Ilustrasi   (Foto: internet)

Pada dialog ini, selalin Kepala Rombongan Negara-Negara ASEAN dan Uni Eropa juga ada Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh dan wakil beberapa organisasi internasional.

Dialog ini untuk pertama kalinya diadakan berdasarkan pada penggelaran hasil Konferensi ke-21 Menteri ASEAN-Uni Eropa (Bangkok Oktober 2016) untuk membangun fundasi mendorong kerjasama dalam melaksanakan secara efektif Agenda 2030 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang perkembangan yang berkesinambungan (SDGs) dan Perjanjian Paris  tentang Perubahan Iklim.

Pada dialog ini, Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Nguyen Quoc Dung telah menyambut gagasan Thailand dalam menyelenggarakan dialog ini, menekankan arti penting dialog yang yang akan turut memperkuat lebih lanjut lagi kerjasama dalam rangka ASEAN-Uni Eropa di bidang perkembangan yang berkesinambungan. Yang bersangkutan dengan pengarahan kerjasama pada masa depan, Deputi Menlu Nguyen Quoc Dung telah merekomendasikan 4 bidang potensial yang bisa didorong oleh ASEAN dan Uni Eropa yaitu memanfaatkan secara maksimal mekanisme yang sudah ada antara ASEAN dan Uni Eropa, khususnya perwakilan negara-negara di ASEAN untuk mendorong konsultasi dan kerjasama, memperkuat pelaksanaan semua gagasan dan proyek kerjasama antara ASEAN dan Uni Eropa, ASEAN dan Uni Eropa perlu memperkuat konektivitas ekonomi, perdagangan dan investasi bilateral, regional dan antar-kawasan, khususnya melaksanakan Perjanjian Perdagangan Bebas  ASEAN-FTA pada masa depan, membina kebijakan melaksanakan UN SDGs di atas dasar mengarah ke warga, menganggap warga sebagai sentral dan lain-lain. Di atas dasar ini, para hadirin sepakat terus mengadakan Dialog Tingkat Tinggi ke-2 ASEAN-Uni Eropa tentang perkembangan yang berkesinambungan pada tahun 2019, mendorong mekanisme ini melalui pembangunan peta jalan kerjasama perkembangan yang berkesinambungan ASEAN-Uni Eropa yang berdasarkan pada Rencana Aksi ASEAN-Uni Eropa tahap 2018-2020.