Bertemu pada hari “Kieng Gio” dari warga etnis minoritas Dao

(VOVworld) – “Wahai kakanda, masih ingatkah kakanda pada pasar asmara, kakanda menari adinda bernyanyi, kakanda minum arak tanpa kenal mabuk”. Demikian lirik lagu warga etnis minoritas Dao di kabupaten Binh Lieu, provinsi Quang Ninh pada hari “Kieng Gio” pada tanggal 4 bulan 4 menurut kalender imlek saban tahun. “Kieng Gio” artinya menhindari binatang hutan, bencana alam dan memohon panenan berlimpah-limpah dari warga etnis Dao. Pada hari ini, warga etnis Dao di kabupaten Binh Lieu bermain, membuat janjian dan bersama-sama mabuk dalam aroma arak dan asmara.


Bertemu pada hari “Kieng Gio” dari warga etnis minoritas Dao - ảnh 1
Kaum perempuan etnis Dao mencari baju
Foto: vov4.vn


Dimisalkan seperti satu kota Sapa di provinsi Quang Ninh, di kabupaten Binh Lieu tersimpan keindahan yang masih alami, kental dengan identitas budaya warga etnis-etnis minoritas seperti Dao, Tay, Nung, San Chi, dll. Jauhnya kira-kira 10 Km dari pusat kabupaten Binh Lieu, melewati jalan yang berliku-liku dan berbagai sawah terasering yang berlapis-lapis, kita sampai di kecamatan pedesaan Dong Van, tempat bermukim sampai 90% warga adalah orang etnis minoritas Dao.

Tidak tahu sejak kapan, warga etnis Dao di sini percaya bahwa pada tanggal 4 bulan 4 kalender imlek, apapun yang dilakukan pada hari ini pasti tidak akan berhasil. Oleh karena itu, pada hari ini, mereka menunda semua pekerjaan, melepaskan kerbau ke hutan dan seluruh dukuh akan bersama-sama beristirahat dan membuka pesta. Saudari Tang Sam Mui, seorang warga di dukuh Khe Tien, kecamatan Dong Van, memberitahukan: “Hari ini tanggal 4 bulan 4 kalender imlek, kami tidak mengerjakan apa-apa, hanya main-main saja. Sejak dulu sudah ada hari ini dan orang tua saya juga bilang seperti itu. Kalau mau bisa berjalan-jalan,kalau tidak, tinggal di rumah saja untuk menyulam”.


Bertemu pada hari “Kieng Gio” dari warga etnis minoritas Dao - ảnh 2
Pada hari ini, mereka bebas minum miras
Foto: vov4.vn


Sejak pagi-pagi benar, jalan yang menuju ke pasar sudah penuh dengan orang. Mereka tidak hanya ke pasar untuk membeli barang saja, tapi juga untuk jalan-jalan, omong-omong dan menjual bermacam-macam jenis hasilan daerah. Kaum laki-laki berpuas-puas dengan tempat jual pisau dan sepatu. Sedangkan kaum perempuan langsung menyasar ke tempat jual kain dan benang sulaman.

Akan tetapi, bagi warga etnis Dao, hal yang paling indah dalam hari pesta “Kieng Gio” bukan karena dapat bermain-main, tapi bisa bebas bertemu dan berpacaran. Tak membedakan laki-laki atau perempuan, lansia atau muda, semua orang menganggapnya sebagai hari untuk bertemu dengan sanak keluarga dan teman, bersama-sama melakukan curhat masa lampau dan membicarakan masa depan.

Berangkat dari jam 5 pagi, saudara Trang Gi Sinh dari kabupaten Tien Yen, jauhnya kira-kira 30 Km dari kabupaten Binh Lieu memberitahukan: “Saya datang untuk bertemu dengan saudara saya dan bersama-sama bermain-main, tanpa memikirkan jarak yang jauh. Karena gembira sehingga kadang-kadang tidak bisa pulang”.


Bertemu pada hari “Kieng Gio” dari warga etnis minoritas Dao - ảnh 3
"Kieng Gio" sudah menjadi pesta bersama di masyarakat
Foto: vov4.vn


Pada tahun-tahun belakangan ini, pesta Kieng Gio diperluas sehingga menjadi lebih ramai dan bergelora. Tidak hanya ada warga etnis Dao di Dong Van saja, tapi warga etnis Dao dari berbagai kabupaten tetangganya seperti Ba Che, Dam Ha, Hai Ha juga datang kemari, kemudian warga etnis Kinh, warga etnis San Chi, warga etnis Tay juga datang. Ibu Trinh Thi Nghi, Kepala Seksi Kebudayaan dan Informasi kabupaten Binh Lieu, memberitahukan: “Dengan haluan memulihkan pesta-pesta budaya di kabupaten kami, maka pesta “Kieng Gio” dari warga etnis minoritas Dao telah dipulihkan sejak tahun 2007. Hanya dengan etnis Dao sendiri, selain menyanyikan Pa Dung, maka bentuk nyanyian San Co juga dipertahankan setiap tahun. Pada waktu mendatang, bersama dengan perkembangan pariwisata, pada tahun 2015 kami akan menyusun proyek konservasi dan pengembangan nilai-nilai budaya di kabupaten, diantaranya ada juga pesta dari warga etnis Dao ini”

Pada hari pesta “Kieng Gio”, di pojok sana ada panggung, di pojok sini ada pasar Binh Lieu dan dimana-mana juga terdengar suara nyanyian dari gadis etnis Dao. Warna baju merah dari para gadis Dao terlihat menonjol di tengah-tengah warna hijau dari langit, hutan, gunung dan suara nanyiannya yang mengikat hati itu ikut angin ke puncak gunung Cao Ba Lanh.

Komentar

Yang lain