Kerja menjinakkan gajah dari warga etnis minoritas M’Nong

(VOVworld) – Diantara etnis-etnis minoritas di daerah Tay Nguyen (Vietnam Tengah), etnis minoritas M’Nong terkenal dengan kerja berburu dan menjinakkan gajah hutan. Bagi mereka, gajah tidak hanya sebagai satu harta benda yang besar saja, tapi juga punya nilai yang penting dalam kehidupan materiil, kultural dan spirituil, gajah dianggap sebagai salah satu anggota dalam komunitas, oleh karena itu, semua aktivitas yang berlangsung di sekitar kehidupan gajah harus menaati adat istiadat tradisional dari etnis minoritas M’Nong. 

Kerja menjinakkan gajah dari warga etnis minoritas M’Nong - ảnh 1
Gajah yang dijinakkan etnis minoritas M'Nong
(Foto: baomoi.com)

Semua dokumen sejarah yang ada di Museum Etnologi provinsi Dac Lac menunjukkan bahwa kerja berburu dan menjinakkan gajah hutan yang dilakukan warga etnis minoritas M’Nong mulai dibangun oleh bapak Y Thu K’Nul (atau juga disebut sebagai Khusanup) di dukuh Don. Ketika masih hidup, Y Thu K’Nul (1827-1937) telah berhasil menangkap kira-kira 500 gajah hutan dan disebutkan sebagai raja penangkap gajah. Sekarang di dukuh Don dan Museum Etnologi di kota Buon Ma Thuot, provinsi Dac Lac tetap dilestarikan beberapa kisah, gambar dan peralatan dalam usaha masuk hutan untuk berburu gajah pada masa dulu.

Saudara Dao Minh Ngoc, petugas Museum Etnologi provinsi Dac Lac, memberitahukan: “Berburu dan menjinakkan gajah hutan berkaitan erat dengan warga etnis minoritas M’Nong setempat. Mereka punya pengalaman yang lama tentang berburu gajah, dari tahap menggali lubang atau mengepung dan menangkap gajah. Dulu untuk menangkap gajah hutan, etnis minoritas M’Nong menggunakan dari 5 sampai 6 gajah rumah dan kira-kira 10 orang yang berpengalaman dan dipimpin oleh seorang yang berkemampuan. Mereka akan mengepung dan melemparkan tali jerat dan hanya menangkap gajah yang berusia dari 2 sampai 4 tahun saja. Menurut pengalaman para warga etnis minoritas M’Nong, gajah-gajah kecil ini baru mudah dijinakkan”.

Kerja menjinakkan gajah dari warga etnis minoritas M’Nong - ảnh 2
Seekor gajah kecil ditangkap untuk dijinakkan
(Foto: baomoi.com)

Setelah berhasil menangkapnya, mereka menyerahkan gajah hutan kecil itu kepada para juru penjinak yang berpengalaman. Penjinakan gajah bisa memakan waktu dari 5 sampai 7 bulan, gajah yang galak bisa memakan waktu sampai beberapa tahun. Ketika sudah dijinakkan, gajah ini baru dibawa ke dukuh. Seluruh dukuh dan desa mengadakan acara masuk dukuh untuk gajah tersebut.

Perburuan gajah hutan sekarang sudah dilarang menurut Undang-Undang Vietnam dan Konvensi Internasional tentang Pembelaa Satwa Liar, tapi usaha penjinakan gajah etnis minoritas M’Nong tetap ada. Sampai sekarang di Dukuh Don dan kecamatan Lien Son, kabupaten Lak tetap memelihara kira-kira 50 ekor gajah. Warga etnis minoritas M’Nong di Dukuh Don dan provinsi Dac Lac tetap mempertahankan banyak adat istiadat dan ritual tradisional untuk gajah.

Kerja menjinakkan gajah dari warga etnis minoritas M’Nong - ảnh 3
Wisatawan naik gajah berkeliling dukuh dan desa
(Foto: dantri.com.vn)

Dam Nang Long, anggota keluarga yang sudah 4 generasi menjalankan usaha penjinakan gajah di dukuh Don, provinsi Dac Lac memberitahukan: “Bagi kami rakyat etnis minoritas M’Nong, selain nilai materiil, gajah juga punya nilai spirituil dan kultural. Kalau datang ke daerah Tay Nguyen pada setiap musim hujan, kami mengadakan acara ritual untuk gajah dengan maksud memberitahukan bahwa langit dan bumi mulai memberikan makanan kepada gajah. Sedangkan pada akhir musim hujan, awal musim kemarau, maka kami juga mengadakan acara ritual untuk memberitahukan kepada gajah bahwa pada musim kemarau, makanan di lingkungan alam sudah habis. Aktivitas ini bertujuan menyemangati gajah supaya berusaha mengatasi kesulitan dan menunggu tibanya musim hujan”.

Kawanan gajah yang dijinakkan dan dirawat di provinsi Dac Lac sudah menjadi simbol yang unik dari rakyat setempat. Gajah-gajah ini hidup dalam semua kegiatan sehari-hari dari rakyat setempat. Gajah ikut pergi ke sawah, mengangkut beras, menarik batangan kayu, membantu rakyat membuat rumah, dll. Khususnya bagi wisatawan yang datang ke dukuh Don atau kecamatan Lien Son, kabupaten Lak, maka tidak ada yang lebih menarik dari pada naik gajah mengunjungi dukuh dan desa, melihat pemandangan alam, gunung dan hutan rimba di daerah Tay Nguyen./. 

Komentar

Yang lain