(VOVworld) – Festival “Nang Hai” atau juga disebut sebagai Ibunda Bulan dari orang etnis minoritas Tay di provinsi Cao Bang merupakan salah satu diantara festival-festival tradisional yang kental dengan kepercayaan pada kesuburan dari orang Viet kuno. Festival ini diciptakan dari aktivitas kehidupan dan produksi dari kaum tani di daerah pegunungan. 

Festival “Nang Hai” dari orang etnis Tay di Cao Bang dimulai dari bulan Satu sampai pertengahan bulan tiga imlek saban tahun. Menurut kepercayaan rakyat dari orang etnis Tay, di atas Bulan ada Ibunda Bulan dan 12 putri bidadari. Saban tahun, Ibunda Bulan dan putri-putrinya memikirkan dan membela panenan manusia di dunia fana. Festival “Nang Hai” diselenggarakan dengan makna simbolik ialah perjalanan dari dunia fana ke langit untuk menjemput Ibunda Bulan dan putri-putrinya berkunjung ke dunia fana dan membantu dunia fana dalam pekerjaan mencari nafkah hidup.

Festival “Nang Hai” terdiri dari 3 bagian: ritual menyambut, memohon dan mengantar “Nang Hai”. Sebelum berlangsung festival ini, orang etnis Tay harus menyiapkan secara lengkap semua benda pemujaan, menghias ruang pemujaan di rumah panggung, altar pemujaan Dewa Tanah dan kemah “Nang Hai”.

Pada bagian ritual, dukun akan mengenakan baju dan topi merah, tangannya memegang kecapi, kakinya menggerak-gerakkan gelang kaki sambil membacakan doa dalam bahasa etnis Tay di depan altar pemujaan. Di belakangnya ada 14 gadis yang memegang kipas kertas. Diantaranya ada dua gadis yang duduk paling dekat menyilangkan kaki, tangannya terletak di atas lutut dan dengan serius menatap ke altar pemujaan, dua kipas kertas terbuka di depan. Menurut adat istiadat orang etnis Tay, dua gadis yang masih perawan ini melambangkan “Nang Hai”. 12 gadis sisanya mengenakan baju hitam, kakinya memakai sepatu kain kasar dan berbaris dua di belakangnya. Di samping mereka ada seorang wanita lansia yang bertugas memberikan panduan kepada ke14 gadis tersebut untuk melaksanakan acara mengundang dan menyambut “Nang Hai”. Wanita lansia ini harus pandai bernyanyi, keluarganya berbahagia dan mengetahui adat istiadat orang etnis Tay.


Doktor Nguyen Thi Yen dari Institut Penelitian Kebudayaan Folklor, memberitahukan: “Festival ini diselenggarakan dalam bentuk Saman yaitu upacara turun ke sawah. Para bidadari bulan akan merasuki 12 gadis dan bernyanyi, kemudian pergi kelangit untuk bertemu dengan Ibunda Bulan dan memohon bibit, pohon, ketenteraman, panjang umur dan asmara, dll. Semua hal itu termanifestasikan dalam lagu yang mereka nyanyikan”.

Mengundang Ibunda Bulan turun ke dunia fana merupakan satu perjalanan yang sulit. Harus bernyanyi sampai ke-3 kalinya baru mendapat persetujuan dari Ibunda Bulan untuk turun ke dunia fana untuk membantu rakyat memohon panenan baik dan berkah.

Setelah memohon panenan dan berkah, seluruh rombongan akan menuju ke tepian sungai, melepaskan perahu kecil yang melambangkan kekuatan Ibunda Bulan mengarungi samudera. Di tepian sungai, Ibunda Trang merobek kipas kertas, melemparkan biji jagung bakar ke arah para warga dan semua orang akan menangkapnya. Ibu Luu Thi Mai Lien, seorang warga etnis Tay di provinsi Cao Bang menjelaskan: “Aktivitas ini berarti meninggalkan rezeki kepada warga desa. Siapa yang berhasil menangkap banyak maka dia akan mendapat banyak rezeki”.


Dulu aktivitas produksi pertanian orang etnis Tay banyak bergantung pada lingkungan alam maka mereka selalu mengharapkan cuaca yang baik, musim panenan yang baik dan keluarga hidup tenteram sepanjang tahun. Festival “Nang Hai” merupakan salah satu diantara festival-festival tradisional dari orang etnis Tay, memanifestasikan harapan mereka pada kekuatan supra-natural dengan imajinasi yang kaya-raya dan bentuk pertunjukan ritual yang unik dan khas./.