Wiracarita “De dat, de nuoc” yang unik

(VOVworld) – Etnis minoritas Muong memiliki satu wiracarita  yang bernama “De dat, de nuoc” (artinya melahirkan tanah melahirkan air) yang menceritakan kehidupan nenek moyang sejak langit dan bumi terbentuk. Wiracarita ini dianggap sebagai ensiklopedia tentang adat istiadat dari warga etnis minoritas Muong, diantaranya sejarah etnis ini direkonstruksikan melalui imajinasi yang luar biasa jernih, natural dan bebas dari manusia. 

Wiracarita “De dat, de nuoc” yang unik - ảnh 1
Wiracarita ini
(Foto: dantocviet.com)

De dat, de nuoc” merupakan wiracarita mitologi besar, tempat terhimpunnya cerita-cerita mitologi  tentang asal-usul terbentuknya langit dan bumi dari warga etnis minoritas Muong. Karya ini mengkristalisasi ciri dua ragam sastra kerakyatan yaitu mitologi dan wiracarita rakyat. Wiracarita tersebut menceritakan terbentuknya dunia, sejak saat di bumi belum ada kehidupan sampai saat etnis minoritas Muong lahir dan stabil. Wiracarita ini dikesahkan dalam ragam sajak oleh para dukun dalam upacara pemakaman, satu ritual yang bersifat wajib dari warga etnis minoritas Muong. Sebelum orang meninggalkan dunia fana untuk bertolak menuju ke alam baka, dukun akan menceritakan asal-usul pendahulu, nenek moyang dan bagaimana warga etnis minoritas Muong dilahirkan serta adat istiadatnya.

Sejak dahulu kala, warga etnis minoritas tidak henti-hentinya memahami, menguak tabir rahasia dan menjelaskan asal-usul seluruh makhluk hidup dan manusia, tidak henti-hentinya mencaritahu tentang gejala-gejala alam yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Mereka berpendapat bahwa bukan dewa atau dewata yang melahirkan tanah dan air, tapi alam-lah yang melahirkan langit, bumi dan air sehingga ada sungai dan anak sungai. Usaha melahirkan ini benar-benar amat besar, namun saat itu masih belum ada manusia dan makhluk hidup. Langit dan bumi saat itu tetap sepi dan dingin.

Wiracarita “De dat, de nuoc” yang unik - ảnh 2
Wiracarita ini biasanya diceritakan pada acara pemakaman
(Foto: zing.vn)

Profesor Ngo Duc Thinh, Direktur Pusat Penelitian dan Konservasi Budaya Spiritualitas Vietnam, memberitahukan: “Wiracarita ini diwariskan dari mulut ke mulut. Dalam wiracarita ini ada sangat banyak peristiwa seperti tentang pohon “Chu Dong” yang dianggap sebagai pohon dewa. Ini merupakan satu pohon alam semesta yang memanifestasikan dunia manusia, langit, bumi  dan pohon “si” serta bagaimana warga etnis minoritas dilahirkan. Khususnya ada cerita tentang melahirkan telur, kemudian telur ini menetas dan menjadi berbagai etnis minoritas. Imajinasi dalam wiracarita sangat kaya raya.”.

Melalui proses perkembangan, wiracarita “De dat, de nuoc” dari warga etnis minoritas Muong telah muncul banyak variasi. Profesor Ngo Duc Thinh memberitahukan: “Ada sedikit-dikitnya dari 7 sampai 8 variasi dimana yang paling pendek sebanyak 8.000 kalimat dan paling panjang sebanyak 16.000 kalimat. Variasi wiracarita ini bergantung pada daerah dan tradisi setiap cabang etnis. Perbedaan pada pokoknya di segi detail, sedangkan isi umumnya tetap terjaga. Warga etnis minoritas Muong merasa sangat bangga akan wiracaritanya”.

Bisa dikatakan bahwa wiracarita “De dat, de nuoc” bagaikan satu proyek kebudayaan, diantaranya ada sastra kerakyatan, budaya kerakyatan, filosofi, sejarah dan etnologi. Dalam wiracarita ini bisa ditemukan semua ciri dan segi khas dari seni kerakyatan. Perasaan dan cara berfikir dari warga daerah pegunungan dulu sudah menciptakan cara bicara yang kental dengan selar sendiri. Warga etnis minoritas Muong menggunakan kata dan kalimat berpasangan untuk menciptakan gambar-gambar yang berselang-seling, bertumpuk-tumpuk, sesuai dengan struktur besar dari wiracarita. “Hujan deras terus-menerus selama 9 malam 10 hari / hujan besar sepanjang 9 pagi 10 malam”. Hal ini telah dapat memanifestasikan dua keindahaan yaitu keindahan intelektual dan keindahan kejiwaan dari warga etnis minoritas Muong dalam wiracarita “De dat, de nuoc”./. 

Komentar

Yang lain