan pada tahun 2016. Dengan  kecepatan 50 Km per jam, kereta api Monorail  ini  bisa  mengangkut kira-kira 800 000 penumpang  sehari. Dalam periode ke-2 dan ke-3, sistim kereta api ini akan menyambungkan daerah pusat dengan Jakarta utara dan direncanakan akan selesai pada tahun 2020. Danang Parikesit, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia  dari  Kementerian Perhubungan Indonesia berharap supaya satu sistim lalu lintas publik yang baik akan menyerap perhatian  rakyat dalam  penggunaan:  “Sekarang  situasi penggunaan  jasa  lalu lintas publik di Jakarta  pada khususnya dan Indonesia  pada umumnya  semakin berkurang terbanding dengan tahun-tahun lalu. Oleh karena itu,  kami harus membangkitkan  kebiasaan  menggunakan alat-alat  lalu lintas publik  dari rakyat. Cara satu-satunya  untuk melakukan hal itu ialah mengkonektivitaskan semua alat-alat lalu lintas publik menjadi satu sistim yang baik, bisa bersaing dan memberikan satu pilihan pengganti mobil dan sepeda motor pribadi. Monorail adalah satu pilihan   yang tepat untuk melakukan  hal ini”.

Sistim jalan kereta api Monorail – Solusi lalu lintas Indonesia di  masa depan - ảnh 1
Alat-alat lalu lintas  mengalami kemacetan di ibukota Jakarta-Indonesia.
(Foto: ashui.com)

Menurut statistik, diantara 11 juta orang yang  berpartisipasi pada lalu lintas  di Jakarta, ada 56%  yang menggunakan  jasa lalu lintas publik. Sementara itu, kendaraan utama  di Jakarta  ialah bus yang sekarang telah mengalami degradasi dan tidak bisa memenuhi kebutuhan bepergian rakyat.  Oeh karena itu,  kereta api  menjadi  satu solusi yang bermanfaat untuk menangani situasi ini. Seorang warga Indonesia mengatakan: “Dengan pembangunan MRT ini diharapkan bisa mengurai secepat mungkin kemacetan di Jakarta. Dengan kemacetan yang luar biasa ini kalau tidak segera diatasi dan diambil langkah-langkah, kita khawatir dalam tahun-tahun mendatang Jakarta akan lumpuh dari kemacetan. Kami mendukung rencana ini".

Satu hal yang menyerap perhatian mayoritas  rakyat  ialah harga tiket  kereta api.  Menurut bapak EE Mangindaan, Menteri Perhubungan Indonesia, pemerintah Indonesia  dan pemerintahan Jakarta akan memberikan subsidi untuk bisa mengurangi harga tiket bagi rakyat yang menggunakan jasa publik  yang baru dan bermanfaat ini.  Direncanakan, harga  tiket  kereta api  dari  USD 1-1,5  setiap  ruas akan merangsang rakyat turut menggunakan  alat lalu lintas  publik ini. Sistim jalan kereta api Monorail  diharapkan akan menjadi  kerangka “tulang punggung”  bagi sistim lalu lintas publik  di Jakarta.

Pembangunan sistim jalan kereta api Monorail di kota Jakarta tidak hanya mengarah ke pengurangan kemacetan lalu lintas, meningkatkan kualitas jasa lalu lintas publik, melainkan juga turut meningkatkan  kualitas  kehidupan rakyat ibukota Jakarta./. 

Komentar

Yang lain