Jepang dan Republik Korea sepakat mengadakan dialog untuk memecahkan perselisihan sejarah

(VOVWORLD) - Para diplomat Jepang dan Republik Korea telah menyepakati perlu mengadakan dialog untuk mengusahakan solusi bagi perselisihan-perselisihan sejarah yang bersangkutan dengan santunan bagi para korban Republik Korea yang menjalankan kerja paksa dalam periode Jepang menjajahi Semenanjung Korea dari tahun 1910 sampai akhir Perang Dunia II (tahun 1945), masalah yang telah membuat hubungan antara dua negara mengalami ketegangan selama ini.
Jepang dan Republik Korea sepakat mengadakan dialog untuk memecahkan perselisihan sejarah - ảnh 1 Menlu Jepang, Taro Kono (kiri) dan Menlu Republik Korea, Kang Kyung-wha (Foto: Kyodo/VNA)

Ketika berbicara di Beijing, Ibukota Tiongkok pada Rabu (21 Agustus) setelah pembicaraan dengan timpalannya dari Republik Korea, Kang Kyung-wha, Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Taro Kono menunjukan bahwa dua negara berbagi pandangan yang perlu memecahkan perselisihan yang dianggap sebagai “warisan” paling buruk dari periode Fasisme Jepang menjajah Semenanjung Korea. Menlu Taro Kono bersamaan itu menekankan bahwa Jepang ingin bersama-sama dengan Republik Korea mempertahankan Perjanjian berbagi informasi intelijen militer Republik Korea-Jepang (atau GSOMIA) yang pernah diperpanjang kalau Republik Korea memutuskan tidak mengubah-nya pada akhir bulan ini.

Selain itu, diplomat Jepang juga mendesak Tiongkok dan Republik Korea supaya menghapuskan pembatasan terhadap impor barang-barang dari kawasan-kawasan di sekitar pabrik listrik nuklir Fukushima dari Jepang – tempat di mana tiga reaktor nuklir terpengaruh bencana gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011.

Komentar

Yang lain