AS menegaskan berfokus pada langkah-langkah damai dalam masalah RDRK

(VOVWORLD) - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat, James Mattis, Kamis (10/8), memperingatkan, perang dengan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) akan menjadi “sengit”, tapi juga memberitahukan bahwa semua upaya diplomatik sedang memberikan hasil.
 

AS menegaskan berfokus pada langkah-langkah damai dalam masalah RDRK - ảnh 1Menhan AS, James Mattis. ( Foto:  ABC News)

Menteri Menhan Amerika Serikat, James Mattis, Kamis (10/8) memperingatkan bahwa  perang dengan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) akan menjadi “sengit”, tapi juga memberitahukan bahwa semua upaya diplomatik memberikan hasil.

Ketika berbicara di depan satu event di negara bagian California, Menhan James Mattis menunjukakn bahwa tragedi perang telah diperjelas tanpa deskripsi apapun selain kenyataan bahwa ia akan sangat sengit. Dia memberitahukan tugas dan tanggung jawab-nya yalah menyiapkan semua opsi militer “kalau diperlukan”.

Tapi, Kepala Pentagon menekankan bahwa AS sekarang ini berfokus pada langkah-langkah diplomatik, semua upaya ini sedang memberikan hasil dan Washington ingin mempertahankan pengarahan itu. Menhan AS mengeluarkan pernyataan di atas tidak lama, setelah Presiden AS, Donald Trump memperingatkan agar RDRK  “sangat, sangat merasa cemas” kalau berfikir tentang serangan yang dilakukan oleh AS dan meningkatkan pernyataan “mencurahkan api kemarahan” terhadap Pyong Yang, kalau negara ini terus mengancam AS. Pernyataan Kepala Gedung Putih ini untuk memberikan reaksi terhadap RDRK yang menganggap semua peringatan kuat dia sebelumnya “tidak punya arti”. Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Uni Eropa pada Kamis (10/8), menambahkan 4 orang dan 4 maujud pada daftar sanksi terhadap RDRK, sebagian dalam sanksi-sanksi PBB terhadap RDRK, setelah berbagai uji coba rudal balistik antar-benua terbaru yang dijalankan  Pyong Yang.

Dewan Eropa memberitahukan bahwa di antara maujud-maujud yang dimasukkan ke dalam daftar sanksi baru ada Bank Perdagangan Luar Negeri (FTB) yang dimiliki Negara. Keputusan tersebut telah meningkatkan jumlah perseorangan dan maujud dari RDRK yang tergolong dalam daftar sanksi dari Uni Eropa mencapai 62 orang dan 50 maujud.

Komentar

Yang lain