(VOVworld) -  Meskipun diprakirakan bahwa laju pertumbuhan akan lebih kuat terbanding dengan tahun 2015, akan tetapi ekonomi dunia masih harus menghadapi kesulitan dan tantangan pada tahun 2016.

 Menurut prakiraan terkini yang diajukan Dana Moneter Internasional (IMF), laju pertumbuhan GDP global bisa mencapai 3,5 persen, belum sama dengan tarap rata-rata 4,5 persen yang dicapai dalam waktu 10  tahun sebelum terjadi krisis keuangan global. Pada umum-nya, dunia berkecenderungan menjadi satu perekonomian jasa dan kawasan ini akan menciptakan lebih banyak pertumbuhan dari pada industri.

Bagi Amerika Serikat (AS), perekonomian yang paling besar di dunia, kalangan pakar memprakirakan bahwa laju pertumbuhan AS sedang berkembang lambat, ekonomi AS hanya mencapai laju pertumbuhan di bawah 2 persen pada tahun 2016. Sedangkan, kalangan pengamat menilai bahwa laju pertumbuhan resmi Tiongkok - perekonomian yang besarnya nomor 2 berbeda terbanding dengan situasi nyata. Meskipun menyatakan akan mencapai laju pertumbuhan dari 6,5-7 persen dalam waktu 5 tahun mendatang, akan tetapi, opini umum  menilai bahwa pertumbuhan nyata dari Tiongkok jauh lebih  rendah dan hanya mencapai 3 sampai di bawah 5 persen saja pada tahun 2016.