AS dan Israel resmi mengumumkan menarik diri dari UNESCO

(VOVWORLD) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Amerika Serikat (AS), pada Kamis (12 Oktober), mengumumkan:  Negara ini akan menarik diri dari organisasi UNESCO dan keputusan ini akan berlaku dari tanggal 31 Desember mendatang.
AS dan Israel resmi mengumumkan menarik diri dari UNESCO - ảnh 1Logo UNESCO di sisi depan organisasi ini di Paris (Foto: Reuters) 

Pernyataan Kemlu AS menunjukkan: Keputusan tersebut “mencerminkan kekhawatiran-kekhawatiran AS yang semakin besar terhadap  UNESCO,  perlunya melakukan reformasi terhadap organisasi ini dan perihal organisasi mempertahankan prasangka terhadap Israel”. Pernyataan ini  menekankan: AS  akan terus memainkan peranan sebagai peninjau  untuk memberikan sumbangan pandangan dan kejuruan kepada UNESCO.

Wakil dari beberapa badan internasional maupun banyak negara lain, pada hari yang sama, juga  telah memberikan reaksi terhadap keputusan AS yang menarik diri dari organisasi UNESCO mulai dari awal tahun 2019. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menyayangkan keputusan AS itu, namun berkomitmen akan terus bekerjasama secara berhasil-guna dengan pemerintah pimpinan Presiden AS, Donald Trump  dalam “serentetan masalah melalui organisasi-organisasi internasional”. Sementara itu, Direktor Jenderal UNESCO, Irina Bokova juga menyayangkan keputusan Washington dan memberitahukan penarikan AS adalah satu kerugian terhadap kerjasama multilateral dan terhadap komunitas PBB. Kemlu Rusia memperingatkan agar penarikan diri AS dari organisasi UNESCO akan memut mengakibatkan penundaan beberapa proyek penting dari organisasi ini. Duta Besar Perancis di PBB, Francois Delattre berseru kepada AS supaya mempelajari lagi keputusan-nya dan menegaskan: UNESCO mendorong dan memuliakan nilai-nilai yang bermakna terhadap negeri AS dan partisipasi Washington dalam organisasi  adalah penting.

Juga pada Kamis (12 Oktober), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan: Negara ini  akan menarik diri dari organisasi UNESCO.

Komentar

Yang lain