(VOVworld) – Warga etnis minoritas Bo Y merupakan salah satu diantara etnis-etnis yang walaupun jumlah penduduknya sedikit, tapi sampai sekarang mereka tetap berhasil melestarikan ciri-ciri budaya tradisional dengan identitas yang khas dan unik. Dari busana, arsitektur rumah sampai berbagai adat istiadat seperti acara pernikahan, upacara pemakaman, dll, semuanya kental dengan identitas budaya etnis ini.

Warga etnis minoritas Bo Y bermukim di daerah pegunungan dan tinggal di dalam rumah-rumah yang terdiri dari 3 ruangan, dindingnya dibuat dari tanah. Kerangka rumah ini dibuat dari bahan-bahan yang kokoh seperti kayu atau bambu, atapnya dilapisi dengan rumput alang-alang atau genting. Rumah ini punya satu pintu utama menuju ke ruang tengah, satu pintu samping untuk menuju ke tempat dapur api beserta 2 jendela yang melepas pandang ke depan. Bapak Ngu Khoi Phuong, peneliti kebudayaan warga etnis Bo Y memberitahukan: Prinsipnya ketika membangun rumah ialah panjang dan lebar rumah ini harus jatuh pada angka gasal, termasuk juga tiang rumah. Tipe rumah yang populer ialah rumah bersusun dua yang terdiri dari lantai tanah yang digunakan sebagai tempat tinggal dan loteng yang digunakan untuk menyimpan pangan, dll.

Bagi warga etnis Bo Y, adat istiadat pernikahan dengan berbagai upacara ritual yang kental dengan identitas budaya etnisnya selalu dipentingkan dan dilestarikan sampai sekarang. Dulu, warga etnis Bo Y hanya boleh menikah dengan orang sesama etnis saja. Tapi sekarang adat ini sudah dihapuskan dan boleh bebas mencari pasangan dari etnis-etnis lain.

Pada acara pernikahan, pengantin laki-laki tidak ikut dalam rombongan penjemput pengantin perempuan, tapi seorang gadis dari keluarga pihak laki-laki akan membawa seekor kuda yang indah untuk menjemput pengantin perempuan ke pihak keluarga suaminya. Bagi warga etnis Bo Y, baik masa dulu maupun masa kini, peranan mak comblang dalam pernikahan sangat penting. Dia adalah seorang yang berwibawa, memahami adat istiadat dan bisa menyanyikan lagu berpasangan.



Bapak Phuong mengatakan: Pada hari pernikahan, keluarga pihak laki-laki akan membawa seekor babi ke keluarga pihak pengantin perempuan untuk menyiapkan makanan. Keluarga pihak pengantin perempuan akan menggunakan satu bangku panjang untuk menghalangi pintu masuk dan di atasnya terletak 4 mangkok arak. Saat itu keluarga pihak pengantin perempuan akan meminta kepada mak comblang untuk bernyanyi sebagai balasan dari pertanyaan dari keluarga pihak pengantin perempuan. Jika siapa saja tidak bisa menjawabnya dalam lagu, maka dia harus meminum sampai habis 4 mangkok arak ini baru boleh masuk rumah.

Busana warga etnis Bo Y punya gaya sendiri. Kaum laki-laki biasanya mengenakan baju dengan bagian lehernya bundar, bajunya pendek dan celana mereka disulam sendiri dan diwarnai dengan warna indigo. Sedangkan kaum perempuan punya rambut panjang dan diikat di kepalanya atau menggunakan sapu bermotif di atas kepalanya. Baju kaum perempuan didekorasi dengan motif yang berwarna-warni pada bagian pergelangan, leher dan tempat kancing. Wanita etnis Bo Y menggunakan banyak perhiasan seperti kalung, gelang tangan, dll. Saudari Chu Thi Dung, seorang warga etnis Bo Y memberitahukan bahwa di bagian tangan baju dari kaum perempuan Bo Y selalu ada gambar genderang perunggu dari bangsa Vietnam yang dicetak dengan cara tradisional sehingga tidak luntur atau lepas ketika dicuci.

Untuk melestarikan identitas budaya sendiri dari warga etnis Bo Y, provinsi Ha Giang sudah mengeluarkan banyak proyek penelitian dan koleksi tentang khasanah budaya tradisional dari warga etnis ini. Bersamaan itu, kaum lansia warga etnis Bo Y juga membuka banyak kursus untuk mendidik tradisi dan kebudayaan yang baik etnisnya kepada kaum muda karena mereka merupakan generasi yang melestarikan dan mengembangkan identitas budaya etnis Bo Y pada masa depan.