Pesta turun ke sawah yang bergelora dari orang etnis Giay pada awal tahun

(VOVworld) – Pada hari shio naga bulan satu kalender imlek saban tahun, orang etnis minoritas Giay di berbagai tempat akan mengadakan pesta turun ke sawah yang menurut bahasa etnis Giay ialah “roong pooc” untuk memohon panenan yang baik, manusianya hidup tenteram, semua makhluk sehat dan cuacanya baik. Menurut kepercayaan orang Giay, ini merupakan pesta untuk mengakhiri masa sebulan bermain-main dan berekreasi, serta membuka tahun kerja baru. 

Pesta turun ke sawah yang bergelora dari orang etnis Giay pada awal tahun - ảnh 1
Mempersembahkan sajian kepada dewa desa
(Foto: vov4.vn)

Orang Giay berpendapat bahwa langit adalah yang tertinggi, melahirkan semua hal yang baik dan yang buruk. Bidadari berada di langit dan pada pokoknya melakukan hal-hal yang baik. Sedangkan Dewa berada di dunia fana dan langsung melakukan hal yang baik maupun yang buruk. Oleh karena itu, ritual pada hari pesta “roong pooc” juga memuja langit, bidadari dan dewa. San Chang, seorang warga etnis Giay di dukuh Ta van Giay, kota Sapa, provinsi Lao Cai, memberitahukan: “Pesta turun ke sawah pada pokoknya memuja para Dewa Desa, pendiri desa itu. Pesta ini memuji Dewa Desa sekaligus bertujuan memohon musim panenan yang berkembang baik, memohon supaya rakyat sehat. Secara pada pokoknya, pesta erotisme”.

Untuk menyiapkan pesta ini, para pejabat di desa harus datang ke rumah kepala desa untuk menyiapkan benda sajian. Tempat pembukaan pesta ialah satu lahan sawah yang relatif rata terletak di ujung desa. Benda sajian terdiri dari seekor itik, seekor ayam, seekor babi, nasi ketan hasil sumbangan seluruh desa.

Pesta “roong pooc” biasanya dibuka setelah pukul 8.00 pagi, ketika matahari sudah naik tinggi. Bapak Chang memberitahukan bahwa pemimpin upacara ialah seorang kepala desa, sedangkan acara ritual dibawakan oleh para dukun yang mengenakan pakaian warna biru dan mempersembahkan benda sajian kepada langit, bumi supaya Dewa Padi merawat dan melindungi panenan yang berlimpah-limpah.

Dukun akan membakar dupa, memohon dewa turun di meja pemujaan. Kemudian melemparkan koin Yin-Yang untuk meminta ijin menyembelih babi dan ayam. Setelah mempersilahkan dewa makan daging, nasi ketan dan arak kepada Dewa, dukun akan meminta kepada Dewa untuk memberkati warga desa, anak-cucu, ternak dan pohon padi”. Kata pak Chang.

Pesta turun ke sawah yang bergelora dari orang etnis Giay pada awal tahun - ảnh 2
Membuka tahun kerja baru dengan membuat 5 garis bajak
(Foto: vov4.vn)

Setelah acara ritual selesai akan dibuka bagian pesta hiburan. Dalam bagian ini ada berbagai permainan seperti melemparkan bola “Con”, mendorong tongkat, menembak anak panah. Khususnya permainan melemparkan bola “Con” dan tarik-tarikan tali merupakan dua permainan yang tak bisa kurang dan berkaitan langsung dengan kepercayaan warga desa. Bapak Hoang Van Ngan, seorang warga Giay di Coc San, Bat Xat, provinsi Lao Cai, memberitahukan: “Warga desa mendirikan tiang bambu yang tingginya kira-kira 10 meter, bahkan ada kalanya bisa mencapai kira-kira 18-19 meter. Lingkaran Yin-Yang di puncaknya sangat kecil dan ditempeli kertas berwarna. Jika bisa melempar bola “con” sampai bisa merobek kertas ini, berarti akan mendapat banyak kemujuran. Oleh karena itu, jika sampai saat sore, sebelum mahatari terbenam tetap belum berhasil melempar untuk merobek kertas itu, mereka akan menembaknya sampai robek”.

Selain itu, dalam pesta “turun ke sawah” ini juga diadakan banyak aktivitas kesenian yang bergelora. Menurut kepercayaan warga, semua lagu, tarian tradisional yang dipertunjukkan warga setempat akan menambahkan kekuatan kepada warga desa untuk gairah berproduksi dan berkreasi, agar mereka tidak terasa lelah dan sulit dalam usahanya. Tran Van Ngoc, Wakil Ketua Komite Rakyat kecamatan Quang Kim, kabupaten Bat Xat, provinsi Lao Cai memberitahukan: “Melalui pesta ini, warga mendapat sosialisasi dan pendidikan tentang gaya hidup yang berbudaya dan melakukan kompetisi dalam produksi dan kerja. Melalui pesta ini, mereka juga bisa mengetahui keindahan spiritualitas dan identitas budaya dari para pendahulu, menciptakan tenaga pendorong kepada semua keluarga untuk mengembangkan ekonomi”.

Pada akhir pesta ini, para sesepuh desa mengadakan acara memohon dan menurunkan tiang “Con”. Dua orang laki-laki yang kuat bersama dengan 2 ekor kerbau akan dipilih untuk membuat 5 garis bajak di sawah, melambangkan permulaan musim panenan baru. Pesta “turun ke sawah” dari orang Giay tetap dipertahankan dan dilestarikan oleh semua generasi. Pesta ini mempunyai makna yang mendalam, memanifestasikan rasa bangga akan identitas bangsa, memanifestasikan secara hidup-hidup kehidupan kultural dan spiritual dari orang etnis Giay./. 

Komentar

Yang lain