Keranjang gendongan dari warga etnis minoritas Gie Trieng dalam kehidupan sehari-hari

(VOVworld) - Warga etnis minoritas Gie Trieng hidup secara terpusat di daerah pegunungan sebelah Utara dari propinsi Kontum (Vietnam Tengah). Lahir dan didewasakan di tengah-tengah pemandangan alam yang megah, jiwa para warga etnis Gie Trieng selalu lugas dan dekat dengan alam sekitar. Hal ini dimanifetsasikan juga dalam semua produk anyam-anyamannya. Warga etnis Gie Trieng sangat ahli dalam soal anyam-menyanyam perkakas rumah tangga yang dibuat dari benda-benda yang disediakan oleh alam, seperti rotan, bambu, buluh, berbagai jenis tali hutan dan lain-lain…Di antara produk-produk itu, perkakas yang paling khusus yalah keranjang gendongan. Keranjang gendongan merupakan perkakas yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari dari warga etnis Gie Trieng, bersamaan itu juga merupakan alat yang tidak bisa dipisahkan  bagi wanita daerah ini. 

Keranjang gendongan dari warga etnis minoritas Gie Trieng dalam kehidupan sehari-hari - ảnh 1
Keranjang gendongan dari warga etnis Gie Trieng.
(Foto: vov4).

Keranjang gendongan dari warga etnis Gie Trieng pada pokoknya berbentuk silinder, ramping, tinggi, meliputi tiga bagian yalah dasar keranjang gendongan (atau disebut pang), tali (atau Lay) dan badan keranjang  (atau Ania) dengan bermacam-macam  arnamen di sekeliling keranjang gendongan. Di antara bermacam-macam jenis keranjang gendongan, ada tiga jenis yang tipikal dan mempunyai perbedaan terbanding dengan etnis-etnis yang lain di propinsi Kontum yalah keranjang gendongan yang digunakan untuk menyimpan barang-barang (atau Nom), keranjang gendongan  dukungan atau digunakan untuk menyimpan padi (atau ‘Ka) dan keranjang gendongan tiga bagian yang digunakan ketika menuju ke hutan dan pergi ke huma (atau K’lek). Ketika berbicara mengenai arti keranjang gendongan dalam kehidupan berproduksi dari warga etnis Gie Trieng, saudari Nguyen Thi Huyen, aspiran jurusan Etnologi, Universitas Nasional Hanoi memberitahukan:“Setiap kali pergi ke huma dari rumah, warga etnis Gie Trieng selalu membawa keranjang gendongan. Warga etnis ini juga menggunakan keranjang gendongan untuk membawa gabah atau bermacam-macam jenis buah-buahan yang diambil di hutan. Selain itu, dengan keanjang gendongan ini, para wanita juga menggunakannya untuk menyimpan bermacam-macam hasil pertanian, seperti  jagung dan singkong pasca panenan”.

Keranjang gendongan dari warga etnis Gie Trieng  mempunyai model dan teknik anyaman yang teliti dan rumit. Biasanya, setelah bahan-bahan dibawa ke rumah, mereka menyimpannya dalam ruang di atas dapur  (di tempat dalam)  supaya bahan-bahan itu menjadi kering, kemudian sebelum dianyam, bahan-bahan itu harus direndam dalam air dalam waktu tiga hari agar semua-nya menjadi lunak, kemudian bahan-bahan itu diraut untuk dianyam, akhirnya dianyam menjadi produk sempurna. Ini merupakan proses yang paling teliti dan memakan banyak waktu. Keranjang gendongan dibuat dengan bermacam-macam motip hiasan, memanifestasikan tangan yang prigel, punya rasa estetika dan mengandung banyak perasaan dari para pembuatnya.

Keranjang gendongan dari warga etnis minoritas Gie Trieng dalam kehidupan sehari-hari - ảnh 2
Gadis etnis Gie Trieng membawa keranjang gendongan.
(Foto:Koran Kontum)

Hidup dalam syarat geografi daerah pegunungan dan hutan, tidak bisa memikul, mengangkat atau menyunggi, jadi keranjang gendongan merupakan cara pengangkutan yang sesuai bagi warga etnis Gie Trieng. Keranjang gendongan dibawa warga etnis Gie Trieng ke hutan dan huma untuk mengangkut padi, jagung, sayur-sayuran dan rebung bambu, pergi ke pasar, berwisata, mengunjungi sanak keluarga dan lain-lain…. Justru hal itu telah menjadi simbol dari watak rajin  para wanita etnis-etnis daerah setempat. Bapak Nguyen Manh Hung, seorang wartawan Koran Elektronik Partai Komunis Vietnam yang sudah berkali-kali bekerja di propinsi Kon Tum menyampaikan kesan-kesan-nya tentang alat yang khusus ini sebagai berikut: “Saya benar-benar terkesan dengan keranjang gendongan dari warga etnis Gie Trieng, terutama karena alat ini berkaitan dengan para wanita etnis ini. Meskipun jalan di daerah pegunungan tidak rata, tetapi mereka masih tetap bisa pergi secara lincah dan gemulai dengan keranjang gendongan di atas bahunya. Keranjang gendongan ini bersama dengan mereka di mana saja dan kapan saja, merupakan alat yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari dan tampak-nya juga sebagai alat yang mempercantik  mereka”.

Dalam kehidupan modern pada masa kini, kehidupan warga etnis minoritas Gie Trieng telah mengalami perubahan, banyak keluarga sudah memiliki sepeda motor, tapi keranjang gendongan tetap masih  menjadi alat pengangkutan yang sulit diganti dalam kehidupan mereka. Keranjang gendongan telah, sedang  dan akan terus berkaitan erat dalam kehidupan etnis minoritas Gie Trieng.


Komentar

Yang lain