Panorama lokakarya tersebut (Foto: VOV)

Dengan 13 referat yang dibagi menjadi 4 sesi sidang yang berbahas tentang 4 kelompok masalah pokok seperti cara pendekatan militer-politik dengan bentrokan di Laut Timur, vonis dari Mahkamah Arbitrase di Den Haag, Belanda tentang masalah Laut Timur tahun 2016 dan artinya terhadap usaha menangani bentrokan, Pemerintah baru Amerika Serikat dan masalah militerisasi di kawasan Laut Timur, negara-negara ASEAN dan hubungan dengan Tiongkok yang bersangkutan dengan Laut Timur sekarang ini, khususnya setahun setelah Mahkamah Arbitrase Den Haag memberikan vonis yang mengingkari semua klaim kedaulatan dari Tiongkok, bersamaan itu mengajukan rekomendasi-rekomendasi untuk mencari arah menangani bentrokan di Laut Timur dengan jalan diplomatik yang damai dan menaati hukum internasional.

Pada acara penutupan lokakarya tersebut, para utusan telah memberikan rekomendasi guna cepat menangani bentrokan di Laut Timur, di antaranya menekankan bahwa Tiongkok harus segera menghentikan pembangunan pulau-pulau buatan, militerisasi pulau-pulau ini dan menjamin prinsip-prinsip kebebasan maritim. Para fihak perlu cepat menandatangani dan melaksanakan secara lengkap COC, aktif melakukan perundingan-perundingan bilateral dan multilateral agar bisa cepat mengusahakan arah menangani masalah ini.