Kaum tani kabupaten Cu Chi, kota Ho Chi Minh mencapai kesejahteraan dari pemeliharaan sapi perah

(VOVworld) – Mengembangkan keunggulan tentang posisi geografi dan  sumber daya lahan, kabupaten Cu Chi, kota Ho Chi Minh sedang melaksanakan secara efektif program target nasional tentang pembangunan pedesaan baru dengan menerapkan pola-pola produksi menurut pengarahan mengembangkan pertanian di perkotaannya dari sekarang sampai tahun 2020. Diantaranya pola-pola produksi sedang dilaksanakan secara efektif, yang paling menonjol ialah pemeliharaan sapi perah.

 

Kaum tani kabupaten Cu Chi, kota Ho Chi Minh mencapai kesejahteraan dari pemeliharaan sapi perah - ảnh 1a

Pemeliharaan sapi perah di kabupaten Cu Chi
(Foto: newszing.vn)

Dengan ladang rumput yang luas untuk lebih dari 60.000 ekor sapi, kabupaten Cu Chi telah menjadi pusat pemeliharaan sapi perah kota Ho Chi Minh. Pemeliharaan sapi perah memberikan hasil-guna ekonomi tinggi kepada kaum tani di 20 kecamatan dan kota madya di kabupaten ini. Di sini, semakin ada banyak kebun pertanian pemeliharaan sapi perah yang terbentuk dengan skala dari 30 sampai 200 ekor. Tan Thanh Dong sekarang ini adalah kecamatan yang mempunyai kawanan sapi perah paling besar di kota Ho Chi Minh dengan lebih dari 20.000 ekor. Pemeliharaan sapi perah tidak mendatangkan kehidupan yang baik kepada 1.600 kepala keluarga yang langsung melakukan pemeliharaan, tapi juga menciptakan lapangan kerjasama dan pendapatan yang stabil kepada ribuan kepala keluarga penanam rumput untuk kebutuhan para kepala keluarga pemelihara sapi di daerah ini. Ratusan kepala keluarga di kecamatan ini telah memperoleh pendapatan sebesar VND 1 miliar lebih.

Selain kecamatan Tan Thanh Dong, sapi perah juga dipelihara di kecamatan-kecamatan An Phu, An Nhon Tay, Pham Van Coi, Tan Thanh Tay dan Phuoc Vinh An. Ini merupakan daerah suplai susu sapi utama kepada perusahaan-perusahaan susu terbesar di Vietnam sekarang yaitu, Vinamilk, Dutch Lady dan Friesland Campina. Walaupun memberikan pendapatan tinggi, tapi untuk menerapkan pola pemeliharaan ini, kaum tani memerlukan banyak modal untuk membeli sapi bibit, memberikan investasi pada sistim kandang, penanaman rumput dan pakan sapi. Disamping itu, pemelihara juga harus melakukan investasi pada sistim penanganan zat limbah, mesin pemeras susu dan teknik pemeliharaan tinggi. Justru oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan terhadap pemelihara sapi perah, kota Ho Chi Minh telah mengambil kebijakan memberikan pinjaman prioritas kepada para pemelihara. Saudara Nguyen Hung Dung, waga kecamatan Tan Thanh Dong memberitahukan: “Dengan perhatian dari kota, keluarga saya mendapatkan pinjaman modal sebesar VND 500 juta dari Keputusan nomor 13 Komite Rakyat kota tentang prioritas terhadap para pemelihara sapi perah. Saya menggunakan uang ini untuk membeli sapi perah dan memperluas produksi dan sekarang telah memberikan hasil-guna. Keputusan ini  sangat baik bagi rakyat untuk ingin memperluas pemeliharaan sapi perah”.

Selain memberikan bantuan modal, kota Ho Chi Minh juga selalu membuka kursus-kursus pelatihan untuk membantu kaum tani menerapkan ilmu pengetahuan pada peternakan agar kawanan sapi sehat dan menjamin kualitas  susu. Truong Van Noi, pemelihara sapi perah di kecamatan Tan Thanh Dong, kabupaten Cu Chi memberitahukan: “Usaha memelihara sapi perah juga menjumpai banyak kesulitan, tapi saya berusaha mengatasinya. Yang paling sulit ialah penyakit di kalangan kawanan sapi, kadang-kadang susunya harus dibuang. Kaum tani hanya melakukan usaha menurut caranya sendiri, maka memerlukan bantuan teknik, pakan, kedokteran hwan dan langkah-langkah pemeliharaan yang diberikan oleh Dinas Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Kota. Mendapat bantuan itu, maka kaum tani baru dengan tenang mengembangkan kawanan sapi perah”.

Satu hektar lahan penanaman padi hanya memberikan pendapatan sebesar hampir VND 30 juta per tahun, tapi, ketika berpindah ke penanaman rumput untuk sapi perah, pendapatan kaum tani akan meningkat 5 kali lipat, mencapai pendapatan sebesar kira-kira VND 150 juta per hektar. Nguyen Huu Hoai Phu, Wakil Ketua Komite Rakyat kabupaten Cu Chi memberitahukan bahwa kabupaten Cu Chi telah merancang kawanan sapi perah dan luas lahan penananam rumput untuk mengembangkan pemeliharaan sapi perah, diantaranya memperhatikan peningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Dia mengatakan: “Dulu, kabupaten Cu Chi memiliki kira-kira 18.000 haktar lahan penananam padi dengan produktivitas yang rendah, kami telah berpindah ke penananam rumput untuk memelihara sapi perah dengan produktivitas yang tinggi. Dulu, produktivitas susu hanya mencapai dari 3 sampai 3,5 ton susu per ekor, tapi sekarang ini, seekor sapi perah di kabupaten Cu Chi telah memberikan 6 ton susu per ekor”.

Memelihara sapi perah hanyalah salah satu diantaranya banyak pola produksi efektif yang diterapkan oleh kabupaten Cu Chi di kecamatan-kecamatan seperti misalnya pola penanaman sayur organik, pola penanaman bunga, pohon bonsai atau pola budidaya ikan bibit. Semua pola ini sedang membantu kaum tani di sini mengurangi kemiskinan dan mencapai kesejahteraan di  daerah bumi kampung halamannya sendiri./. 

Komentar

Yang lain