Kalangan politisi Kamboja memberikan reaksi terhadap pernyataan PM Singapura

(VOVWORLD) - Pernyataan-pernyataan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong di depan Dialog Shangri-La dan di laman pribadi pada hari-hari ini yang bersangkutan dengan bantuan tentara sukarela Vietnam terhadap tentara dan rakyat Kamboja dalam menggulingkan rezim Khmer Merah telah menghadapi protes yang keras dari opini umum dunia dan Kamboja, di antaranya ada para pejabat Pemerintah, legislator serta sarjana Kamboja.

Kalangan politisi Kamboja memberikan reaksi terhadap pernyataan PM Singapura  - ảnh 1Menhan Tea Banh menjawab interviu kalangan pers pada tanggal 3/6 (Foto: Facebook Menhan Tea Banh) 

Ketika berbicara di depan kalangan pers segera setelah kembali dari Dialog Shangri-La, Deputi PM, Menteri Pertahanan (Menhan) Kamboja, Tea Banh memberitahukan:

Saya telah bertemu dengan Menhan Singapura untuk mengajukan pendapat tentang pandangan Singapura tentang sejarah. Kami harus bersuara, terutama ketika PM Singapura mengatakan: Tentara Vietnam mengagresi Kamboja. Kami merasakan itu tidak masuk akal, dan tidak akurat. Kami telah menuntut kepada pihak Singapura untuk meralatnya. Karena menurut sejarah, ini sepenuhnya salah.

Menhan Tea Banh menegaskan kenyataannya ialah tentara sukarela Vietnam telah membantu membebaskan rakyat Kamboja dari rezim genosida Khmer Merah.

Sementara itu, legislator Parlemen Kamboja, Hun Many menekankan bahwa pemimpin Singapura jangan mengabaikan kekejaman dan kejahatan terhadap umat manusia, terutama genosida dalam periode Khmer Merah. Dia menegaskan bahwa rakyat Kamboja telah diselamatkan dari rezim genosida dan penyelamatnya adalah negara tetangga yaitu Vietnam.

Tidak hanya para politisi, bayak analis politik Kamboja juga memberikan reaksi keras terhadap pernyataan PM Singapura.

Komentar

Yang lain