Panasnya kampanye pilpres Amerika Serikat pada 2016

(VOVworld) – Lomba menjadi pemilik yang ke-45 Gedung Putih pada tahun 2016 sedang berangsur-angsur menjadi “panas”. Bersama dengan pernyataan-pernyataan resmi untuk ikut kampanye pemilihan presiden (pilpres), para calon juga sedang berusaha mendahului para calon lain untuk merebut kartu suara mewakili partainya guna ikut kampanye pilpres Amerika Serikat tahun 2016. Lomba untuk memilih penerus Presiden Barack Obama pada 8 November 2016 menjanjikan banyak perkembangan yang sulit diprediksi.

Panasnya kampanye pilpres Amerika Serikat pada 2016 - ảnh 1
Mulai muncul calon kampanye pilpres Amerika Serikat pada 2016
(Foto: Getty)

Pencarian calon yang elektible sudah mulai dicanangkan oleh Partai Demokrat dan Partai Republik sejak awal tahun ini dengan partisipasimua banyak politisi. Namun, hanya setelah pernyataan resmi mantan Menteri Luar Negeri (Menlu), Amerika Serikat, Hillary Clinton untuk ikut kampanye pilpres Amerika Serikat pada beberapa hari lalu telah membuat kampanye pilpres ini benar-benar menjadi panas.


Mencari calon perwakilan yang potensial

Politikus wanita, Hillary Clinton, 68 tahun yang pernah menjadi Ibu Negara pada zaman Presiden Bill Clinton dan adalah seorang mantan Menlu Amerika Serikat mendapatkan dukungan besar dan merupakan calon yang paling elektible bagi posisi calon Presiden dari Partai Demokrat sampai saat ini. Sekarang Partai ini belum muncul seorang calon manapun yang benar-benar unggul untuk bisa menjadi bandingan Hillary Clinton.

Sedangkan dari pihak Partai Republik, pada waktu terkini, Senator Marco Ribio, 43 tahun telah menjadi legislator Partai Republik yang paling baru dan paling muda yang ikut lomba menjadi pemilik Gedung Putih. Dengan demikian, politikus yang baru saja menjadi senator untuk satu masa bakti ini akan harus menghadapi para politisi senior yang lain seperti senator Partai Republik, Jeb Bush di negara bagian Florida menjadi calon yang dinominasikan Partai ini. Sebelumnya, sudah ada 2 calon dari Partai Republik yang menyatakan ikut kampanye pilpres yaitu senator Ted Cruz dan senator Rand Paul. Selain itu, Jeb Bush, mantan Gubernur Negara Bagian Florida, adik mantan Presiden George Walker Bush yang sekaligus putra dari Mantan Presiden George Bush diprakirakan juga akan ikut lomba untuk menjadi calon Presiden Amerika Serikat.


Mana yang lebih unggul, calon dari Partai Demokrat atau Partai Republik?

Titik berat utama dalam kampanye pilpres dari ibu Hillary Clinton ialah membantu kelas menengah dan mengurangi kesenjangan dalam pendapatan masyarakat. Menurut para analis, ada cukup banyak alasan yang membantu mantan Ibu Negara ini merebut keunggulan dalam lomba ke Gedung Putih pada tahun 2016. Pertama-tama, pada kenyataannya, gerakan sosial yang membawa wanita ke posisi kekuasaan tertinggi sedang berlangsung di seluruh Amerika Serikat dan ini merupakan satu poin plus yang berarti. Ibu Hillary Clinton di tangannya juga memegang satu mesin yang siap beraksi demi Hillary dengan banyak ahli lobi yang menonjol. Selain itu, kemampuan keuangan yang besar dan diatas segala-galanya ialah satu “aset yang tak ternilaikan harganya” yaitu suaminya, mantan Presiden Bill Clonton yang telah menciptakan keunggulan-keunggulan terkemuka bagi dia. Di samping itu, ibu Hillary Clinton telah mengalami hampir semua posisi kekuasaan terkemuka di Amerika Serikat. Oleh karena itu, ambisi dari politikus terkemuka untuk masuk sejarah negara adi kuasa nomor 1 di dunia dengan martabat sebagai Presiden wanita yang pertama ini sedang menjadi harapan dari Partai Demokrat. Khususnya ketika “kompetisi” dalam internal Partai Demokrat tampaknya tidak begitu keras karena belum ada seorang lawan mana yang benar-benar berat selain Wakil Presiden Joe Biden.


Kampanye pilpres tetap sangat dramatis

Tentunya, usaha politik mantan Ibu Negara Amerika Serikat tetap sedang menghadapi banyak tantangan ketika pihak Republik tidak henti-hentinya berusaha mencegah kampanye pemilihan tahun 2016 yang dilakukan Hillary Clinton dengan target supaya “Warga Amerika Serikat tidak harus melihat seorang Clinton lain di Gedung Putih”. Sekarang ada 10 anggota Partai politik ini yang dianggap mampu ikut kampanye merebut tiket untuk bertemu dengan calon dari Partai Demokrat. Diantaranya, calon yang dianggap paling potensial ialah mantan Gubernur Negara Bagian Florida, Jeb Bush, adik mantan Presiden George Walker Bush. Selain itu juga ada satu lawan berat yang lain ialah calon Ted Cruz. Terpilih menjadi senator sejak November 2012, Ted Cruz pernah menjadi salah seorang yang memberikan celaan paling keras terhadap program reformasi imigrasi dan kesehatan dari Presiden Barack Obama. Walaupun ini merupakan untuk kali pertama kalinya ikut pada kampanye pilpres, namun Ted Cruz punya tidak sedikit pengalaman dalam kampanye pilpres. Pada tahun 2000. dia pernah menjadi Penasehat Kebijakan Dalam Negeri dalam kampanye pilpres padazaman mantan Presiden George Walker Bush. Akan tetapi, walaupun mendapat penilaian sebagai “The rising star”, tapi Ted Cruz akan harus menghadapi persaingan yang kuat dari para politisi lain untuk dipilih menjadi calon presiden yang mewakili Partai Republik dalam lomba masuk Gedung Putih pada tahun 2016. Hasil jajak pendapat terkini menunjukkan bahwa Ted Cruz hanya mendapat 8% jumlah kartu suara dukungan dari para anggota Partai Republik.

Pada kenyataannya, semua pilpres Amerika Serikat selalu menimbulkkan kejutan sampai detik-detik terakhir. Oleh karena itu, sekarang masih terlalu dini untuk bisa mengetahui tokoh mana yang paling potensial. Kembalinya ibu Hillary Clinton ke gelanggang politik serta partisipasi para politisi dari kedua Partai pada kampanye pilpres yang sedang membuat lomba untuk mencari Presiden ke-45 negara adi kuasa nomor 1 di dunia ini tetap sedang menimbulkan banyak teka-teki./. 

Komentar

Yang lain