Libia: Baku hantam di Tripoli terjadi terus-menerus tanpa memperdulikan seruan gencatan senjata PBB

(VOVWORLD) - Baku hantam antara kekuatan-kekuatan  yang setia kepada Pemerintah Libia dan faksi oposisi untuk merebut kontrol terhadap Ibukota Tripoli tetap  berlangsung sengit  setelah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres memperingatkan bahwa  negara ini   menghadapi  situasi “sangat berbahaya”. 
Libia: Baku hantam di Tripoli terjadi terus-menerus tanpa memperdulikan seruan gencatan senjata PBB - ảnh 1Ilustrasi (Foto: Xinhua/ VNA)

Para  pejabat dari Pemerintah Persatuan Nasional Libia (GNA)  yang diakui oleh  dunia internasional, pada  Kamis (11 April),  memberitahukan lebih dari 190 militan dari kekuatan-kekuatan di Libia timur  telah ditangkap sebagai tahanan perang karena melakukan serangan terhadap Ibukota Tripoli.

Sementara itu, halaman berita Amaq memberitakan: IS menyatakan bahwa kelompok  ini  telah membunuh 6 anggota  dari kekuatan militer di Libia Timur, di dekat  kawasan  Sabha,  Libia Barat Daya.

Pada hari yang sama, juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric menekankan: perkembagangan terkini  di Ibukota Tripoli  selama 24 jam ini adalah baku hantam yang paling sengit sejak bentrokan terjadi kota ini pada pekan lalu, bersamaan itu menyatakan kecemasan yang mendalam  tentang jiwa para warga sipil.

Pada pihaknya, Uni Eropa mendesak kepada  kekuatan yang menamakan diri  Tentara Nasioinal Libia (LNA) pimpinan Jenderal Khalifa Haftar, Kepala Pemerintah di kawasan timur supaya menghentikan  serangan terhadap Ibukota Tripoli. Dalam pernyataan-nya, Wakil Senior urusan Kebijakan Keamanan dan Hubungan Luar Negeri Uni Eropa, Ibu Federica Mogherini memperingatkan serangan yang dilakukan  oleh LNA terhadap Ibukota Tripoli yang mengakibatkan eskalasi bentrokan di dalam dan di sekitar kota ini sedang mengancam jiwa para warga sipil, di antaranya ada para pengungsi, sehingga menghentikan proses politik yang disponsori oleh PBB dan bahaya menimbulkan akibat serius  terhadap Libia dan kawasan.

Menurut pernyataan  ini,  Uni Eropa  berseru kepada semua  pihak yang bermusuhan di Libia segera menghentikan semua tindakan militer dan LNA menarik semua kekuatan dari Ibukota  Tripoli dan kawasan sekitar untuk menciptakan syarat bagi gencatan senjata  kemanusiaan.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, pada hari yang sama, telah mengadakan pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri GNA, Fayez Sarraj, di antaranya mengatakan Jenderal Hartar perlu dengan segera menghentikan serangan-serangan terhadap Ibukota Tripoli.

Komentar

Yang lain