Ketegangan diplomatik di daerah Teluk : 4 negara Arab memasukan perseorangan dan organisasi yang bersangkutan dengan Qatar ke dalam daftar teroris

(VOVWORLD) - Empat negara Arab yang telah memutuskan hubungan dengan Qatar, pada Jumat (09 Juni), telah memasukan puluhan orang dengan tuduhan bersangkutan dengan Qatar ke dalam daftar para teroris, menimbulkan ketegangan yang mengancam kestabilan di kawasan. 

Dalam pernyataan bersama, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bhrain telah memasukan 59 orang, di antaranya ada pemimpin spiritual dari Gerakan ikhwanal Muslim (MB), Yousef al Qaradawi dan 12 maujud lain, di antaranya ada organisasi amal Qatar, 5 orang Libia, 26 orang Mesir, 3 orang Kuwait, 2 orang Yordania, 2 orang Bahrain, seorang Uni Emirat Arab dan seorang Yaman.

Ketegangan diplomatik di daerah Teluk : 4 negara Arab memasukan perseorangan dan organisasi yang bersangkutan dengan Qatar ke dalam daftar teroris - ảnh 1 Quốc vương Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani (tengah) (Foto: AFB/ Kantor Berita Vietnam)

Gerak-gerik ini dikeluarkan oleh negera-negara Arab hanya beberapa jam setelah Qatar menyatakan akan “tidak menyerah” dan memperotes segala intervensi terhadap kebijakan diplomatik-nya. Qatar tidak memberikan komentar tentang gerak-gerik ini , hanya menyatakan bahwa negara ini menaati resolusi-resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tentang antiterorisme, di antaranya ada mencabut bersih-bersih sumber bantuan kepada kaum teroris.

Dalam perkembangan yang bersangkutan, Mesir telah menyerukan kepada DK PBB supaya melaksanakan satu investigasi untuk menjelaskan tuduhan-tuduhan yang menyatakan bahwa Qatar telah membayar tebusan sebesar 1 miliar dolar Amerika Serikat kepada satu kelompok terorisme yang beraktivitas di Irak untuk membebaskan anggota keluarga kerajaan yang ditangkap menjadi sandra.

Juga pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman al Thani memperingatkan bahwa krisis diplomatik di daerah Teluk sekarang ini sedang mengancam kestabilan di seluruh kawasan, bersamaan itu memberitahukan bahwa Doha memprioritaskan solusi diplomatik dan menekankan bahwa solusi militer tak pernah memberikan bantuan dalam memecahkan masalah. 

Komentar

Yang lain