Meletakkan fundasi yang kokoh bagi hubungan diplomatik Vietnam-Takhta Suci Vatikan

(VOVworld) - Untuk melanjutkan kunjungan resmi di beberapa negara Eropa, pada Sabtu (18 Oktober), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung  akan melakukan kunjungan resmi di Takhta Suci Vatikan, atas undangan Paus Franciskus. Berkembang di atas fundasi hubungan baik antara Vietnam dan Takhta Suci Vatikan dalam beberapa tahun belakangan ini, kunjungan PM Nguyen Tan Dung di Takhta Suci Vatikan kali ini akan meletakkan fundasi bagi hubungan  diplomatik antara Vietnam dan Takhta Suci Vatikan yang lebih kokoh dalam waktu mendatang


Meletakkan fundasi yang kokoh bagi  hubungan diplomatik Vietnam-Takhta Suci Vatikan - ảnh 1
PM Vietnam, Nguyen Tan Dung menemui Paus Benediktikus XVI
 pada tanggal 25 Januari 2007 di Takhta Suci Vatikan
(Foto: baomoi.com)

Pengumuman Takhta Suci Vatikan menjelang kunjungan ini menekankan: Paus Franciskus dan PM Nguyen Tan Dung akan  mengadakan pertemuan pada Sabtu (18 Oktober), berbahas tentang banyak langkah untuk mendorong hubungan bilateral dan masalah-masalah internasional yang menjadi minat bersama. Pertemuan kali ini bersama dengan serentetan pertemuan bilateral dalam beberapa tahun belakangan ini pasti akan meletakkan fundasi bagi hubungan bilateral antara Vietnam dan Takhta Suci Vatikan.


Dialog merupakan dasar untuk membangun dan mengembangkan hubungan Vietnam-Takhta Suci Vatikan
.

Kalau meninjau kembali hubungan Vietnam-Takhta Suci Vatikan sejak tahun 1990 abad lalu sampai sekarang, bisa ditegaskan bahwa proses dialog  telah  memberikan sumbangan penting untuk selangkah demi selangkah mengembangkan hubungan Vietnam dan Takhta Suci Vatikan. Dialog di atas dasar menghormati permufakatan-permufakatan prinsipil yang sangat dihormati oleh dua pihak telah menciptakan saling pengertian sehingga dari situ dua pihak mengusahakan menekukan titik-titik kebulatan pendapat dan bersama-sama mendorong  hubungan antara dua pihak demi kepentingan bersama dan masing-masing pihak.

Satu tonggak penting dalam hubungan Vietnam-Takhta Suci Vatikan ialah pertemuan antara PM Nguyen Tan Dung  dengan Paus Benediktikus XVI pada tanggal 25 Januari 2007 di Takhta Suci Vatikan. Pertemuan ini telah menegaskan politik luar negeri yang tepat dan jelas dari Negara Vietnam, menandai hasil dari cara dialog yang telah dimanifestasikan tanggung-jawabnya oleh dua pihak sejak tahun 1990 pada pertemuan pertama dan merupakan perubahan tentang hubungan, membuat dua pihak lebih saling mendekat. Pada pertemuan kali ini, PM Nguyen Tan Dung telah menegaskan: “Pemerintah Vietnam selalu menghormati hubungan dengan Takhta Suci Vatikan. Pemerintah Vietnam berhaluan meneruskan proses dialog langsung dengan Takhta Suci Vatikan di atas dasar prinsip-prinsip yang telah dipermufakatkan dua pihak yaitu saling menghormati, tidak mengintervensi urusan masing-masing. Vietnam berharap supaya Takhta Suci Vatikan  punya suara yang merangsang komunitas katolik Vietnam  yang selalu  berkaitan dengan Tanah Air dan bangsa sebagai fundasi bagi perkembangan hubungan antara Vietnam dan Takhta Suci Vatikan”.

Selanjutnya, pada tanggal 11  Desember 2009, mantan Presiden Vietnam, Nguyen Minh Triet  telah mengadakan pertemuan dengan Paus Benediktikus XVI di Takhta Suci Vatikan. Ini dianggap sebagai kunjungan bersejarah yang penting dalam hubungan antara dua pihak yang mendapat penilaian tinggi dari opini umum. Komunike pers Takhta Suci Vatikan menunjukkan: “Takhta Suci Vatikan menyatakan kepuasan tetnang kunjungan. Ini merupakan satu langkah yang bermakna terhadap perkembangan bilateral antara Vietnam dengan Takhta Suci Vatikan”.


Menciptakan mekanisme mendorong kerjasama bilateral
.

Setelah kunjungan bersejarah yang dilakukan mantan Presiden Vietnam, Nguyen Minh Triet tersebut, dua pihak telah sepakat mendorong hubungan bilateral dengan cara membentuk  Kelompok pakar gabungan masing-masing pihak yang dikepalai oleh seorang Deputi Menteri Luar Negeri. Dari saat itu sampai sekarang, perundingan-perundingan  secara bergilir diselenggarakan di masing-masig pihak  setiap tahun. Di atas semangat terus-terang, terbuka, semua dialog telah memecahkan banyak masalah, misalnya pengangkatam personel untuk semua Keuskupan di Vietnam, pembentukan propinsi gerejawi baru, pengiriman para biarawan dan pastor ke di luar negeri untuk belajar  dan perihal Gereja Katolik di Vietnam mengundang organisasi atau umat Katolik asing ke Vietnam untuk menjalankan aktivitas agama. Semua aktivitas, misalnya temu pergaulan dan kontak antara Vietnam dan Tahkta Suci Vatikan berlangsung lebih permanen. Dalam semua kunjungan kerja ini, fihak Tahkta Suci Vatikan telah mendapat sambutan dan penerimaan yang cermat dari semua badan yang bersangkutan, baik dari pusat maupun daerah-daerah di Vietnam serta sambutan khidmat dari umat Katolik dan pemuka agama Katolik  Vietnam. Oleh karena itu, melalui itu, Tahkta Suci Vatikan lebih mengerti tentang Gereja Katolik Vienam, negeri dan orang Vietnam, tentang sejarah dan  kebudayaan Vietnam. Hubungan antara Vietnam dan Takhta Suci Vatikan yang semakin menjadi  baik semakin  perlu ada iktikat baik dalam dialog dan tindakan-nyata.

Kebijakan konsekuen tentang kebebasan beragama di  Vietnam

Bisa ditegaskan bahwa sejak dulu sampai sekarang, Vietnam selalu melaksanakan kebijakan konsekuen yalah menghargai dan menjamin hak kebebasan berkepercayaan dan beragama dari warga, diantaranya ada umat Katolik. Kebijakan tentang kebebasan berkepercayaan dan beragama itu telah dibuktikan oleh Tahka Suci Vatikan melalui kunjungan- kunjungan kerja di Vietnam selama 20 tahun ini. Pada pertemuan putaran-5 Kelompok Kerja Gabungan Vietnam-Tahkta Suci Vatikan yang dilangsungkan di kota Hanoi pada September lalu, Deputi Menteri Luar Negeri Tahktar Suci Vatikan, Antoine Camilleri, Kepala Perwakilan Takta Suci Vatikan telah menekankan bahwa: Delegasi-nya telah melihat keramah-tamahan, keterbukaan dari orang Vietnam dan merasakan kehidupan spitualitas di Vietnam yang sangat baik.

Di atas hubungan yang baik itu, kunjungan yang dilakukan Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung ke Tahkta Suci Vatikan dan pertemuan dengan Paus Franciskus tentunya akan mencapai kemajuan baru, menempatkan fundasi yang lebih mantap bagi hubungan Vietnam-Tahkta Suci Vatikan. Hubungan Vietnam-Takhta Suci Vatikan berkembang tidak hanya mendatangkan kepentingan praksis untuk lebih dari 6 juta warga Katolik Vietnam saja, melainkan juga memberikan sumbangan mempertahankan perdamaian dan kestabilan bersama di kawasan dan dunia./.



Komentar

Yang lain