Dialog ke-16 Shangri-La: Menjunjung tinggi hukum internasional dalam menangani semua tantangan keamanan di kawasan

(VOVWORLD) - Dialog ke-16 Shangri-La telah dibuka pada Jumat malam (2/6), di Singapura, dengan dihadiri oleh para pemimpin pertahanan dan pakar keamanan asal 40 negara di dunia. 

Pada sidang pleno dengan tema: “Amerika Serikat dan keamanan Asia-Pasifik”, Sabtu pagi (3/6), Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS), James Mattis menekankan bahwa AS berkomitmen menghormati dan mempertahankan ketertiban internasional sesuai dengan prinsip dan hukum internasional, menjamin kepentingan yang setara dari semua negara, termasuk negara-negara kecil.

 Dialog ke-16 Shangri-La: Menjunjung tinggi hukum internasional dalam menangani semua tantangan keamanan di kawasan - ảnh 1 Para utusan bersama-sama membahas pada dialog tersebut (Foto: Quynh Hoa - Thanh Huyen / VOV)

Yang bersangkutan dengan masalah Laut Timur, Menhan James Mattis menunjukkan bahwa Washington tidak menerima tindakan militerisasi dan penggelaran senjata yang dilakukan oleh Tiongkok di maujud-maujud yang diduduki secara ilegal oleh negara ini di Laut Timur. AS juga menyatakan membela kebebasan maritim dan penerbangan di Laut Timur dan menganggap bahwa semua tindakan yang mengubah status quo di Laut Timur bertentangan dengan hukum internasional.

Sementara itu, Menhan Jepang, Ibu Tomomi Inada menganggap bahwa vonis yang diberikan oleh Mahkamah Arbitrase Permanen terhadap gugatan yang diajukan Filipina harus mempunyai nilai hukum dan bersifat mengikat terhadap semua fihak yang berkaitan.

Sidang pleno tersebut juga menyinggung masalah nuklir Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), peranan ASEAN, tantangan keamanan dari organisasi yang menamakan diri “Negara Islam” (IS) di Asia Tenggara dan sebagainya.

Kalangan analisa menganggap bahwa pidato yang disampaikan oleh Menhan AS tersebut menunjukkan bahwa kebijakan negara ini terhadap kawasan Asia-Pasifik merupakan kelanjutan dari kebijakan pemerintah pendahulunya. 

Komentar

Yang lain