Konferensi WEF ASEAN 2018 resmi membuka sidang pleno dengan tema: “Prioritas-Prioritas ASEAN dalam Revolusi Industri generasi keempat”

(VOVWORLD) - Konferensi Forum Ekonomi Dunia tentang ASEAN 2018 (WEF ASEAN), pada Rabu pagi (12/9), di Pusat Konvensi Nasional, Kota Hanoi, telah resmi dibuka. 

Hadir pada konferensi ini ada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV), Nguyen Phu Trong, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, Presiden Sekaligus Pendiri WEF dengan Pemimpin senior di negara-negara ASEAN dan di kawasan terdiri dari Deputi PM Dewan Negara Tiongkok, Hu Chunhua, PM Singapura - Lee Hsien Loong, Presiden Indonesi, Joko Widodo, PM Kamboja, Samdech Techo Hun Sen, PM Laos, Thongloun Sisoulith, Penasehat Negara Mianmar, Daw Aung San Suu Kyi, Deputi PM Thailand, Prajin Juntong, Presiden WEF, Klaus Schwab dan banyak badan-usaha di dalam dan luar kawasan, di antara-nya ada kira- kira hampir 100 start-up papan atas di kawasan ASEAN.

Konferensi WEF ASEAN 2018 resmi membuka sidang pleno dengan tema: “Prioritas-Prioritas ASEAN dalam Revolusi Industri generasi keempat” - ảnh 1  Presiden WEF, Klaus Schwab berbicara di depan Konferensi  WEF ASEAN 2018 (Foto: vov.vn)

Ketika berbicara di depan konferensi ini, Presiden Sekaligus Pendiri WEF, Klaus Schwab menekankan kenyataan dan masa depan ASEAN pada latar belakang bersifat mencakup tentang Revolusi Industri Generasi Keempat. Menurut Ketua WEF, dunia sedang menghadapi dua tantangan. Pertama ialah dunia sedang bergeser dari sistem unikutub menjadi multi kutub, dari dunia sepihak menjadi banyak fihak. Kedua ialah, Revolusi Industri generasi keempat akan melakukan perubahan bisnis,  perekonomian, daya saing global. Presiden WEF yakin bahwa ASEAN akan mengatasi tantangan dalam Revolusi Industri generasi keempat ini, Dia mengatakan:

“Dunia sedang ikut serta pada kompetisi untuk menguasai Revolusi Industri generasi keempat dan pemimpin global. Negara-Negara ASEAN dengan visi  bisa ialah orang berjalan di depan jadi bukanlah orang yang berjalan di belakang dalam revolusi ini. Saya percaya bahwa negara-negara ASEAN dengan jumlah penduduk muda, semangat bisnis tinggi akan menang dalam kompetisi ini dan begitulah keinginan kami”.

Ketika berbicara di depan acara pembukaan tersebut, PM Nguyen Xuan Phuc menyebut kesempatan-kesempatan dan tantangan yang sedang dihadapi ASEAN dalam Revolusi Industri generasi keempat, di antaranya kesempatan jauh lebih banyak. PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan bahwa Revolusi Industri Generasi Keempat menciptakan terobosan tentang institusi dan melakukan konektivitas antara badan-badan usaha dalam internal blok, khususnya badan-badan usaha kecil dan menengah dalam rantai konektivitas global. Di atas dasar itu, PM Nguyen Xuan Phuc merekomendasikan beberapa prioritas kongkrit kepada ASEAN pada waktu mendatang. Yaitu, di samping konektivitas infrastruktur, ASEAN perlu melakukan konektivitas dalam berbagi data, mengharmoniskan lingkungan bisnis, institusi dan hukum.

Khususnya, PM Nguyen Xuan Phuc menekankan prioritas dalam mengembangkan pendidikan dan membuat bibit talenta. Beliau mengatakan:

“Dalam zaman 4.0, banyak negara ASEAN telah memiliki pusat-pusat pembaruan kreatif dan kebun pembibitan tingkat nasional dan konektivitas seluruh kawasan. Saya meminta supaya membuat kerangka yang mengkonektivitaskan kebun pembibitan nasional dengan seluruh kawasan. Membuat strategi kebun pembibitan talenta dari negara-negara ASEAN. Revolusi Indsutri generasi keempat menuntut perubahan kuat tentang pendidikan, sesuai dengan kecenderungan perkembangan baru dan perubahan kejuruan yang terus-menerus. Saya meminta supaya membentuk konektivitas jaringan pendidikan dan membangun sistem pendidikan seumur hidup di negara-negara ASEAN”.

Konferensi WEF ASEAN 2018 resmi membuka sidang pleno dengan tema: “Prioritas-Prioritas ASEAN dalam Revolusi Industri generasi keempat” - ảnh 2 PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc (Foto: vov.vn)

PM Nguyen Xuan Phuc percaya bahwa dengan penduduknya yang banyak dan muda, ekonomi di kawasan sedang berkembang secara dinamis, ASEAN sedang siap menuju ke luar, ASEAN akan bersama-sama melakukan kerjasama untuk berkembang, mengambil warga sebagai sentral, ASEAN telah menegaskan sentralitas di kawasan pada latar belakang Revolusi Industri generasi keempat yang menyebar luas. PM Nguyen Xuan Phuc menilai tinggi peranan aktif dari WEF dalam proses berjalan seperjalanan dengan ASEAN.

Pada acara pembukaan tersebut, pesan dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres tentang WEF ASEAN dan pidato dari para mitra ASEAN, pemimpin negara-negara di kawasan juga menegaskan akan berjalan seperjalanan dengan ASEAN dalam memanfaatkan teknologi baru guna memundurkan risiko-risiko dari Revolusi Industri generasi keempat.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain