Vietnam aktif memberikan sumbangan pada suksesnya KTT ASEAN

(VOVworld) – Pedana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, Jumat (28 April), menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tahunan ke-30 Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN). Ini merupakan satu konferensi penting, mengawali aktivitas-aktivitas resmi Tahun ASEAN 2017, sekaligus menandai tonggak pertama untuk memperingati ulang tahun ke-50 berdirinya ASEAN (1967-2017). Sebagai anggota yang aktif dan bertanggung-jawab dalam Komunitas ASEAN, pada konferensi kali ini, Vietnam terus menegaskan kebijakan konsekuen yang selalu menganggap ASEAN sebagai satu prioritas strategis dalam kebijakan hubungan luar negerinya, memberikan sumbangan aktif kepada penggalan jalan perkembangan ASEAN selanjutnya. 


Vietnam aktif memberikan sumbangan pada suksesnya KTT ASEAN - ảnh 1
Ilustrasi
(Foto: Internet)


Tahun 2017 menandai penggalan jalan 50 tahun terbentuk dan berkembangnya ASEAN. KTT ke-30 ASEAN merupakan satu tonggak penting bagi para pemimpin negara-negara anggota untuk menegaskan sentralitas ASEAN dalam struktur kawasan yang sedang terbentuk dan menghadapi semua tantangan dan dampak dari situasi kawasan dan dunia.

ASEAN setelah setahun membentuk Komunitas


Selama setahun ini, walaupun situasi dunia mengalami banyak perkembangan yang rumit, tapi ASEAN memasuki periode perkembangan baru dengan tekad tinggi dan upaya keras dari negara-negara anggotanya. ASEAN telah mengalami permulaan yang kondusif, mencapai hasil-hasil yang menggembirakan pada tahun pertama terbentuknya Komunitas dan melaksanakan Visi 2025 di tiga pilar keamanan-politik, ekonomi dan sosial-budaya. ASEAN terus menegaskan peranan sebagai inti dari dialog dan kerjasama demi perdamaian dan kestabilan di kawasan di atas dasar upaya keras memperkokoh solidaritas dan mengembangkan sentralitas dalam struktur kawasan yang sedang terbentuk dan menghadapi semua tantangan dan masalah rumit yang baru muncul. Deputi Menteri Luar Negeri (Deputi Menlu) Vietnam, Nguyen Quoc Dung, Kepala SOM ASEAN dari Vietnam mengatakan: “Pada latar belakang dunia mengalami banyak kekacauan dan gejolak serta perubahan yang sulit diduga, kawasan Asia-Pasifik tetap merupakan tempat pergesekan strategis antar-negara besar. Dalam intern banyak negara ASEAN juga mengalami perubahan-perubahan politik. Pada latar belakang seperti itu, tantangan paling besar yang dihadapi oleh ASEAN ialah bagaimana menjaga identitas, menjaga kemerdekaan dan kemandirian dalam menentukan kebijakan ASEAN, berhasil menjaga peranan poros dalam berbagai mekanisme kerjasama regional dan bisa memberikan sumbangan-sumbangan pada masalah-masalah dunia”.

Semua tantangan ini menuntut adanya satu tekad yang sangat besar dari negara-negara anggota ASEAN untuk  membawa kawasan ini berkembang sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pada konferensi kali ini, para pemimpin ASEAN akan berfokus membahas secara intensif masalah-masalah perkembangan bersama dari blok. Yaitu mendorong semua upaya keras tentang konektivitas dan mempersempit kesenjangan dalam perkembangan, di antaranya menggelarkan secara efektif Program Kerja tahap ke-3 dari Gagasan Konektivitas ASEAN dan Rencana Induk tentang Konektivitas 2025.

Konferensi kali ini juga merupakan kesempatan bagi ASEAN untuk mempelajari dan memperluas hubungan-hubungan kerjasama dengan negara-negara dialog, selain para mitra dialog yang sudah ada sekarang. Selain itu, para pemimpin ASEAN akan juga membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian regional dan internasional.

Vietnam aktif memberikan sumbangan membangun Komunitas ASEAN

Setelah lebih dari 20 tahun masuk ASEAN, Vietnam selalu merupakan satu anggota yang aktif dan bertanggung-jawab, memberikan sumbangan pada solidaritas dan kesatuan ASEAN, mendorong ASEAN melakukan konektivitas secara lebih erat dan melakukan aktivitas secara lebih efektif. Sukses yang dicapai oleh ASEAN selama setahun lebih ini mempunyai sumbangan berarti yang diberikan oleh Vietnam, dimanifestasikan dalam hampir semua aktivitas kerjasama ASEAN, terutama memberikan sumbangan penting untuk  cepat menggelarkan Visi Komunitas ASEAN 2025. Semua kementerian dan instansi Vietnam yang bersangkutan telah membuat proyek, program dan rencana penggelaran Visi dan Rencana Induk dari tiga pilar dari Komunitas. Yang patut diperhatikan ialah Vietnam telah berinisiatif mengeluarkan banyak rekomendasi baru dan mengembangkan peranannya dalam ASEAN, mendapat sambutan dan dukungan dari negara-negara, di antaranya ada pengesahan Pernyataan Forum Regional ASEAN (ARF) mengenai usaha memperkuat kerjasama antara kekuatan-kekuatan pelaksana hukum di laut.

PM Nguyen Xuan Phuc yang mengepalai delegasi Vietnam menghadiri KTT ke-30 ASEAN kali ini adalah kesempatan untuk terus menegaskan citra dari satu anggota yang berwibawa, berinisiatif, dinamis dan bertanggung-jawab dalam rumah bersama. Deputi Menlu Nguyen Quoc Dung menekankan: “Vietnam melaksanakan kebijakan, tindakan dan perlakuan tidak hanya demi kepentingan Vietnam saja, melainkan juga demi kepentingan bersama ASEAN dan komunitas. Vietnam juga memperhatikan kepentingan-kepentingan dari negara-negara sahabat bagaimana  agar kita mencapai keharmonisan dan dari situ mencapai kesatuan bersama ASEAN. Ini merupakan cara pendekatan yang dijalankan oleh Vietnam. Vietnam bisa memahami semua tantangan yang sedang dihadapi oleh ASEAN agar bersama dengan negara-negara lain mengatasi semua tantangan itu”. Vietnam terus mengembangkan lebih lanjut lagi peranannya, memperhebat semua bidang kerjasama yang substantif dan, memberikan kepentingan yang kongkrit kepada warga setiap negara anggota. Khususnya, Vietnam sedang berupaya keras untuk bersama dengan negara-negara ASEAN mempertahankan solidaritas, kesatuan serta semua prinsip nilai yang telah menciptakan identitas dan keberhasilan ASEAN.  

Komentar

Yang lain