Menegaskan komitmen dan peranan Vietnam dalam kerjasama Mekong – Jepang

(VOVworld) – Atas undangan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, PM Vietnam, Nguyen Tan Dung pada Kamis (2 Juli) memulai kunjungan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ke-7 Mekong – Jepang yang diadakan di Tokyo, ibukota Jepang. Ini merupakan konferensi penting untuk menyepakati pengarahan kerjasama Mekong – Jepang untuk tahap 2016-2018. Vietnam menghadiri konferensi ini untuk terus menegaskan komitmen dan peranan Vietnam terhadap kerjasama Mekong – Jepang, bersamaan itu memperkokoh hubungan kerjasama persahabatan dengan negara-negara sub-kawasan sungai Mekong, memperdalam lebih lanjut lagi hubungan kemitraan strategis dengan Jepang.


Menegaskan komitmen dan peranan Vietnam dalam kerjasama Mekong – Jepang - ảnh 1
Konferensi Tingkat Tinggi ke-6 Mekong - Jepang tahun 2014 di Myanmar
(Foto: baomoi.com)



Konferensi Tingkat Tinggi ke-7 Mekong – Jepang di ibukota Tokyo berlangsung pada latar belakang kerjasama Mekong – Jepang telah dan sedang mencapai banyak hasil yang penting. Konferensi ini akan memeriksa situasi kerjasama Mekong – Jepang, khususnya ialah hasil penggelaran rencana aksi Mekong – Jepang tahap 2013-2015 serta mengajukan prioritas-prioritas pada waktu mendatang.


Hasil-guna dari mekanisme kerjasama Mekong – Jepang

Mekanisme kerjasama Mekong – Jepang digelarkan sejak tahun 2007 dan sampai sekarang, mekanisme tersebut semakin mengembangkan hasil-gunanya yang positif. Jepang menetapkan Mekong sebagai kawasan prioritas ODA bagi negara-negara sub-kawasan sungai Mekong yang terdiri dari Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand dan Vietnam. Hubungan kemitraan Jepang – Mekong berfokus pada bidang-bidang prioritas seperti memperbaiki struktur infrastruktur, memperkuat konektivitas kawasan, mendorong perdagangan dan investasi, mengentas dari kelaparan dan kemiskinan, mengontrol wabah penyakit dan melestarikan lingkungan hidup. Melalui itu mempersempit kesenjangan dalam perkembangan di ASEAN, membantu target pembentukan komunitas ASEAN.

Selama 8 tahun ini, Jepang telah aktif memberikan bantuan modal ODA besar kepada negara-negara Mekong, khususnya Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam (CLMV) untuk mengembangkan infrastruktur. Jepang telah memberikan 20 juta dolar Amerika Serikat kepada negara-negara CLMV untuk mengembangkan infrastruktur lunak di daerah koridor ekonomi Timur – Barat (EWEC) dan koridor kota Ho Chi Minh – Phnom Penh – Bangkok. Jepang juga memberikan modal ODA sebesar 500 miliar Yen kepada sub-kawasan Mekong untuk tahap 2009 – 2012; memperkuat pemberian ODA kepada Vietnam, Laos dan Kamboja. Untuk tahap 2013-2015, Jepang terus berkomitmen memberikan modal ODA sebesar kira-kira 600 miliar Yen kepada negara-negara Mekong untuk turut melaksanakan rencana aksi bagi tahapan ini. Mekong – Jepang juga menggelarkan program aksi “Gagasan kerjasama ekonomi dan industri Mekong – Jepang”, melaksanakan gagasan “Dekade Mekong hijau” yang berfokus pada bidang-bidang pengelolaan sumber air, pengelolaan hutan secara berkesinambungan serta penanggulangan bencana alam, perbaikan lingkungan perkotaan.


Menegaskan peranan yang aktif dalam mekanisme kerjasama Mekong – Jepang

Vietnam berpartisipasi secara aktif pada aktivitas mekanisme kerjasama Mekong – Jepang sejak hari-hari pertama mekanisme ini terbentuk pada 2007. Di Vietnam, banyak proyek telah digelarkan dalam kerangka kerjasama Mekong – Jepang pada waktu lalu. Yang tipikal ialah proyek pembangunan pelabuhan berair dalam Lach Huyen, kota Hai Phong, proyek pembangunan pusat pendidikan kejuruan Mekong – Jepang, proyek pembentukan pusat pendidikan logistik sub-kawasan di Vietnam, proyek kerjasama regional tentang pengelolaan resiko di bidang pabean di kawasan Mekong dan beberapa jalan tol. Vietnam juga memberikan banyak sumbangan yang penting kepada mekanisme kerjasama Mekong – Jepang. Yang menonjol ialah gagasan tentang pengembangan sistim transportasi multi-moda untuk memanfaatkan jaringan sungai, melakukan kombinasi dan membantu aktivitas transportasi moda dan moda laut. Gagasan ini memberikan banyak kepentingan yang penting kepada kawasan seperti membantu mengeksploitasi secara lebih berhasil-guna sistim jalan darat, koridor lalu lintas dan mengurangi muatan untuk poros-poros lalu lintas utama.

Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Bui Thanh Son, memberitahukan: “Memperkuat konektivitas transportasi di jalan sungai bisa mengurangi biaya, memanfaatkan keunggulan kawasan ialah adanya sungai Mekong dan berbagai sungai lain yang mengkonektivitaskan negara-negara sehingga membantu mengurangi beban muatan yang ditanggung transportasi di moda darat dan moda laut. Melalui itu memperkuat pertukaran barang dagangan dan pariwisata antara sesama negara di sub-kawasan sungai Mekong dan antara negara-negara di sub-kawasan sungai Mekong dengan negara-negara di luar kawasan”.

Vietnam juga menyelenggarakan banyak aktivitas mendorong perkembangan pariwisata, temu pergaulan rakyat antar-negara sub-kawasan sungai Mekong pada umumnya dan antar-negara di sub-kawasan sungai Mekong dengan para mitra, diantaranya ada Jepang. Pada Forum Pariwisata Mekong 2015 yang diadakan di kota Da Nang (Vietnam Tengah) baru-baru ini, Deputi Menteri Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam, Le Khanh Hai, menekankan: “Vietnam berharap bisa mengkonektivitaskan tempat-tempat wisata di Vietnam dengan tempat-tempat wisata lain di kawasan, serta dengan para mitra lain, menciptakan produk-produk wisata yang beraneka-ragam dan atraktif bagi wisatawan. Badan Pariwisata Nasional negara-negara sub-kawasan sungai Mekong harus berkoordinasi, mengeluarkan banyak mekanisme dan kebijakan bersama, menciptakan syarat yang kondusif bagi mobilitas, merangsang badan usaha ikut melakukan investasi pada infrastruktur pariwisata, membangun dan menyosialisasikan produk-produk antar-kawasan dan antar-negara”.

Kehadiran PM Nguyen Tan Dung pada Konferensi Tingkat Tinggi ke-7 Mekong – Jepang kali ini turut mendorong kerjasama Mekong – Jepang pada tahap mendatang menurut arah memberikan lebih banyak bantuan lagi kepada pengembangan sosial-ekonomi di sub-kawasan Mekong pada umumnya dan Vietnam pada khususnya. Melalui itu menegaskan komitmen dan peranan Vietnam  dalam kerjasama Mekong – Jepang, memperkokoh hubungan kerjasama persahabatan dengan negara-negara di sub-kawasan sungai Mekong; memperkuat kepercayaan politik, membawa hubungan kemitraan strategis yang intensif dan ekstensif dengan Jepang berkembang semakin menyeluruh dan berhasil-guna./. 

Komentar

Yang lain