Pacuan terhadap pasar real-estate


(VOVworld) – Masalah melonggarkan syarat-syarat kepada orang asing untuk bisa membeli dan memiliki rumah komersial di Vietnam merupakan  satu isi yang patut diperhatikan dalam Undang-Undang tentang Perumahan (amandemen) yang diumumkan oleh Kantor Presiden Negara pada tanggal 11 Desember 2014. Ketentuan ini turut menyerap sumber valuta asing, memacu pasar real-estate, melalui itu mendorong perkembangan perekonomian.

 Pacuan terhadap pasar real-estate - ảnh 1

Ilustrasi
(Foto: diaoconline.vn)

Menurut Undang-Undang tentang Perumahan (amandemen), organisasi dan perseorangan asing yang bisa memiliki rumah di Vietnam terdiri dari 3 kelompok: organisasi dan perseorangan asing yang melakukan investasi untuk membangun rumah menurut proyek di Vietnam; Badan usaha yang bermodal investasi asing, cabang dan kantor perwakilan badan usaha asing, dana investasi asing dan ranting bank asing yang sedang beraktivitas di Vietnam; Perseorangan asing yang mendapat izin  masuk Vietnam.

Undang-Undang ini juga menetapkan ketentuan lagi tentang organisasi dan perseorangan asing yang dapat memiliki rumah di Vietnam melalui bentuk-bentuk investasi membangun perumahan menurut proyek di Vietnam; Membeli, sewa-beli, menerima pemberian, menerima warisan rumah komersial.


Memacu pasar real-estate

Dalam kenyataannya, ketentuan yang mengizinkan orang asing dapat membeli rumah di Vietnam telah dilaksanakan secara eksperimen pada 5 tahun ini, akan tetapi dengan syarat-syarat yang sangat ketat sehingga jumlah orang asing yang dapat memiliki rumah di Vietnam sangat sedikit. Oleh karena itu, memperluas obyek dan syarat kepemilikan rumah di Vietnam bagi organisasi dan perseorangan asing yang tercantumkan dalam Undang-Undang tentang Perumahan (amandemen) mendapatkan reaksi positif dari opini umum. Le Hoang Chau, Ketua Asosiasi Real Estate kota Ho Chi Minh menilai: “Undang-Undang tentang Perumahan kali ini telah menciptakan syarat maksimal kepada orang asing untuk membeli dan memiliki rumah di Vietnam. Menurut Undang-Undang ini, ketika masuk ke Vietnam, kalau ada kebutuhan, maka orang asing bisa membeli villa dan rumah pangsa, bisa membeli rumah yang bersambungan  dalam proyek-proyek  di zona-zona yang tidak dilarang oleh Pemerintah. Dan ketika membeli rumah pangsa, orang asing dapat membeli maksimal 30% dari gedung rumah pangsa itu. Kalau membeli rumah yang bersambungan atau villa di sesama kecamatan tidak bisa melampaui angka 250 rumah”.

Angka lebih dari 70.000 orang asing yang sedang tinggal di Vietnam untuk melakukan usaha secara berjangka-panjang memperlihatkan bahwa kebutuhan perumahan orang asing di Vietnam sangat besar. Kebutuhan yang diberikan Vietnam ini telah dan sedang memperlihatkan satu citra Vietnam yang integratif. Hadirnya para pakar, wirausaha asing juga menyerap kedatangan sumber daya manusia yang berketrampilan dan berpendapatan tinggi ke Vietnam. Lebih-lebih lagi, dalam kecenderungan integrasi, semua kota besar di Vietnam sedang mengarah ke perkotaan-perkotaan yang memperluas temu pergaulan dengan komunitas internasional, maka selain kebutuhan perumahan, membeli rumah sebagai satu kebutuhan investasi juga perlu dikedepankan. Doktor Pham Sy Liem, Wakil Ketua Gabungan Asosiasi Pembangunan Vietnam mengatakan: “Masalah membuka pintu semua pasar, diantaranya ada pasar real estate bagi orang asing akan meningkatkan sumber penawaran di pasar. Lebih-lebih lagi, mereka adalah para investor profesional, maka mereka akan memberikan banyak pengalaman kepada kita dalam bisnis real - estate. Vietnam melaksanakannya semakin cepat, maka kita semakin cepat menyempurnakan institusi pasar”.


Visi jangka panjang

Masalah membuka pintu bagi orang asing untuk membeli rumah juga dianggap sebagai satu bentuk ekspor di tempat. Bagi produk yang khas ini, orang asing hanya bisa menggunakannya, jadi tidak bisa membawanya pergi. Doktor Le Ba Chi Nhan, ekonom real estate memberitahukan: “Orang asing hanya tinggal masuk Vietnam sudah bisa membeli rumah, Ini merupakan satu faktor sangat longgar dan sangt kondusif. Ada dua masalah pokok, pertama ialah arus uang, sekarang ini, arus uang dari real - estate sangat lama terhentikan sangat lama, belum ada terobosan selama 4 sampai 5 tahun ini. Kedua ialah berhasil memenjual barang dagangan, produk real estate yang sangat ditunggu-tunggu oleh orang asing”.

Pasar real estate Vietnam masih dianggap sebagai pasar investasi yang atraktif. Perihal Undang-Undang tentang Perumahan menetapkan ketentuan yang kongkrit tentang kebijakan mengizinkan orang asing membeli rumah di Vietnam mendatangkan kesempatan dan tantangan kepada badan usaha, tapi semuanya adalah tantangan yang positif. Nguyen Ngoc Thanh, Wakil Ketua Asosiasi Real-Estate Vietnam mengatakan: “Bagi badan usaha, hal ini memberikan kesempatan baru kepada investor, menciptakan permintaan baru kepada pasar real - estate karena orang asing bisa membeli rumah. Sudah barang tentu, ia menuntut patokan dalam investasi dan transaksi yang harus sesuai dengan kebiasaan internasional. Ia juga merupakan tantangan terhadap para investor”.

Profesor Dang Hung Vo, pakar real estate menyatakan bahwa supaya melihat hal ini sebagai kesempatan jangka-panjang terhadap pasar real - estate Vietnam. “Disamping masalah kita memperluas ketentuan-ketentuan di segi hukum dalam Undang-Undang tentang Perumahan, kita juga ada banyak masalah lain yang harus kita lakukan, kita harus membuat bagaimana agar orang asing percaya bahwa sistim perundang-undangan Vietnam stabil. Orang asing melihat bahwa kepemilikan rumah mereka di Vietnam harus diproteksi oleh hukum dan Negara, pada saat itu, kita baru berharap akan adanya jumlah besar orang asing ikut serta dalam pasar real - estate Vietnam”.

Undang-Undang tentang Perumahan (amandemen) akan berlaku pada tanggal 1 Juli 2015. Memperluas obyek dan syarat memiliki rumah di Vietnam bagi organisasi dan perseorangan asing yang tercantumkan dalam Undang-Undang tentang Perumahan (amandemen) telah berhasil membongkar sumbat tentang masalah ini selama ini, mendatangkan arus angin baru bagi pasar real - estate domestik dan memberikan sumbangan penting untuk mendorong perkembangan ekonomi./. 

Komentar

Yang lain