Selar hutan pegunungan dalam kehidupan dan permusikan warga etnis minoritas Kho Mu

(VOVworld) – Karena adat kebiasaan bercocok tanam di huma dan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan alam, maka kehidupan kultural dan spituil dari warga etnis minorits Kho Mu selalu membawa selar hutan pegunungan. Meskipun kehidupan mereka masa kini mengalami banyak perubahan, tapi selar tentang semua adat kebiasaan yang baik dulu masih terukir secara mendalam dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, memanifestasikan secara jelas dalam semua aktivitas pesta dan musik rakyat tradisional etnis-nya. 


Selar hutan pegunungan dalam kehidupan dan permusikan  warga etnis minoritas Kho Mu - ảnh 1
Pesta memohon hujan dari warga etnis Kho Mu.
(Foto:internet)


Siapa saja yang sekali berkunjung di dukuh-dukuh warga etnis Kho Mu pasti akan bisa berbaur pada kehidupan yang tenang-tenteram di tengah-tengah alam yang masih liar danpegunungan. Rumah-rumah panggung yang dibuat dari bambu dan buluh, selendang dan baju berwarna hijhau tua dari pohon hutan, nyanyian-nyanyian lagu rakyat yang jernih dan natural seperti  suara gemericik –nya anak sungai mengalir bersama dengan bermacam-macam jenis  instrumen musik yang membawa irama dari hutan pegunungan yang tercinta. Citra yang mudah dirasakan yalah arsitektur rumah. Itu merupakan rumah-rumah panggung yang dekat dengan alam yang dibuat dari kayu hutan, bambu dan buluh, atap-nya dibuat dari rumput rumbia, berbentuk lengkung seperti punggung kura-kura, membelakangi bukit dan menatap ke lembah. Selar hutan pegunungan juga dimanifestasikan di banyak benda di dalam rumah, yaitu barang-barang ayaman kerajinan tangan dari bambu dan buluh.

Bahkan, semua instrumen musik  juga dibuat dari pohon bambu dan buluh. Bapak Dinh Sau, peneliti musik, kolektor bermacam-macam jenis instrumen musik etnis minoritas memberitahukan: “Semua instrumen musik tersebut sampai sekarang ini masih banyak  muncul dalam kehidupan warga etnis Kho Mu di propinsi Nghe An Barat (Vietnam Tengah). Bermacam-macam jenis instrumen musik, misal-nya “Om Ding”, “Dao”, “Tot”, “Pi Tom” yang digunakan untuk memainkan lagu rakyat “Tom” atau dinyanyikan sebagai irama musik yang gembira sebagai dasar dalam semua tarian pada pesta- pesta  komunitas dari warga etnis Kho Mu, misalnya “Te Cạ grang” (atau tarian ikan berenang meliuk-liuk); “Te ro vot” (atau tarian selendang), “ Tẹ Muon Pi Ham Me” (tarian merayakan Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek atau Hari Raya Tet)..”.

Instrumen musik pukul  yang bernama “Dao”- jenis istrumen musik terkemuka di kalangan warga etnis Kho Mu. Insrtrumen musik ini berasal dari perkakas yang digunakan untuk mengusir burung yang datang makan menjelang musim panen. “Dao” dibuat dari pipa buluh, ketika dipukul, akan kedengaran rantai suara ganda . “Tot” merupakan sejenis seruling vertikal yang mempunyai 4 atau 6 lubang  yang dibuat dari bambu  atau buluh. “Pi Tom” merupakan sejenis seruling horisontal  yang dibuat dari bumbung-bumbung bambu muda. Tapi, instrumen musik yang paling khas dari warga etnis Kho Mu yalah “Om Ding”. Ini merupakan sejenis instrumen musik yang pada permulaan dibuat dari bambung-bambung bambu yang menyalurkan air ke huma. Bapak Cong Dan, warga etnis Kho Mu memberitahukan: Warga etnis Kho Mu dulu mau tari-menari tanpa ada gong dan bonang, oleh karena itu mereka membuat instrumen musik dari bumbung-bumbung bambu sebagai ganti gong dan bonang. Ketika dipukul, akan kedengaran suara, tali di tengah menimbulkan suara kecil, tali di samping menimbulkan suara sedang dan suara besar. Membuat instrumen musik ini sulit sekali”.

Berbagai lagu rakyat dan instrumen musik yang membawa irama dari hutan pegunungan tidak hanya merupakan nilai budaya nonbendawi yang tak ternilaikan harganya tidak hanya dari warga etnis Kho Mu saja, melainkan juga merupakan aset bersama dari komunitas warga etnis-etnis Vietnam.

Doktor Vi Van An, peneliti warga etnis minorotas dari Museum Etnologi Vietnam memberitahukan: “Pertama-tama harus melakukan survei pada seluruh lagu rakyat dan instrumen musik dari warga etnis Kho Mu untuk melestarikan-nya bagi generasi anak cucu-mereka dan melestarikan nilai-nilai permusikan Vietnam. Selain pelestarian statis, memajang instrumen-instrumen musik di semua museum, maka pelestarian dinamis juga harus dilakukan yaitu memacu dan memberikan bantuan kepada warga di kalangan masyarakat untuk bisa mewariskan kejuruan kepada generasi anak-cucu mereka”.

Semua irama lagu rakyat yang jernih dan instrumen musik dengan membawa irama hutan pegunungan merupakan kebanggaan tentang identitas budaya khas dari warga etnis Kho Mu. Kehidupan pada masa kini mengalami banyak perubahan, tapi warta etnis Kho Mu masih hidup di tengah-tengah alam, selalu memperindah kehidupan dan jiwa dari banyak hal yang tampak sederhana, tapi sangat bernilai yang dihadiahkan oleh hutan  pegunungan kepada manusia.


Komentar

Yang lain