Masalah Brexit: PM Inggris menyatakan akan meletakkan jabatan setelah permufakatan diesahkan

(VOVWORLD) - Pada sidang dengan Komite 1922, Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May pada Rabu sore (27 Maret), telah berjanji di depan kira-kira 300 legislator Partai Konservatif bahwa dia akan meletakkan jabatan-nya kalau mereka mendukung permufakatan tentang keluar-nya Inggris dari Uni Eropa (atau Brexit).

Untuk menjamin agar permufakatan Brexit bisa mudah melampaui “pintu” Majelis Rendah pada waktu mendatang, PM Theresa May menyerukan “semua orang yang berada dalam kamar sidang tersebut  mendukung permufakatan Brexit” untuk bisa menyelesaikan missi bersejarah menurut keputusan rakyat Inggris dan meninggalkan Uni Eropa secara kondusif dan tertib. Dia menginginkan agar permufakatan Brexit bisa dipungut suara ketiga pada pekan ini setelah dua gagal sebelumnya.

Dalam satu perkembangan yang berkesinambungan, para legislator Inggris, pada hari yang sama telah melakukan perbahasan dan pemungutan suara tentang 8 usulan baru bagi Brexit, tapi tidak ada usulan apa pun diesahkan. Juga pada pemungutan suara ini, PM Theresa May telah menerima dukungan besar dari para legislator ketika mereka menyetujui pengubahan tanggal terjadi-nya Brexit dengan 445 suara pro dan 105 suara kontra.

Komentar

Yang lain